Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Studi mengungkapka, mereka yang menjalani diet tradisional Jepang memiliki risiko kematian dini akibat penyakit jantung atau stroke lebih rendah.

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

KOMPAS.com - Diet tradisional Jepang merupakan diet yang berbasis pada makanan utuh dan didominasi oleh ikan, makanan laut, dan makanan nabati.

Cara diet tradisional Jepang didasarkan pada masakan tradisional Jepang yang dikenal sebagai "washoku".

Washoku terdiri dari hidangan kecil yang terdiri dari bahan-bahan sederhana, segar, dan musiman.

Dilansir dari Healthline, cara diet Jepang diklaim bisa membantu menurunkan berat badan dengan sehat.

Sebab diet tersebut mengacu pada pola makan kaya nutrisi sehingga bermanfaat untuk kesehatan dan memperpanjang umur.

Lantas, seperti apa diet tradisional Jepang?

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Pola makan diet tradisional Jepang

Makanan tradisional Jepang sebagian besar adalah makanan segar yang belum diolah dengan tambahan gula.

Komponen makanan tersebut tidak jauh berbeda dengan pola makan tradisional China yang menggunakan nasi, sayuran, ikan, dan daging.

Bedanya, warga Jepang mengonsumsi lebih banyak ikan dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

Mereka juga makan sushi dan sashimi serta olahan makanan yang diasamkan, difermentasi, dan diasap.

Dilansir dari BBC, berikut komponen diet tradisional ala Jepang:

  • Kacang kedelai
  • Tahu
  • Edamame segar
  • Kacang-kacangan aduki
  • Miso atau kacang kedelai yang difermentasi
  • Natto
  • Telur
  • Rumput laut
  • Ikan
  • Buah saat sarapan atau sebagai hidangan penutup, seperti apel Fuji, jeruk keprok, dan kesemek.

Penduduk Jepang juga penggemar berat teh hijau, khususnya teh matcha yang juga populer di sejumlah negara, termasuk Inggris.

Matcha memiliki kandungan senyawa antioksidan tinggi yang dikenal sebagai katekin yang mampu melawan kanker, virus, dan penyakit jantung.

Baca juga: Menilik Olahraga-Diet Taylor Swift, Bantu Tubuh Lebih Bugar dan Langsing

Berhenti makan sebelum kenyang

Selain menerapkan pola makan yang sehat, penduduk Jepang juga cenderung berhenti makan sebelum kenyang.

Mereka menganut pepatah "hara hachi bu" yang berarti makan sampai 80 kenyang. Filosofi ini diterapkan secara turun temurun kepada anak-anak mereka.

Cara makan orang Jepang juga menjadi kunci diet sehat. Penduduk Jepang memilih makan dengan mangkuk kecil sambil menikmati hidangan yang berbeda ketimbang makan dengan piring besar.

Hidangan yang dimakan juga bervariasi, mulai dari nasi, miso, ikan, daging, dan dua atau tiga olahan sayuran.

Orang Jepang juga percaya pada pengendalian makanan dalam hal camilan dan makanan ringan. Mereka akan menikmati makanan dari waktu ke waktu tetapi dalam porsi yang lebih kecil.

Baca juga: Tidur Disebut Bisa Turunkan Berat Badan, Simak Tipsnya

Manfaat diet tradisional Jepang

Studi yang dilakukan British Medical Journal menemukan, mereka yang menjalani diet tradisional Jepang memiliki risiko kematian dini akibat penyakit jantung atau stroke yang lebih rendah.

Hal ini karena pola diet tradisional Jepang kaya akan kedelai dan ikan sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Orang Jepang juga memiliki tingkat obesitas terendah dengan angka harapan hidup yang panjang.

Penduduk yang tinggal di Okinawa, wilayah paling selatan Jepang memiliki risiko penyakit terkait usia yang paling rendah, misalnya penyakit kanker, diabetes, radang sendi, dan Alzheimer.

Penurunan risiko penyakit tersebut disebabkan oleh pola makan tradisional Jepang yang rendah kalori dan lemak jenuh tapi tinggi nutrisi.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow