Penyebab Mbok Yem Turun Lebih Awal dari Puncak Gunung Lawu
KOMPAS.com – Pendaki yang pernah ke puncak Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, kemungkinan besar sudah pernah singgah di Warung Puncak Lawu Argo Dalem atau Warung Mbok Yem.
Di sana, pendaki bisa memesan makanan, seperti nasi pecel telur, hingga minuman, seperti teh untuk mengisi tenaga.
Pemilik warung, yakni Wakiyem atau Mbok Yem, biasanya memang tinggal di sana dan hanya turun pada waktu tertentu, seperti jelang Idul Fitri.
Baca juga: Sakit sejak Awal Februari, Mbok Yem Ditandu Turun dari Puncak Gunung Lawu
Namun pada Bulan Ramadhan 2025, Mbok Yem harus turun lebih awal pada Selasa (4/3/2025) atau hari ke-4 puasa Ramadhan.
Penyebab Mbok Yem turun gunung lebih awal
Penyebab Mbok Yem harus turun gunung lebih awal adalah karena kondisi kesehatannya yang menurun. Bahkan, ia langsung dibawa ke rumah sakit setelah tiba di rumahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RSU Aisyiyah Ponorogo, Mbok Yem didiagnosis mengalami pneumonia.
Menurut Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh. Arbain, pemeriksaan medis menunjukkan adanya pembengkakan serta hasil rontgen yang mengonfirmasi pneumonia.
“Hasil pemeriksaan ada pneumonia, ada bengkak, rontgennya ya pneumonia,” ungkapnya pada Jumat (7/3/2025), sebagaimana dikutip dari Tribun Jatim.
Mbok Yem dirawat di rumah sakit tersebut sejak Selasa (4/3/2025) setelah diantar oleh anak dan cucunya.
Baca juga: Mbok Yem Dirawat di Rumah Sakit, Warungnya di Puncak Lawu Tetap Buka
Sudah sakit sejak Februari 2025
Sebelumnya, Mbok Yem telah mengalami sakit sejak awal Februari 2025 di warungnya yang terletak di puncak Gunung Lawu.
Namun, ia baru bersedia turun pada awal Maret setelah kondisinya semakin memburuk. Ia mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia dirawat di rumah sakit.
“Selama ini kalau sakit, paling capek atau pilek. Pijat atau suntik di dokter sudah sembuh,” katanya sambil tersenyum lemah.
Ia mengaku awalnya mengalami sakit gigi, terutama di bagian gigi taring yang goyang. Ia merasa sakit akibat makanan yang tersangkut membuatnya enggan makan, sehingga tubuhnya melemah.
Baca juga: Legenda Gunung Lawu Mbok Yem Turun Gunung Setelah Sakit Sejak Februari
Kondisi ini semakin parah hingga menyebabkan ia jatuh sebanyak tiga kali. Meskipun demikian, ia tetap bersikeras untuk tidak turun dari Gunung Lawu sampai akhirnya harus dibawa turun demi keselamatannya.
Kini, kondisi Mbok Yem mulai membaik. Ia sudah dapat bercanda meskipun masih dalam proses pemulihan.