Dulu Pakai Suntik Vitamin C demi Kulit Cerah,Kini Artis Cantik Nyesal Kena Penyakit,‘Salah Aku’

- Artis cantik ini tak menyangka keputusannya menimbulkan penyakit di masa depan. Dia kini menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri. Diketahui, artis cantik ini melakukan suntik vitamin C demi mendapatkan kulit putih. Namun, lambat laun penyakit malah datang menghampiri. Kini sang artis terkena penyakit buntut suntik putih. Lantas, penyakit apa yang diidap sang artis cantik? Baca juga: Suami Bolak-balik Pakai Narkoba, Artis...

Dulu Pakai Suntik Vitamin C demi Kulit Cerah,Kini Artis Cantik Nyesal Kena Penyakit,‘Salah Aku’

TRIBUNMADURA.COM - Artis cantik ini tak menyangka keputusannya menimbulkan penyakit di masa depan.

Dia kini menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri.

Diketahui, artis cantik ini melakukan suntik vitamin C demi mendapatkan kulit putih.

Namun, lambat laun penyakit malah datang menghampiri.

Kini sang artis terkena penyakit buntut suntik putih.

Lantas, penyakit apa yang diidap sang artis cantik?

Baca juga: Suami Bolak-balik Pakai Narkoba, Artis Cantik Pilih Bercerai, Ceria di Persidangan: Petunjuk Allah

Usut punya usut, artis cantik itu adalah Cita Citata.

Kini Cita Citata jadi sorotan karena pernyataannya soal kesehatannya.

Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @lambegosiip pada Senin (8/1/2024), Cita Citata mengaku bahwa dirinya menderita autoimun.

"Kalian mungkin tahu kalau di media-media, kalau aku punya penyakit autoimun," kata Cita Citata.

Penyebab autoimun ini adalah karena gaya hidupnya selama ini yang sering suntik vitamin C dan pemutih.

"Penyebab utama aku autoimun itu kesalahan pribadi aku sendiri," kata Cita Citata.

"Kesalahannya adalah life style aku yang salah, sering banget suntik vitamin C berbahan kimia, suntik putih," sambungnya.

Suntik vitamin C ini diakui Cita Citata untuk menunjang pekerjaannya sebagai artis.

"Aku pikir itu penunjang aku untuk tampil lebih cerah di televisi," ujar Cita Citata.

"Tapi itu salah, aku malah kena autoimun, aku malah sakit," sambungnya.

Cita Citata pun sangat menyoroti bahaya suntik vitamin C ini karena belum diizinkan BPOM ini.

"Makannya aku concern banget soal itu, karena itu bahaya banget," kata Cita Citata.

"Info pentingnya suntik vitamin C itu belum disetujui BPOM dan FDA," sambungnya.

Baca juga: Artis Cantik Curhat Hobi Makan di Kamar Mandi, Ngaku ‘Tempat Favorit’, Sampai Ada Kuris dan Meja

Netizen pun memberikan komentar atas unggahan ini.

"Ponakan saya meninggal di usia muda awal nya dia suka suntik putih sampai badannya bener-bener putih kata dokter meninggal kena infeksi darah jd kena ginjal juga," tulis akun @ndol-cantik.

"Padahal minum jus sayur dan buah tiap hari bisa bikin glowing lho, soalnya suami aku suka tuh minum jus wortel dan tomat, mukanya udah agak cerah-cerah sekarang," tulis akun @oktasilvy.

"Temen gua di suntik putih tp malah badannya jadi lebam," tulis akun @teguh_mg23.

Lantas, apakah benar suntik putih membuat autoimun?

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan soal penyakit autoimun.

Menurutnya, gen umumnya sudah dimiliki oleh para penderita, hanya saja belum terekspos sehingga belum bermanifestasi klinis.

"Jika pada waktunya gen tersebut aktif, maka penyakit autoimun itu akan bermanifestasi klinis," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (14/10/2023).

Ismiralda mengatakan, vitamin dan antioksidan lain sebenarnya bermanfaat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas yang berlebihan akibat proses metabolisme tubuh dan reaksi lain yang dipicu oleh paparan dari luar tubuh.

Ini termasuk bila reaksi autoimun muncul, antioksidan dapat membantu menekan reaksi inflamasi yang terjadi.

"Jika bahan injeksi (suntik putih) yang digunakan sebatas vitamin dan antioksidan, harusnya ya cukup aman untuk diberikan, namun tetap saja harus di bawah pengawasan dokter pemberiannya," terang dia.

Lebih lanjut Ismiralda mengungkapkan bahwa dosis yang terlalu tinggi dan terlalu sering memang akan memberikan dampak yang tidak baik.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati jika ada yang menawarkan obat suntik putih instan.

Baca juga: Nasib Eks Aktor Dicerai sampai Sakit-Sakitan, Kini Anak Nikah Tak Dijadikan Wali: Cuma Jadi Penonton

Hal ini lantaran, biasanya obat atau suntik putih tersebut berisiko mengandung bahan-bahan yang berbahaya seperti merkuri yang dapat memicu terjadinya kanker dan kerusakan organ.

"Apapun yang akan dilakukan pada tubuh kita sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke ahlinya. Jangan sembarangan membeli obat sendiri atau melakukan perawatan dan pengobatan dari orang yang tidak kompeten. Jadilah konsumen yang cerdas," terang dia.

Ismiralda melanjutkan, penyakit autoimun umumnya disebabkan karena adanya kelainan genetik.

Meski begitu, penyakit ini dapat dipicu oleh berbagai macam hal (multifaktorial).

Autoimun terjadi akibat sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuhnya sendiri.

Autoimun dapat berkembang ketika sistem kekebalan tubuh salah dalam menilai sel sehat yang ada dalam tubuh dan justru menganggapnya sebagai zat asing.

Ismiralda mengatakan bahwa tanda dan gejala dari autoimun sendiri berbeda-beda, tergantung dari organ mana yang terkena.

"Tandanya beda-beda tergantung bagian atau organ yang terkena. Penyakit autoimun di kulit mulai dari psoriasis, penfigus, lupus, skleroderma, dan lainnya," pungkasnya.

Selain Cita Citata, pengguna media sosial sempat curhat bahwa tak menyangka terkena autoimun.

Awalnya, dia mengira telah digigit nyamuk.

Namun, bintik-bintik merah yang ia kira gigitan nyamuk itu menyebar ke kakinya.

Penyakit autoimun yang diderita wanita ini ramai diperbincangkan sampai viral di media sosial.

Diusut, wanita itu bernama Della (25) asal Sidoarjo, Jawa Timur.

Ia membagikan pengalamannya ini ke TikTok dengan nama pengguna @yukbisayuk.27.

Dalam akun TikTok miliknya, Della membagikan sejumlah postingan yang menceritakan perjalannya mengidap autoimun.

Diduga, autoimun yang dideritanya disebabkan karena kebiasaannya jajan di luar.

Pada unggahan pertamanya, perempuan 25 tahun itu mengatakan bahwa pada mulanya ada bercak mirip gigitan nyamuk di area kaki.

Namun, kondisinya kian parah. Bercak-bercaknya semakin menjalar dan kakinya menjadi bengkak hingga nyeri.

"Dulunya tahes (sehat) terus sekalinya sakit kek gini…," tulisnya disertai emoji menangis, Minggu (17/9/2023).

Dalam unggahan lain, Della membagikan foto-foto makanan yang selama ini ia konsumsi.

Mulai dari bakso, junk food, sate, dan sebagainya.

Ia mengatakan dulu ia sering makan makanan tidak bergizi di luar. 

Baca juga: Sakit Hati Ditegur Orang Tua, Anak PNS di Sumenep Kabur dari Rumah: Kini Ditemukan di Kapal Perintis

"mungkin emang pola makanku yang tidak bergizi, banyak mengandung gluten dan memforsir badanku terlalu berat dan akhirnya drop," katanya lagi.

Rupanya, Della didiagnosa autoimun sejak Agustus 2023.

Kini, ia masih terus menjalani pengobatan.

"Untuk sekarang (masih) masa penyembuhan, jadi terkadang masih muncul bintik setelah aktivitas atau kerja," tuturnya, dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Autoimun adalah penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel tubuh.

Menurut cerita Della, awalnya dia mengalami bintik-bintik merah di kulitnya.

Bintik merah itu sempat dikira karena digigit nyamuk.

"(Tapi) makin hari makin bertambah banyak (bintik-bintiknya).

Baca juga: ‘Gak Kuat Bu’, Pilu Bocah Kesakitan Idap Tumor Ganas, Badan Kurus Kering, Kini Orangtua Tak Berdaya

Selama tiga hari terus di hari keempat itu kaki jadi linu, kaku sampai seperti irang lumpuh.

Benar-benar enggak bisa jalan, harus digotong," ungkapnya.

Karena tak kunjung sembuh, dia memeriksakan kondisinya ke layanan medis sebelum akhirnya didiagnosis mengalami autoimun.

"Menurut informasi dokter, (penyebab) bisa berbagai faktor, infeksi virus atau bakteri, stres, kecapekan," kata dia.

Dokter juga menyampaikan, autoimun yang dideritanya bisa dipicu karena kebiasaan makan di luar.

"Pola makan bisa menjadi pemicu juga, apalagi yang mengandung gluten," ungkapnya.

Adapun penyebab autoimun bisa bermacam-macam.

Namun, menurut dokter spesialis penyakit dalam dan Chairman JDN Indonesia, Andi Khomeini Takdir, gaya hidup berupa kebiasaan jajan di luar dapat menyebabkan kondisi autoimun.

"(Kebiasaan jajan di luar) bisa menyebabkan autoimun.

Karena spektrum autoimunnya itu luas dan jenis makanan yang beragam, jadi kita tidak tahu yang mana yang bisa memicu autoimun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com Senin (30/10/2023).

Andi mengatakan, penyakit autoimun bisa disebabkan karena berbagai faktor.

"Penyebab autoimun bisa multifaktor ya, ada yang disebabkan kontribusi genetik, ada juga yang kontribusinya dari gaya hidup dan lingkungan," jelasnya.

Menurut Andi, pola makan dan gaya hidup yang buruk dapat memperparah penyakit autoimun.

----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow