Liga Voli Korea – Duel Playoff Tinggal Menunggu Waktu, Mega dan Red Sparks Bisa Cecar Satu Celah Juara Bertahan Ini
BOLASPORT.COM – Pertemuan Daejeon JungKwanJang Red Sparks dengan Suwon Hyundai E&C Hillstate tinggal menghitung waktu jelang playoff Liga Voli Korea 2024-2025, ada satu celah tim juara bertahan yang bisa dicecar dari kondisi setter.
Setelah kekalahan Red Sparks dari Hyundai Hillstate di putaran enam Liga Voli Korea musim reguler, misi balas dendam menjadi satu agenda besar bagi pasukan Ko Hee-jin.
Megawati Hangestri Pertiwi dan para pemain inti diprediksi akan kembali beraksi di babak playoff nanti.
Pertempuran Red Sparks vs Hyundai Hillstate di playoff nanti akan menjadi laga sesungguhnya yang menyajikan persaingan sengit.
Terlepas dari kondisi Vanja Bukilic dan Park Eun-jin yang sampai saat ini masih pemulihan cedera, aksi skuad berjuluk Red Force masih tetap menjanjikan
Baca Juga: Liga Voli Korea – Air Mata Kapten Red Sparks, Terima Kasih untuk Mega, dan Doa Saat Mimpi Juara Diancam Cedera Berurutan
Satu hal yang mungkin dapat jadi acuan Megawati dkk. adalah celah yang dimiliki Hillstate.
Hillstate juga sedang pincang dengan cederanya Wipawee Srithong.
Selain itu, dari sisi lini serang, tim juara bertahan juga masih goyah.
Mengandalkan Laetitia Moma Bassoko tidak berarti mereka jadi kuat.
Penyesuaian Moma Bassoko dengan umpan dari Kim Da-in, ternyata masih dirasa kurang.
Hal tersebut diakui sendiri oleh skuad yang telah bersama sejak dua musim terakhir itu.
Target yang diinginkan juru taktik Kang Sung-hyung adalah menyerang dengan cepat dalam posisi spike pendek.
Namun umpan dari Kim yang berusaha mengikuti instruksi strategi Kang, ternyata belum cukup nyaman bagi Moma Bassoko.
“Kesepakatan awalnya adalah melakukan lemparan rendah dan cepat, tetapi tampaknya belum cocok,” kata Kang Sung-hyung dikutip Bolasport dari Segye.
“Moma ingin membuat lompatannya lebih tinggi meskipun lemparannya agak lambat, sedangkan kami ingin melakukan lemparan rendah dan cepat,” tandasnya.
Kim Da-in sendiri mengaku masih harus banyak berdiskusi dengan Moma Bassoko.
“Saya pikir saya harus berbicara dengan Moma,” kata Kim.
“Sulit untuk secara sempurna mencocokkan posisi puncak serangan antara penyerang dan stter. Saya pikir saya salah karena saya berusaha terlalu keras untuk menemukan puncaknya,” tandasnya.
Masih kurangnya chemistry Kim dan Moma Bassoko bisa terlihat dari tingkat keberhasilan serangan Bassoko.
Dia masih kalah dari Megawati Hangestri atau Kim Yeon-koung dari Pink Spiders, dengan kisaran 40 persen.
Efisiensinya juga di bawah 30 persen, hanya ada di angka 27 persen, yang turut mengindikasikan kurang nyetel dengan umpan yang dia lahap.
“Kami mencoba bermain rendah dan cepat sejak awal musim, tetapi kami tidak bisa bermain dalam situasi yang sempurna setiap saat.”
“Saya pikir penyerang lain dan Moma mengalami banyak kebingungan selama musim ini. Ini adalah proses mencari, mencari, dan mencari lagi.”
“Sekarang, kami telah sepakat untuk memperbaiki timingnya dulu dan berusaha menyelaraskan hingga babak playoff,” ucap Kim Da-in.
Baca Juga: Liga Voli Korea – Media Korsel Nilai Kompetisi Musim Ini Membosankan Jelang Babak Playoff, Red Sparks dan Juara Bertahan Dikaitkan