Liburan Lebaran ke Sleman: Menyaksikan Keindahan Merapi di Bunker yang Penuh Sejarah
Destinasi wisata liburan Lebaran di Sleman dengan menyaksikan keindahan Merapi di bunker yang penuh sejarah
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Merapi sering kali dianggap menakutkan oleh sebagian orang.
Terutama ketika aktivitas vulkaniknya meningkat, banyak yang memilih untuk menghindari daerah sekitar gunung demi keselamatan.
Namun, meskipun memiliki reputasi yang mengerikan, Merapi ternyata juga menyimpan pesona alam yang luar biasa, bahkan di tempat-tempat yang pernah terdampak langsung oleh letusannya.
Bagi banyak orang, liburan Lebaran adalah kesempatan untuk mengunjungi destinasi baru dan menikmati keindahan alam.
Salah satu tempat yang bisa menjadi pilihan menarik untuk liburan Lebaran adalah Bunker Kaliadem, yang terletak di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Meskipun beberapa kali terkena luncuran awan panas dari Merapi, Bunker Kaliadem justru menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Bahkan, meski tempat ini pernah menjadi saksi bisu tragedi, keindahannya tetap memikat hati para wisatawan.
Bunker Kaliadem memang pernah menjadi lokasi yang sangat berbahaya.
Pada 14 Juni 2006, dua relawan, Sudarwanto dan Warjono, tewas di dalam bunker akibat terjangan awan panas Merapi.
Dikutip dari Antara pada Jumat, 16 Juni 2006, kedua relawan tersebut meninggal akibat suhu di dalam bunker yang mencapai 200 derajat Celsius, disertai dengan aliran lava pijar.
Peristiwa tragis ini menjadi salah satu kenangan kelam yang tak akan terlupakan di kawasan ini.
Namun, seiring berjalannya waktu, Bunker Kaliadem kini telah menjadi tempat yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Pengunjung yang mengikuti trip Lava Tour biasanya akan diajak untuk mengenal lebih dalam sejarah bunker ini, termasuk peristiwa dramatis yang melibatkan kedua relawan yang tewas tersebut.
Bunker ini terdiri dari satu ruangan besar di tengah, serta beberapa ruangan kecil lainnya, seperti toilet dan ruang yang dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan logistik, termasuk tabung oksigen.
Menariknya, di tengah ruangan utama bunker, terdapat sebuah batu besar yang merupakan hasil dari letusan Merapi.
Batu tersebut masuk ke dalam bunker saat pintunya dibuka pasca-letusan.
Mengingat kondisi di dalam bunker yang cukup gelap tanpa adanya pencahayaan, wisatawan disarankan untuk membawa senter agar lebih nyaman saat menjelajah.
Meski bunker menjadi daya tarik utama di sini, tempat ini juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
Dari atas bunker, pengunjung bisa menjelajahi area ke arah utara, di mana pemandangan Gunung Merapi begitu memukau.
Puncak gunung yang menjulang tinggi dan mengeluarkan asap dari kawahnya menjadi latar belakang yang sempurna untuk foto-foto.
Pada hari-hari cerah, para wisatawan sering memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto dengan Gunung Merapi sebagai latar belakang.
Ini bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin merayakan liburan Lebaran dengan aktivitas yang berbeda, yakni menikmati keindahan alam dan belajar lebih banyak tentang sejarah bencana alam.
Namun, perlu diingat bahwa di ujung jalan setapak ke arah utara, jalan akan terputus oleh lembah sungai yang cukup dalam.
Oleh karena itu, pengunjung tidak diperbolehkan melangkahi pembatas yang ada, demi menghindari kemungkinan terjatuh ke sungai.
Bunker Kaliadem menawarkan pengalaman yang unik, menggabungkan kisah kelam tentang bencana alam dengan keindahan alam yang luar biasa.
Bagi para pengunjung yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah Merapi sekaligus menikmati pesona alamnya, tempat ini menjadi pilihan yang menarik untuk dijelajahi, terutama sebagai destinasi liburan yang berbeda pada musim Lebaran. (TribunNewsmaker.com/ Alifian Akbar/ Kompas.com)