KBRI Seoul Imbau WNI Waspada Karhutla Korea Selatan, Siapkan Hotline Darurat
SEOUL, KOMPAS.TV – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul mengimbau warga negara Indonesia (WNI) waspada sehubungan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah daerah.
Pihak KBRI Seoul pun menyiapkan hotline darurat yang sewaktu-waktu bisa dihubungi WNI jika membutuhkan bantuan.
Karhutla Korea Selatan telah menghanguskan setidaknya 17.000 hektare lahan dan menewaskan 24 orang per Rabu (26/3).
Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan darurat bencana nasional sehubungan kejadian ini.
Kebakaran yang bermula di daerah Uiseong ini telah meluas hingga mencapai wilayah Sancheong, Ulju, Gyeongnam, Cheongsong, Yeongyang, Yeongdok, dan Andong. Kebakaran berpotensi meluas mengingat angin kencang di lokasi kejadian.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, 18 Tewas dan 27.000 Mengungsi
“KBRI Seoul mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah-wilayah tersebut dan wilayah lain di sekitarnya, untuk tetap tenang dan selalu memantau perkembangan kebakaran hutan di wilayah sekitar,” demikian pernyataan KBRI Seoul yang disiarkan melalui media sosial, Rabu (26/3).
Dalam siaran KBRI, WNI yang berada di wilayah kebakaran dapat menghubungi nomor darurat 199, polisi 112, atau hotline KBRI Seoul di nomor 010-5394-2546.
Informasi dan perkembangan terbaru mengenai karhutla dapat dipantau melalui situsweb http://eng.safekorea.go.kr (Bahasa Inggris), portal National Safety and Disaster, dan aplikasi Emergency Ready App yang dapat diunduh di telepon genggam.
WNI pun diimbau mengikuti arahan otoritas setempat dalam situasi evakuasi. WNI juga diimbau tetap berada di lokasi evakuasi hingga keadaan telah dinyatakan aman.
Pemerintah Korea Selatan melaporkan, sebanyak 28.800 penduduk mesti dievakuasi akibat kebakaran ini. Lebih dari 300 bangunan berupa rumah hingga pabrik juga hancur.
Seorang pilot pemadam kebakaran turut menjadi korban tewas saat helikopternya jatuh di daerah kebakaran di Uiseong.
Otoritas Korea Selatan melaporkan, kebanyakan korban tewas akibat kebakaran berusia 60-70 tahun. Setidaknya 26 orang juga mengalami luka-luka.
Baca Juga: Kebakaran di Cakung Hanguskan Dua Warung dan Dua Kontrakan, Diduga Akibat Kebocoran Gas