Duduk Perkara Tawuran Geng "Ladyboy" Thailand dan Filipina di Bangkok

Tawuran antarkelompok ladyboy Thailand dan Filipina terjadi di hotel Sukhumvit Soi 11, Bangkok, Thailand pada Senin (4/3/2024) malam.

Duduk Perkara Tawuran Geng "Ladyboy" Thailand dan Filipina di Bangkok

KOMPAS.com - Lini media sosial diramaikan dengan unggahan video yang memperlihatkan tawuran antara ladyboy Thailand d anFilipina yang disebutkan karena perebutan wilayah.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun media sosial X (Twitter) @kegblgnunfaxxx, Rabu (6/3/2024).

"Tawuran bermula saat seorang warga Filipina ladyboy bertengkar dengan ladyboy Thailand. Para ladyboy Thailand kesal dengan kelakuan pendatang baru, bertingkah seperti mafia, dan ingin menguasai wilayah tersebut," bunyi keterangan unggahan tersebut. 

Ladyboy adalah sebutan untuk pria yang berperilaku dan berpakaian seperti wanita. Istilah ini juga merujuk pada pria Thailand yang mengubah dirinya menjadi transgender.

Lantas, bagaimana duduk perkara tawuran antara dua kelompok ladyboy tersebut?

Baca juga: Thailand Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi mulai Akhir 2024, Ada Sanksi dan Denda

Duduk perkara tawuran ladyboy Thailand dan Filipina

Tawuran antar kelompok ladyboy Thailand dengan ladyboy Filipina itu terjadi di hotel Sukhumvit Soi 11, Bangkok, Thailand pada Senin (4/3/2024) malam.

Dilansir dari The Thaiger, tawuran bermula ketika seorang ladyboy Thailand diserang dan disebutkan dirampok oleh kelompok yang terdiri dari sekitar 20 ladyboy Filipina.

Namun, ketegangan meningkat ketika kelompok ladyboy Thailand menuntut keadilan dan menyebabkan kekacauan di lokasi tersebut.

Akibatnya, hal tersebut turut mengundang kehadiran polisi dalam jumlah besar dari Kantor Polisi Lumpini untuk mengamankan tempat kejadian dan berusaha untuk menegosiasikan kedua kelompok tersebut.

Kebuntuan semakin meningkat ketika kelompok Thailand, yang berjumlah ratusan orang, menolak untuk mundur dan menduduki tempat di depan hotel tempat kelompok Filipina menginap.

Pertemuan tersebut berlanjut hingga Selasa (5/3/2024) dini hari, dengan kelompok Thailand meneriakkan "Thailand!" dan "Keluar!".

Di sisi lain, kelompok Filipina yang terintimidasi oleh ladyboy Thailand menolak untuk meninggalkan tempat tersebut.

Baca juga: Salah Satu Pengeroyok yang Tewaskan Waria di Kupang adalah Anak Anggota DPRD

Pecah keributan

Kemudian, sekitar pukul 03.30 pagi waktu Thailand, ada petugas polisi yang berjumlah lebih dari sepuluh orang tiba untuk membuat perimeter di sekitar hotel dan mengawal dua orang Filipina yang pertama keluar di tengah-tengah keributan.

Meskipun ada permintaan dari Polisi Thailand yang disampaikan melalui pengeras suara untuk menghindari kekerasan, situasi dengan cepat berubah menjadi kekacauan ketika kelompok Thailand mulai melemparkan botol ke arah orang-orang Filipina yang baru datang.

Beberapa anggota kelompok Thailand menerobos garis polisi dan secara fisik menyerang kelompok Filipina, yang mengenakan hoodie putih dan kacamata hitam.

Polisi berjuang untuk menahan kekerasan, yang memuncak ketika kelompok Thailand menyeret orang-orang Filipina ke depan hotel untuk melanjutkan penyerangan.

Pada akhirnya, polisi berhasil turun tangan dan menahan para penyerang dan korban, membawa mereka ke Kantor Polisi Lumpini. 

Baca juga: Kenapa Thailand Masih Bisa Ekspor Beras meski Dilanda El Nino?

Korban luka 

Sementara itu, pada Rabu (6/3/2024), Departemen Luar Negeri Filipina melaporkan ada empat orang Filipina yang terluka setelah terlibat dalam tawuran dengan ladyboy Thailand tersebut.

Wakil Sekretaris Departemen Luar Negeri Filipina Eduardo Jose de Vega mengatakan, tiga dari empat korban warga Filipina menderita goresan dan memar, dikutip dari Manila Standard, Kamis (7/3/2024).

Kendati demikian, satu korban warga Filipina lainnya bukan bagian dari kelompok tersebut dan hanya menjadi pengamat di hotel tempat tiga orang lainnya menginap.

Dee Vega mengatakan, korban tersebut menderita luka di kepala dan wajah.

Saat ini, De Vega mengatakan tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap keempat pelancong asal Filipina tersebut karena interogasi masih berlangsung.

Pernyataan mereka dan warga Thailand masih akan diverifikasi melalui video CCTV.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow