Informasi Terpercaya Masa Kini

Final Liga Voli Korea – Dibayangi Trauma Lama, Pelatih Pink Spiders Nilai Megawati dan Bukilic dalam Kondisi Baik hingga Bisa Kena Tikung Red Sparks Lagi

0 13

BOLASPORT.COM – Tim bola voli putri, Incheon Heungkuk Life Pink Spiders kembali menelan kekelahan saat bertandang ke markas Daejeon JungKwanJang Red Sparks pada laga keempat final Liga Voli Korea.

Pink Spiders kalah 2-3 (20-25, 26-24, 36-34, 25-22, 12-15) dalam pertandingan di Chungmu Gymnasium, Minggu (6/4/2025).

Pink Spiders yang telah memenangkan pertandingan pertama dan kedua yang diadakan di kandang dan memperoleh posisi yang menguntungkan, kalah dalam kedua pertandingan tandang.

Hal ini membuat rekor pertandingan menjadi imbang dengan 2 kemenangan dan 2 kekalahan. Mereka harus menuju pertandingan kelima dalam format best-of-five.

Suasananya mengingatkan pada final dua tahun lalu. Saat itu, Pink Spiders yang menempati posisi pertama pada fase reguler dan langsung melaju ke pertandingan final.

Pink Spiders tampak hampir memenangkan kejuaraan setelah memenangkan pertandingan pertama dan kedua melawan Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.

Namun, Pink Spiders terjebak di tengah-tengah permainan yang bagus. Mereka kalah pada laga ketiga hingga kelima dan berakhir sebagai runner-up.

Itu adalah hasil yang mengejutkan Pink Spiders. Kali ini, mereka berada dalam situasi yang sama.

Selain itu, Pink Spiders finis sebagai runner-up dalam dua pertandingan final dua musim terakhir.

Baca Juga: Final Liga Voli Korea – Ledakan Poinnya Kembali Selamatkan Red Sparks, Megawati Pacu Diri Semaksimal Mungkin karena Rekannya Cedera

Musim lalu, mereka gagal mengalahkan Suwon Hyundai E&C Hillstate. Mereka mengikuti semua pertandingan kejuaraan di bawah asuhan Pelatih Abondanza, tetapi gagal memenangkan gelar juara.

Kemungkinan besar mereka akan mengalami semacam trauma.

Pelatih Pink Spiders, Marcello Abondanza tidak ingin menyebutkan kekalahan dua musim beruntun.

“Ini tim yang berbeda dari sebelumnya. Tidak ada bedanya setelah kekalahan pada pertandingan keempat,” katanya dilansir BolaSport.com dari MHN Sports.

“Saya tidak ingin berbicara tentang dua tahun lalu. Tim telah banyak berubah. Tidak sama seperti sebelumnya.”

Megawati Hangestri Pertiwi menjadi pencetak poin terbanyak Red Sparks dengan 38 poin, diikuti Vanja Bukilic dengan 28 poin.

“Mega dan Bukilic tampaknya dalam kondisi yang baik. Ini adalah momen ketika semua orang merasa lelah. Kami memiliki peluang untuk menang, tetapi kami akhirnya kalah,” tutur Abbondanza.

“Faktanya dalam sebuah kejuaraan, keputusan kecil dapat membuat perbedaan besar. Kami kurang pada saat-saat penting. Kami harus lebih kuat dan menjanjikan pada pertandingan kelima.”

 

Kekelahan ini menunda Kim Yeon-koung untuk pensiun meski dia mencetak 32 poin, diikuti Tutku Burcu Yuzgenc (30 poin), dan Jeong Yun-ju (14 poin).

Jika melihat skornya saja, memang sulit untuk kalah. Akan tetapi, Pink Spiders beberapa kali berada di ujung tanduk dan tidak mampu mengatasinya.

Baca Juga: Hasil Final Liga Voli Korea – Asa Juara Red Sparks Masih Menyala, Comeback Megawati Dkk Hentikan Pink Spiders dan Paksa Ratu Voli Korsel Tunda Pensiun

Pink Spiders sulit untuk menahan servis JungKwanJang meskipun serangan tim lebih unggul 10 poin (14-24) dan blok tim 15-9, itu tidak berguna.

Alasan terbesarnya adalah mereka tidak dapat mengatasi penerimaan bola yang buruk. Mereka juga goyah dalam serangan balik, dan rute serangan mereka terus disederhanakan karena serangan bergerak Anilis Peach diblok.

Posisi sulit Pink Spiders terjadi ketika Kim Yeon-koung yang dijuluki ratu voli Korsel itu berada di belakang.

“Kami perlu memberi Kim Yeon-koung lebih banyak serangan balik atau lebih memanfaatkan posisi tengah,” ujar pelatih asal Italia Itu.

“Ada solusinya, tetapi kami perlu tahu cara menggunakannya. Ada beberapa area yang tidak kami kuasai dengan baik dan kurang dimanfaatkan. Jadi saya pikir kami perlu melakukannya dengan baik di area tersebut.”

Kondisi lapangan menjadi faktor yang menyulitkan Pink Spiders membungkus kemenangan.

“Itu pertanyaan yang bagus, tetapi saya pelatih, bukan pesulap. Ada beberapa pemain yang belum pernah merasakan final. Para pemain itu bisa jadi penyebabnya, dan saya pikir ini memengaruhi tim sendiri,” aku Abbondanza.

“Bagaimanapun, saya berharap sikap dan warna tim kami akan lebih baik di pertandingan berikutnya.”

Abbondanza menolak memberi tahu apa yang diucapkannya saat memanggil Jeong Yun-ju (outside hitter) pada akhir set ketiga.

“Itu adalah percakapan pribadi,” ujar Abbondanza singkat.

Laga kelima atau penentuan final Liga Voli Korea akan digelar pada Selasa (8/4/2025) di Samsan World Gymnasium.

Leave a comment