Informasi Terpercaya Masa Kini

Legenda Perancis Tonton Timnas Indonesia di Sydney, Skor 5-1 Menipu

0 4

KOMPAS.com – Legenda Perancis yang menjuarai Piala Dunia 1998, Emmanuel Petit, ternyata menyaksikan langsung laga Australia vs Indonesia. Ia membagikan analisisnya kepada KOMPAS.com.

Emmanuel Petit hadir di Indonesia pada Senin (24/3/2025) sebagai brand ambassador BrainEye, sebuah aplikasi revolusioner yang mampu membantu mengecek kesehatan otak dengan melihat pergerakan bola mata.

KOMPAS.com mendapatkan kesempatan istimewa melakukan wawancara empat mata dengan Emmanuel Petit di Hotel Pullman, Jakarta.

“Ya ini pertama kalinya saya ke Indonesia. Saya sering pergi ke Asia, tapi ini yang pertama kalinya saya mengunjungi Indonesia,” tutur Emmanuel Petit yang menyapa KOMPAS.com dengan mengatakan “assalamualaikum”.

“Menyenangkan. Jakarta mengingatkan saya kepada Kuala Lumpur. Saat ini sedang bulan Ramadhan dan saya pernah dua kali mengalami Ramadhan di Kuala Lumpur,” ujar legenda timnas Perancis tersebut.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs Bahrain: Erick Thohir Yakin Garuda Mampu Atasi Tekanan Besar

Sebelum bertolak ke Indonesia, Emmanuel Petit ternyata berada di Australia, persisnya Sydney.

Ketika berada di Sydney, gelandang yang membawa Arsenal juara Liga Inggris dan Piala FA 1997-1998 tersebut menyempatkan diri menonton partai Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Australia vs Indonesia.

Partai Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antra Australia vs Indonesia digelar di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) silam.

Dalam laga tersebut, timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 1-5.

“Pada laga pertama saya berada di Australia, timnas Indonesia kalah 1-5, saya menonton di stadion,” kata Emmanuel Petit kepada KOMPAS.com.

Menurut Petit, Timnas Indonesia tak seharusnya pulang dengan kekalahan telak dari Australia. Hasil akhir laga menurutnya sedikit menipu.

“Saya bilang skornya tidak mencerminkan jalannya pertandingan. Saya pikir dalam 15 menit pertama, Timnas Indonesia seharusnya mendapatkan satu gol,” tutur pria yang satu golnya membawa Perancis membekuk Brasil di final Piala Dunia 1998 itu.

Baca juga: Indonesia Vs Bahrain: Mental Garuda Sangat Kuat, Kluivert Percaya Diri

Emmanuel Petit menyinggung dua kans emas Timnas Indonesia pada awal pertandingan di Sydney.

Pada menit kelima, Tim Garuda sempat mengancam via tandukan Jay Idzes yang masih bisa diselamatkan oleh kiper Australia, Mathew Ryan.

Setelah itu, pada menit kedelapan, Timnas Indonesia melewatkan kans mencetak gol via sepakan penalti Kevin Diks yang membentur tiang kanan gawang Australia.

“Timnas Indonesia gagal mengeksekusi penalti dan mengancam lewat sundulan yang diselamatkan dengan bagus oleh kiper Australia.”

“Pada 15 menit pertama Indonesia mengendalikan permainan, mereka seharusnya mencetak gol.”

“Namun, Anda tahu, sepak bola menghukum Anda, ketika Anda tak memaksimalkan peluang,” tutur Petit menjelaskan.

Segalanya berubah setelah Kevin Diks gagal mencetak gol via penalti. Australia kemudian membuka keunggulan melalui sepakan penalti Martin Boyle.

Tim beralias The Socceroos itu menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0 setelah Nishan Velupillay dan Jackson Irvine menyusul masuk ke papan skor.

“Setelah itu, dalam beberapa menit, Australia mendapatkan penalti yang berhasil mereka manfaatkan dan semuanya berubah,” ujar Petit memberikan analisisnya.

“Mental Anda berubah, ketenangan dan kepercayaan diri hilang. Mereka tak lagi ada di situ,” kata Petit yang mengawali karier profesional bersama AS Monaco itu.

Kendati demikian, menurut Emmanuel Petit, suporter timnas Indonesia tak bisa langsung menghakimi kinerja sang pelatih anyar, Patrick Kluivert.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs Bahrain: Pantang Larut dalam Kecewa, Bangkit Garuda!

Ya, partai melawan Australia merupakan debut Patrick Kluivert yang baru diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong, pada Januari 2025 silam.

“Australia sangat tajam di depan gawang. Saya pikir Timnas Indonesia kehilangan ketenangan dan kepercayaan diri.”

“Namun ini adalah laga pertama Patrick Kluivert dan itu berat. Saya dengar banyak yang meminta Ketua Umum PSSI untuk memecatnya setelah laga. Ayolah, ini baru pertandingan pertama,” kata Emmanuel Petit.

“Berikan dia kesempatan. Bersabarlah. Dalam sepak bola, banyak hal berubah dalam waktu singkat,” ujarnya menyinggung laga ke depan timnas Indonesia melawan Bahrain.

Leave a comment