Informasi Terpercaya Masa Kini

Dijuluki IT Bag, Ini Deretan Tas Ikonis Sepanjang Masa

0 4

Di dunia fesyen, tas bukan hanya aksesori tapi juga simbol dan bahkan investasi. Deretan tas ikonis berikut sukses bertahan dalam dinamika industri mode. Bukan hanya karena value, tapi juga desainnya yang timeless dan bahkan cerita unik di baliknya. 

 

1. Hermès Birkin: The Holy Grail of Bags

Ada alasan mengapa tas Hermès Birkin menjadi salah satu tas yang menjadi impian para pencinta mode. Pertama, karena eksklusivitasnya. Sudah menjadi rahasia umum, kamu harus berjuang ekstra untuk bisa mendapatkannya, di mana perlu membuktikan loyalitas kamu kepada Hermès sebelum akhirnya ditawari untuk membeli Birkin. Meski kini banyak yang tak sungkan membeli preloved. 

Kedua, kuantitas yang terbatas dikarenakan pengerjaannya yang masih dikerjakan langsung oleh artisan Hermès di mana proses pengerjaannya memakan waktu sekitar 18-48 jam per tas. Ketiga, variasi warna dan kulit, terutama kulit eksotis yakni aligator, buaya, dan burung unta yang membuatnya semakin mewah. 

Ketiga, Birkin disebut punya nilai investasi yang menjanjikan. James Firestein seorang pebisnis di bidang luxury resale mengatakan kepada Fortune bahwa “resale value dari Birkin dan Kelly selama 10 tahun terakhir mengalahkan emas.”

Fun fact: Tahukah kamu, tas Birkin termahal di dunia bukan hanya sekadar tas, melainkan sebuah perhiasan? Sac Bijou Birkin, miniatur Birkin dari emas mawar dengan 2.712 berlian (89 karat), dirilis pada 2012 sebagai bagian dari Haute Bijouterie Collection karya Pierre Hardy. Hanya ada tiga di dunia, masing-masing seharga $2 juta (sekitar Rp31 miliar)!

 

2. Chanel Classic Flap: Elegan Sepanjang Masa 

Diciptakan oleh Coco Chanel pada 1955 dan disempurnakan oleh Karl Lagerfeld dengan Chanel 2.55 Reissue, Chanel Classic Flap juga menjadi salah satu tas yang memiliki nilai investasi. Melansir dari Pursebop, dalam 30 tahun terakhir, harga Chanel Medium Classic Flap melonjak hingga 665%! 

Fun fact: Tas ini adalah game changer yang merevolusi dunia fashion! Ketika Coco Chanel merancang tas di era 1920-an, tren saat itu hanya memungkinkan tas untuk dijinjing, kurang praktis, bukan? Lalu, pada Februari 1955, ia menciptakan terobosan besar dengan memperkenalkan tas yang bisa disandang di bahu. Sejak saat itu, perempuan akhirnya bisa tampil elegan tanpa harus repot membawa tas di tangan. Stylish dan revolusioner!

 

3. Dior Lady Dior: The Royal Favorite  

Awalnya dikenal sebagai “Chouchou”, tas ini berganti nama menjadi Lady Dior setelah diberikan kepada Putri Diana oleh Ibu Negara Prancis pada tahun 1995. Sejak saat itu, tas ini menjadi signature style Lady Di dan diabadikan sebagai salah satu ikon Dior.

Dengan motif cannage quilting dan charm ‘D.I.O.R’ yang khas, tas ini memancarkan aura feminin dan sophisticated dalam satu paket. Kini, tas ini hadir dalam berbagai ukuran, dari Micro hingga Large, serta pilihan material beragam seperti kulit, satin, hingga denim, memastikan setiap fashionista bisa menemukan versi favoritnya!

Fun fact: Desain ikonis Lady Dior ternyata terinspirasi dari anyaman rotan pada kursi era kolonial Napoleon III yang menghiasi salon fashion Christian Dior. Sebuah detail klasik yang menambah kesan timeless pada tas ini!

 

4. Gucci Jackie: Old Money Vibes

Gucci Jackie adalah definisi tas vintage yang tetap relevan di era modern. Dinamai sesuai ikon mode Jackie Kennedy, tas ini menjadi simbol effortless chic sejak tahun 60-an. Modelnya yang simpel dengan signature piston lock menjadikannya favorit pencinta gaya klasik. Saat Gucci merilis ulang versi Jackie 1961, tas ini langsung kembali menjadi tren di kalangan fashion enthusiast.

Seiring berjalannya waktu, Gucci terus melakukan transformasi pada tas ini tanpa menghilangkan esensi klasiknya. Di era Alessandro Michele, Jackie mengalami kebangkitan kembali dengan reinterpretasi Jackie 1961, versi yang lebih kecil dan kontemporer.

Sementara itu, di era Sabato De Sarno, Gucci Jackie mendapatkan sentuhan baru dengan peluncuran Jackie Notte. Tas ini tetap mempertahankan siluet klasik Jackie 1961, tetapi dengan nuansa yang lebih modern dan elegan, dirancang untuk melengkapi tampilan malam yang mewah dan sophisticated. Pendekatan De Sarno yang lebih understated membawa Jackie ke era baru yang lebih minimalis namun tetap timeless.

Fun fact: Sebelum dikenal sebagai Jackie, tas ini pertama kali diperkenalkan pada 1950-an dengan nama “Fifties Constance.” Popularitasnya meroket setelah sering terlihat di bahu Jackie Kennedy, hingga akhirnya Gucci mengganti namanya untuk menghormati sang ikon fashion.

 

5. Louis Vuitton Speedy: Timeless & Versatile  

Diperkenalkan sejak tahun 1930-an, Speedy tetap menjadi salah satu tas LV yang paling populer. Seiring perkembangannya, Speedy juga merambah dunia menswear. Di bawah arahan Pharrell Williams sebagai direktur kreatif Louis Vuitton menswear, ia membuat tas ini dalam bahan kulit dan pilihan warna terang membuktikan bahwa tas ikonis ini bisa dikenakan siapa saja dan bertransformasi menjadi lebih modern tanpa kehilangan identitasnya. 

Selain versi klasik, Speedy juga memiliki berbagai varian yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Speedy Bandoulière hadir dengan tambahan tali panjang yang dapat disesuaikan, membuatnya lebih praktis untuk dipakai crossbody atau di bahu. Ada juga Nano Speedy, versi mini yang menggemaskan dan cocok untuk gaya on-the-go.

Fun fact: Audrey Hepburn bahkan meminta versi mini dari tas ini, yang kini dikenal sebagai Speedy 25!  

 

6. Fendi Baguette: ‘It’s not a bag, it’s a Baguette!’

Kalimat ikonis dari Carrie Bradshaw di Sex and the City ini sukses membuat Fendi Baguette jadi fashion icon. Saat pertama kali dirilis, Fendi menargetkan penjualan sekitar 1000 tas Baguette. Namun, berkat popularitasnya yang meledak, setelah muncul di Sex and the City, tas ini berhasil terjual lebih dari 100.000 unit hanya dalam satu tahun!

Tidak hanya hadir dalam versi klasik, Fendi Baguette juga sering menjadi kanvas untuk kreativitas desainer. Beberapa edisi unik yang pernah dirilis termasuk Baguette berwarna Tiffany Blue, hasil kolaborasi dengan Tiffany & Co., yang menghadirkan warna biru khas dan detail perak. Tak hanya itu, tas ini juga pernah menjadi bagian dari koleksi Fendi x Pokémon, dengan motif Pikachu dan sentuhan playful yang menampilkan sisi fun dan eksperimental dari rumah mode Italia ini.

Fun Fact: Pada perayaan ulang tahun ke-25 Fendi Baguette, Sarah Jessica Parker merilis edisi khusus yang dihiasi kristal ungu, terinspirasi dari tas Baguette ikonis yang ia kenakan di Sex and the City!

 

7. Prada Re-Edition 2000: Y2K Favorite

Tren Y2K fashion membawa Prada Re-Edition 2000 kembali jadi favorit. Salah satu daya tarik utama Prada Re-Edition 2000 adalah bahannya yang terbuat dari nylon inovatif bernama Econyl, bahan daur ulang yang ramah lingkungan, dibuat dari limbah plastik laut dan serat sintetis bekas. Keputusan Prada untuk menggunakan material ini mencerminkan komitmen mereka terhadap mode berkelanjutan, menjadikan tas ini bukan hanya stylish tetapi juga eco-friendly.

Tas ini kembali populer berkat kebangkitan estetika Y2K di media sosial, terutama di TikTok dan Instagram, di mana para selebriti dan influencer seperti Bella Hadid dan Kendall Jenner sering terlihat mengenakannya. 

Fun fact: Prada’s Re-Nylon Re-Edition 2000 Mini Bag sukses menjadi ‘Handbag of the Year’ menurut Lyst! Popularitasnya meroket dengan peningkatan pencarian hingga 131%, sementara di TikTok, tas ini sudah mencuri perhatian dengan lebih dari 4,2 juta views di bawah tagar #pradanylonbag. 

 

8. Chloé Paddington Bag: The OG It Bag

Satu tas lagi IT bag dari era 2000-an yang kembali hadir yakni Chloé Paddington. Desain slouchy, hardware padlock yang khas, dan nuansa boho-chic, tas ini membawa nostalgia fashion Y2K yang kini kembali populer. Kini, dalam koleksi Chloé Fall/Winter 2025, Paddington kembali hadir dalam versi yang lebih modern. Di bawah arahan kreatif Chemena Kamali, tas ini diperbarui dengan sentuhan kontemporer tanpa meninggalkan karakter khasnya.

Fun fact: Saat pertama kali dirilis, Paddington begitu populer hingga masuk daftar tunggu panjang, dengan lebih dari 8.000 orang memesan sebelum tasnya tersedia di butik!

 

Punya IT Bag bukan hanya soal mengikuti tren, tapi juga soal memiliki sesuatu yang punya nilai historis, craftsmanship tinggi, dan daya tarik timeless. Jadi, IT Bag mana yang jadi wishlist-mu?

Leave a comment