Informasi Terpercaya Masa Kini

Kondisi Kesehatan Membaik, Paus Fransiskus Pulang dari Rumah Sakit

0 7

Sebelum meninggalkan rumah sakit, Paus menyapa kerumunan orang dari balkon rumah sakit Gemelli di Roma, tempat ia dirawat karena pneumonia.

Minggu (23/03), Paus Fransiskus menyapa dan memberikan berkat kepada kerumunan orang yang berkumpul di bawah balkon Rumah Sakit Gemelli, Roma. Ini adalah acara publik pertamanya setelah lebih dari lima minggu.

Dia dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025, setelah masalah pernapasan yang dialaminya berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan yang parah.

Kepala Gereja Katolik berusia 88 tahun itu melambaikan tangan dari balkon dan mengacungkan jempol.

“Terima kasih, semuanya,” kata Paus melalui mikrofon, terdengar lemah saat ia duduk di kursi roda.

Teriakan “Viva il papa!” dan “Papa Francesco” terdengar dari kerumunan.

Paus pun keluar dari rumah sakit setelah menyapa kerumunan. Paus juga melambaikan tangan dari jendela mobil yang tertutup. Ia terlihat mengenakan alat bantu oksigen.

Sebelum kembali ke Vatikan, petugas keamanan mengatakan kepada kantor berita AP bahwa Paus akan menuju Basilika Santa Maria Mayor untuk berdoa. Basilika Roma adalah rumah bagi ikon favoritnya, Madonna.

Paus berterima kasih kepada para dokter yang merawatnya

Fransiskus yang menjabat sebagai paus sejak tahun 2013, pertama kali dirawat di rumah sakit pada 14 Februari 2025 karena serangan bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Tim dokter menyebutnya sebagai infeksi kompleks yang disebabkan beberapa mikroorganisme. Paus diketahui memiliki penyakit paru-paru kronis sejak usia muda yang menyebabkan sebagian paru-paru kanannya diangkat.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Selama 38 hari di rumah sakit, Paus mengalami empat episode akut yang disebut Vatikan sebagai krisis pernapasan, yang menyebabkan batuk-batuk serius akibat penyempitan di saluran udaranya, mirip dengan serangan asma.

Dua dari krisis itu sangat kritis, membuat Paus “terancam nyawanya”, kata Sergio Alfieri, kepala tim medis Paus, dalam sebuah konferensi pers pada hari Sabtu (23/03).

Meskipun Paus tidak lagi menderita pneumonia, dia belum sembuh total. Alfieri mengatakan bahwa Paus juga membutuhkan waktu untuk kembali menggunakan suaranya secara penuh, setelah berjuang melawan infeksi saluran pernapasan untuk waktu yang lama.

Pada Minggu (23/03), Vatikan merilis sebuah pesan singkat yang ditulis oleh Paus, di mana ia berterima kasih kepada para dokter atas perawatan yang tak kenal lelah.

Banyak umat Katolik di seluruh dunia berdoa untuk kesembuhan paus. Para peziarah di Vatikan pada hari Minggu (23/03) juga menyatakan kelegaannya saat paus meninggalkan rumah sakit.

“Kepulangan ini menghibur kami semua dan memberi kami sukacita dan harapan,” kata Grazia Mara, seorang warga Italia.

“Kami berharap dia kembali ke rumah dengan selamat dan cepat sembuh,” tambahnya.

Paus perlu istirahat dua bulan untuk pulih total

Paus masih terus memimpin gereja dari rumah sakit. Dia melakukan pertemuan rutin dengan para uskup Katolik di seluruh dunia serta meluncurkan proses reformasi baru selama tiga tahun bagi gereja katolik.

Sabtu (22/03), dokter mengatakan bahwa dibutuhkan “banyak waktu” bagi Paus untuk pulih. Tim medis merekomendasikan waktu dua bulan untuk beristirahat dan pulih.

Selama masa pemulihan, Paus diminta untuk menghindari pertemuan besar atau yang dapat menimbulkan stres. Proses pemulihan ini dapat menyebabkan perubahan signifikan pada agenda Vatikan mendatang. Paus telah dijadwalkan untuk bertemu dengan Raja Charles dari Inggris pada 8 April 2025 dan memimpin perayaan Paskah di Vatikan pada 20 April 2025. Namun, Vatikan belum mengatakan apakah Paus Fransiskus akan dapat memenuhi agenda tersebut.

am/mel (dpa, AFP, Reuters)

Leave a comment