Informasi Terpercaya Masa Kini

Ibu Bekerja, Puasa, dan Self-Care: Coba Teknik Podomoro supaya Tidak Lupa Bahagia!

0 22

“Pernahkah kamu merasa Ramadan justru lebih melelahkan dibanding bulan-bulan lainnya? Bangun lebih awal untuk sahur, tetap bekerja dari pagi hingga sore, lalu lanjut dengan urusan rumah tangga, belum lagi ibadah yang ingin dimaksimalkan. Rasanya energi cepat habis, bukan?”

Sebagai ibu bekerja penuh waktu dari jam 7 pagi hingga 4 sore, saya merasakan betul bagaimana Ramadan menjadi tantangan tersendiri. Setelah seharian bekerja, masih ada tanggung jawab lain yang menanti—memasak untuk berbuka, menemani anak belajar, membereskan rumah, dan tentu saja, menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Walaupun ada ART yang pulang pergi, tetapi ada kalanya, kelelahan menumpuk, emosi menjadi lebih mudah naik turun, dan waktu untuk diri sendiri nyaris tidak ada.

Padahal, stres dan kelelahan yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak pada kesehatan mental serta produktivitas. Ibu bekerja perlu menyadari bahwa self-care bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan agar tetap sehat secara fisik dan mental. Salah satu cara sederhana yang bisa membantu adalah Teknik Pomodoro, sebuah metode manajemen waktu yang efektif untuk menjaga fokus, mengatur energi, dan tetap produktif tanpa merasa kewalahan.

Bagaimana teknik ini bisa membantu ibu bekerja menjalani Ramadan dengan lebih seimbang? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Tantangan Ibu Bekerja Saat Ramadan

Ramadan seharusnya menjadi bulan penuh berkah dan ketenangan, tetapi bagi ibu bekerja, tantangan justru terasa lebih berat. Mengelola pekerjaan, urusan rumah tangga, serta ibadah dalam kondisi berpuasa bukan perkara mudah. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:

1. Jadwal Padat, Waktu Terbatas. 

Dari jam 7 pagi hingga 4 sore, energi sudah terkuras untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor. Namun, begitu pulang, masih ada tanggung jawab lain yang menunggu—memasak untuk berbuka, mengurus anak, membersihkan rumah, hingga menjalankan ibadah malam. Dengan jadwal yang penuh seperti ini, sering kali tidak ada jeda untuk sekadar menarik napas.

2. Energi yang Cepat Habis. 

Perubahan pola tidur karena bangun lebih awal untuk sahur dan tidur lebih larut setelah tarawih membuat tubuh terasa lebih lelah dari biasanya. Ditambah lagi, tanpa asupan makanan dan minuman di siang hari, energi cepat menurun, terutama di sore hari saat harus menyelesaikan pekerjaan terakhir sebelum pulang.

3. Kurangnya Waktu untuk Diri Sendiri. 

Dengan segala kesibukan, mencari waktu untuk istirahat atau menikmati momen kecil menjadi tantangan tersendiri. Rasanya baru duduk sebentar, sudah ada tugas lain yang harus diselesaikan. Akibatnya, waktu untuk me-time nyaris tidak ada, padahal ini penting untuk menjaga kesehatan mental.

4. Dampak Kelelahan Mental. 

Tekanan yang terus-menerus tanpa jeda bisa menyebabkan kelelahan mental. Akibatnya, ibu bekerja lebih mudah merasa stres, emosi menjadi tidak stabil, sulit fokus saat bekerja, bahkan merasa burn-out. Alih-alih menjalani Ramadan dengan penuh kedamaian, yang terjadi justru kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan.

Mengingat tantangan ini, penting bagi ibu bekerja untuk menemukan cara mengelola waktu dan energi dengan lebih baik agar tetap bisa menjalani Ramadan dengan tenang. Salah satu solusinya adalah dengan Teknik Pomodoro, yang akan dibahas pada bagian berikutnya.

Mengenal Teknik Pomodoro: Apa dan Bagaimana?

Di tengah kesibukan ibu bekerja saat Ramadan, manajemen waktu yang efektif bisa menjadi kunci untuk tetap produktif tanpa merasa kewalahan. Salah satu metode sederhana namun efektif yang bisa diterapkan adalah Teknik Pomodoro.

Apa itu Teknik Pomodoro?

Teknik Pomodoro adalah metode manajemen waktu yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo. Prinsipnya sederhana:

Bekerja atau menyelesaikan tugas selama 25 menit dengan fokus penuh.Beristirahat selama 5 menit untuk meregangkan tubuh, menarik napas, atau minum air (jika tidak berpuasa).Siklus ini diulang beberapa kali (biasanya 4 kali) sebelum mengambil istirahat lebih panjang sekitar 15–30 menit.

Dengan sistem ini, pekerjaan terasa lebih ringan karena dibagi menjadi blok waktu yang lebih pendek, sehingga menghindari rasa kewalahan akibat tugas yang menumpuk.

Manfaat Teknik Pomodoro bagi Ibu Bekerja saat Ramadan Mengatur Energi agar Tidak Cepat Lelah. Berpuasa membuat energi lebih cepat menurun, terutama bagi ibu bekerja yang memiliki banyak peran. Dengan Teknik Pomodoro, pekerjaan bisa dilakukan dalam interval pendek sehingga tetap produktif tanpa menghabiskan energi terlalu cepat.Mempermudah Pengelolaan Tugas. Pekerjaan yang tampak menumpuk sering kali membuat stres. Dengan membagi tugas menjadi sesi 25 menit, setiap pekerjaan terasa lebih terstruktur dan lebih mudah diselesaikan satu per satu.Memberi Jeda Sejenak untuk Menjaga Kesehatan Mental. Sering kali ibu bekerja lupa untuk beristirahat karena sibuk dengan banyak tugas. Dengan Pomodoro, ada waktu istirahat yang terjadwal sehingga bisa dimanfaatkan untuk menarik napas, stretching ringan, atau sekadar duduk tenang sejenak. Hal ini membantu menjaga keseimbangan mental di tengah kesibukan Ramadan.

Teknik ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan ibu bekerja, baik di kantor maupun saat mengurus rumah tangga.

***

Dengan manajemen waktu dan energi yang baik, ibu bekerja bisa tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan mental. Teknik Pomodoro merupakan salah satu cara untuk menyeimbangkan pekerjaan, ibadah, dan self-care, sehingga tugas terasa lebih ringan dan stres bisa dikurangi. Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen untuk menjaga ketenangan jiwa dan kebahagiaan, agar tetap bisa menjalani hari dengan penuh makna.

Leave a comment