KOMPAS.com – Pesepak bola Eropa berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, ditangkap Kepolisian Belgia terkait dugaan keterlibatan dalam perdagangan obat-obatan terlarang dari Amerika Selatan ke Eropa melalui kota pelabuhan Antwerp.
Penangkapan Radja Nainggolan dilakukan pada Senin (27/1/2025). Ia diamankan pihak berwajib sebagai bagian dari investigasi perdagangan narkoba internasional.
Radja Nainggolan seharusnya menjalani latihan pagi bersama timnya, Lokeren-Temse, di kasta kedua Liga Belgia pada hari penangkapan.
“Klub telah mendapat kabar melalui pers bahwa Radja Nainggolan telah ditangkap dalam konteks sebuah investigasi,” tulis pernyataan klub seperti dikutip dari media Italia, Sportface.
“Karena investigasi sedang berlangsung, pihak kepolisian tidak ingin dan tidak dapat berkomentar lebih lanjut. Mereka menghormati prinsip dugaan tidak bersalah dan sebagai klub kami mengikuti langkah tersebut.”
Baca juga: Radja Nainggolan Ditangkap terkait Kasus Penyelundupan Narkoba
Nainggolan menghabiskan lebih dari 15 tahun kariernya di Italia, dimulai sebagai pemain muda di Piacenza pada 2005, melakukan debut seniornya pada tahun berikutnya sebelum bergabung dengan Cagliari pada 2010.
Karier sang gelandang tangguh meroket bersama Roma, di mana dia mencetak 28 gol Serie A dari 138 pertandingan liga antara 2014 dan 2018.
Dia menghabiskan tiga tahun berikutnya sebagai pemain Inter, namun menghabiskan dua musim di antaranya sebagai pemain pinjaman bersama Cagliari.
Gelandang yang identik dengan nomor punggung empat ini kemudian bermain bagi klub Liga 1 Bhayangkara FC pada November 2023 dan bertahan hingga akhir musim tersebut walau hanya melakoni 10 penampilan dan mencetak satu gol.
Radja Nainggolan juga sempat ditunjuk PSSI sebagai duta Piala Dunia U17 2023 bersama dengan pemain timnas Putri Indonesia Sabreena Dressler.