Informasi Terpercaya Masa Kini

Bukan Cuma Malam Nisfu Syaban,Berikut 3 Peristiwa Penting di Bulan Syaban,Jangan Sampai Kelewat

0 8

SRIPOKU.COM – Berikut 3 Peristiwa Penting di Bulan Syaban selain Malam Nisfu Syaban yang penuh syafaat.

Nisfu Sayaban merupakan pertengahan bulan syaban atau tanggal 15.

Di malam Nisfu Syaban ini diyakinni merupakan malam pengampunan yang tentunya pernuh berkah.

Karena itu, Malam Nisfu Syaban banyak dimanfaatkan umat Islam baik untuk menjalankan ibadah sunah, maupun puasa.

Sementara itu dilansir dari kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada 31 Januari 2025.

Mengenai waktu puasa Nisfu Syaban 2025, umat Islam mengerjakan puasa sunnah Syaban pada 15 Syaban 1446 H yang jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.

Sementara, malam Nisfu Syaban 2025 telah dimulai sejak malam pergantian hari sebelum pertengahan bulan Sya’ban. Dengan begitu, malam Nisfu Syaban berlangsung pada Kamis, 13 

Februari 2025 setelah Maghrib.

Baca juga: Cara Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Niat dan Doa, Niscaya Kejatuhan Rezeki

Namun ternyata di Bulan Syaban ini peristiwa penting tak cuma Nisfu Syaban melainkan ada yang lain.

Dilansir dari laman NU Online, selain malam Nisfu Syaban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. 

Dalam kitab Ma Dza fi Syaban karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim.

1. Peralihan Kiblat Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Syaban.

Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Syaban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah Salah satu hal yang menjadikan bulan Syaban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW. “Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban.

Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.” Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh.

Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW Pada bulan Syaban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.

Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.

Leave a comment