6 Cara Mengajarkan Anak Bersosialisasi dengan Lingkungan Sekitar
TRIBUNHEALTH.COM – Kemampuan bersosialisasi atau berteman sudah menjadi salah satu keterampilan yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup.
Akan tetapi, kemampuan sosialisasi ini tidak muncul begitu saja selama masa tumbuh kembang, dan harus diajarkan dengan baik oleh orang tua kepada anaknya.
Menurut Parenting Science, beberapa penelitian menunjukkan jika orang tua berperan besar dalam mengajarkan anak bersosialisasi atau berteman.
Baca juga: 6 Peran Ayah dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak, Termasuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak
Dari sosialisasi, anak akan belajar bagaimana menggunakan bahasa yang baik, tingkah laku yang baik, dan berbagai hal lainnya.
Belajar sosialisasi sejak dini akan membangun keyakinan anak untuk melakukan sesuatu dan bersikap selektif.
Saat anak bersosialisasi, ia akan belajar mengenai perbedaan yang ada di sekitarnya.
Baca juga: 6 Manfaat Memberikan Minyak Hati Ikan Kod untuk Tumbuh Kembang Anak
Cara Mengajarkan Sosialisasi pada Anak dengan Lingkungan Sekitarnya
Berikut ini ada beberapa cara mudah yang bisa Moms dan Dads terapkan di rumah untuk mengajarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
1. Ajak anak bermain di rumah
Melibatkan orang lain saat bermain merupakan salah satu cara mudah untuk mengajarkan anak bersosialisasi.
Misalnya, ajak anak untuk bermain ular tangga dan ajarkan anak untuk main bergantian.
Jelaskan pada anak ketika ia bermain dengan teman-temannya kelak, anak tersebut juga bisa menerapkan perilaku yang sama.
2. Contohkan perilaku yang baik
Anak adalah seseorang yang paling pintar meniru kebiasaan orang tuanya.
Karena itu, tunjukkan bagaimana cara Moms dan Dads berbicara dan betindak dengan baik di depan anak.
Pastikan Anda mencontohkan hal-hal yang baik, berbicara dengan tenang, bermurah hati, dan coba untuk ajarkan anak cara menyelesaikan konflik dengan tenang.
3. Dorong anak untuk mengikuti aktivitas kelompok
Berikan anak kesempatan untuk bergabung dengan salah satu tim, misalnya tim olahraga, kegiatan pramuka, ekstrakurikuler menari, atau kegiatan lain yang mendorong bakat anak.
Anak-anak umumnya akan sangat senang apabila mereka dapat menunjukkan bakat serta minatnya.
Salah satu penyebab anak kurang percaya diri adalah ketika anak tidak memiliki ruang berekspektasi.
Hal ini tak hanya akan membantu anak untuk mengasah bakatnya, tapi juga memberikan kesempatan pada anak untuk bergaul dengan teman-teman serta orang di sekitarnya.
Baca juga: 6 Manfaat Memberikan Susu untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak, Segini Porsi Terbaiknya
4. Latih anak untuk melakukan kontak mata
Kontak mata mungkin adalah salah satu hal yang sangat mudah dilakukan, tapi untuk sebagian orang, ini adalah hal yang cukup sulit.
Padahal, kontak mata sangat penting saat berbicara dengan orang lain, karena bisa menandakan bahwa anak mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh orang lain.
Karena itu, saat Moms dan Dads berbicara dengan anak, cobalah untuk melatih kemampuan anak dengan memintanya untuk melakukan kontak mata dengan Anda.
Dengan begitu, anak akan lebih terbiasa dan percaya diri untuk melakukan kontak mata ketika sedang bersosialisasi atau berbicara dengan orang lain.
5. Ajarkan anak untuk bertanya
Berani bertanya kepada orang lain bisa membantu anak belajar banyak hal, termasuk kemampuan bersosialisasi.
Moms dan Dads bisa melatih anak bertanya dengan menanyakan kabar atau pertanyaan lain kepada nenek, kakek, atau teman-temannya.
Sampaikan pada anak ada beberapa pertanyaan yang perlu jawaban cukup panjang, bukan hanya sekedar jawaban “iya” dan “tidak”.
Anda juga bisa meminta anak berbicara dengan anggota keluarga dan saudara lainnya melalui telepon.
Dengan bertanya, anak bisa mendapat pengalaman baru dan merasa terhubung dengan orang lain.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Anak yang Picky Eater, Moms Bisa Terapkan Cara Ini
6. Ajarkan jenis-jenis emosi pada anak
Mengetahui jenis emosi dan kesehatan emosional bisa membantu anak memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik.
Moms dan Dads bisa ajarkan kepada anak perbedaan antara emosi positif dan emosi negatif.
Usahakan untuk menjaga emosi tetap tenang saat anak melakukan kesalahan.
Cukup gunakan kata-kata untuk menjelaskan perasaan yang Anda rasakan.
Moms dan Dads juga bisa melakukan hal yang sama saat sedang merasakan emosi yang berbeda.
Dengan mengajarkan hal-hal tersebut sejak dini kepada anak, diharapkan anak bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dengan teman-teman dan lingkungannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Manfaat Main di Playground untuk Tumbuh Kembang Anak, Salah SatunyaTingkatkan Keterampilan Sosial