Biden: Netanyahu Lebih Menyakiti Israel Daripada Membantu

Biden: Netanyahu Lebih Menyakiti Israel Daripada Membantu #newsupdate #update #news #text

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menilai serangan yang dikerahkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke Ukraina sudah sangat merugikan warga negaranya sendiri. Ia memandang saat ini langkah Netanyahu sama sekali tak menguntungkan Israel.

Hal itu disampaikan Biden seiring serangan di Gaza yang memburuk dan kubu sayap kiri Biden bergejolak.

"(Netanyahu) punya hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas. (Tapi) dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang dia ambil," kata Biden, Sabtu (9/10), dikutip dari AFP.

"Menurut saya, dia lebih menyakiti Israel daripada membantu Israel,” katanya.

Sikap Biden sebetulnya masih ambigu. Biden memberi sinyal tetap akan membantu Israel soal potensi invasi ke Rafah, wilayah di mana sekitar 1,5 juta penduduk tinggal.

“Ini adalah garis merah. Saya tidak akan pernah meninggalkan Israel. Pertahanan Israel masih penting," kata dia.

“Tidak ada garis merah (di mana) saya ingin menarik semua senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome (sistem pertahanan udara) untuk melindungi mereka," tambah Biden.

Di satu sisi, ia juga bicara soal 'garis merah' terkait korban berjatuhan di Palestina.

"Anda tidak bisa membiarkan 30.000 orang Palestina lagi tewas," ujar dia.

Setelah pidato kenegaraan Biden pada Kamis (8/3), dia tertangkap kamera sedang menyatakan kepada Netanyahu bahwa mereka perlu mengadakan pertemuan "come to Yesus". Ini sebuah ungkapan Amerika saat seseorang harus memperbaiki arah.

Meskipun sikap Biden berubah, pemerintahannya tidak menggubris seruan para aktivis untuk memotong miliaran dolar bantuan militer yang dikirim AS ke Israel. Biden pun tak menampik akan kembali berkunjung ke Israel.

Gaza dibom tanpa henti oleh Israel sejak Hamas melancarkan serangan lintas batas kejutan pada tanggal 7 Oktober.Operasi pembalasan Israel di Gaza kini telah menewaskan lebih dari 30.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Hingga kini, pembicaraan soal gencatan senjata masih terus dinegosiasikan delegasi Hamas dan Israel.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow