Dubai Dilanda Banjir Besar, Air Genangi Rumah, Jalanan, Mal-mal, dan Bandara

Hujan deras membanjiri jalan-jalan, rumah-rumah, mal-mal, dan bahkan bandara di Dubai saat badai menghantam kawasan Teluk pada Selasa (16/4/2024).

DUBAI, KOMPAS.com - Hujan deras membanjiri jalan-jalan, rumah-rumah, mal-mal, dan bahkan bandara di Dubai saat badai menghantam kawasan Teluk pada Selasa (16/4/2024) waktu setempat.

Aktivitas di pusat keuangan Timur Tengah itu pun lumpuh akibat badai besar yang menyebabkan banjir yang meluas di seputaran Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain tersebut.

Pusat perbelanjaan utama Dubai Mall dan Mall of the Emirates dilaporkan sama-sama dilanda banjir. Sementara, air setinggi pergelangan kaki setidaknya ditemukan di salah satu stasiun Dubai Metro.

Baca juga: Taliban Larang Wanita Sekolah di Dubai, Konglomerat Pemberi Beasiswa Kecewa

Jalan-jalan dan komunitas perumahan juga mengalami banjir besar.

Padahal negara gurun tersebut selama ini telah melihat hujan sebagai peristiwa yang tidak biasa.

akibat badai dan banjir, sekolah-sekolah di Dubai pun terpaksa diliburkan dan diperkirakan akan tetap ditutup pada Rabu (17/4/2024) ini, ketika badai lebih lanjut, termasuk hujan es, diperkirakan akan terjadi.

Akibat fenomena alam itu, Bandara Dubai, hub internasional tersibuk di dunia yang diukur dari lalu lintas penumpang, bahkan sempat menghentikan operasinya selama 25 menit dan membatalkan lebih dari 50 penerbangan.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat-pesawat melintas di apron yang dibanjiri genangan air.

"Karena badai yang kuat, operasi dihentikan sementara selama 25 menit sore ini, tetapi telah dimulai kembali, dan sekarang dalam mode pemulihan," kata Juru bicara Dubai Airports, dikutip dari AFP.

Lebih lanjut, laga semifinal sepak bola Liga Champions Asia antara tim UEA, Al Ain dan tim Saudi, Al Hilal, yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Al Ain, pun ditunda selama 24 jam karena cuaca.

Baca juga: Taliban Larang 100 Wanita Terbang ke Dubai untuk Mendapat Beasiswa

Beberapa daerah pedalaman UEA mencatat lebih dari 80 milimeter hujan selama 24 jam hingga pukul 08.00 pagi, mendekati rata-rata tahunan sekitar 100 mm.

"Kami mendesak penduduk untuk mengambil semua tindakan pencegahan... dan untuk menjauh dari daerah banjir dan akumulasi air," ungkap Dewan Cuaca UEA dalam sebuah posting di X.

Pemerintah UEA dan Oman sebelumnya telah memperingatkan bahwa perubahan iklim kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak banjir.

Peristiwa cuaca individual seringkali sulit dikaitkan dengan perubahan iklim, tetapi para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim meningkatkan kemungkinan dan kekuatan peristiwa cuaca ekstrem. 

Bahrain juga dilanda hujan lebat dan banjir setelah dihantam guntur dan petir dalam semalam.

"Saya suka bermain di tengah hujan, tapi untuk pertama kalinya ini membuat saya takut," kata Ali Hassan (9), ketika ia membantu ibunya membersihkan air dari luar rumah mereka di Manama.

Baca juga: Influencer Dubai Ditangkap karena Bikin Konten Foya-foya Beli Mobil

"Saya takut dengan suara guntur dan langit diterangi petir. Saya belum pernah melihat yang seperti ini, jadi saya bersembunyi dengan ibu saya... suara hujan membuat saya takut," tambahnya.

Badai turun di UEA, Bahrain, dan wilayah Qatar setelah melewati Oman, di mana badai tersebut menyebabkan banjir yang mematikan dan membuat puluhan orang terdampar.

Di Oman, badan dan banjir telah menyebabkan 18 orang tewas dan dua orang hilang. Jenazah terakhir yang ditemukan pada Selasa yakni seorang anak.

Sementara, sembilan anak sekolah dan tiga orang dewasa dilaporkan tewas ketika kendaraan mereka tersapu banjir bandang pada Minggu (14/4/2024).

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow