Gaikindo: Tak Ada yang Salah ‘Numpang’ Rakit, Pemerintah Jangan Paksa Investasi
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto membeberkan perkembangan pembangunan pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang sedang berlangsung di Cikampek, Jawa Barat.
“Jadi pabrik perakitan kami di Bekasi itu sudah tidak muat karena memang ada beberapa merek yang melakukan perakitan di sana. Untuk itu kita bangun yang baru di Cikampek itu,” ucap Jongkie ditemui di Jakarta, Senin (20/1) malam.
Saat ini, pabrik PT HIM yang berada di Pondok Ungu, Bekasi telah menerima sejumlah merek untuk melakukan perakitan lokal yakni Chery dan Neta. Sementara pabrik baru yang bertempat KM70 Purwakarta, Cikampek akan lebih besar secara kapasitas.
“Yang di Cikampek itu pun kita sudah menandatangani lebih dari 4-5 merek. Jadi kami terima semua karena memang ini sifatnya adalah pabrik perakitan umum atau general assembler sebutannya lah,” imbuhnya.
Pria yang juga sebagai Wakil Komisaris Utama PT HIM ini menilai, dengan tidak mewajibkan merek kendaraan baru untuk memiliki fasilitas pabrik sendiri di Indonesia bisa menjadi opsi agar industri otomotif nasional tetap bisa tumbuh.
“Multi brand assembly plant, kita menampung ini untuk juga dalam rangka bagus untuk industri otomotif kita. Kita buka jalan dengan investasi yang tak terlalu besar, mereka bisa masuk ke sini dengan tes pasar terlebih dahulu,” papar Jongkie.
Dirinya mengusulkan kepada pemerintah agar tidak memaksa merek baru untuk segera membangun pabrik sendiri karena dinilai bisa memberatkan. Sementara pangsa pasar merek baru tersebut di Indonesia belum terbentuk matang.
“Jadi kasih kesempatan buat mereka untuk tes pasar dahulu. Istilahnya numpang dahulu tidak apa-apa, saya bilang ke pak Menteri waktu itu. Kalau bapak haruskan mereka lebih dahulu impor CBU mereka cuma bayar biaya impor dan sewa,” katanya.
“Ibaratnya cuma bayar buat satpam, kalau kantor juga sewa kan sudah itu saja. Kalau mereka dikasih kesempatan merakit, ini kan pasti (membuat) lapangan kerja, kedua nanti mereka pelan-pelan kita minta pakai komponen dalam negeri dan TKDN meningkat,” jelas Jongkie.
Ia memberi contoh Chery yang saat ini masih memanfaatkan aset PT HIM di Pondok Ungu untuk merakit model-model seperti seri Tiggo dan Omoda. Namun, belum lama ini sudah bisa melakukan ekspor ke Vietnam dan ditargetkan mencapai 6 ribu unit tahun ini.
Jongkie menuturkan, pabrik baru PT HIM mencakup empat sampai lima kali lebih luas dari fasilitas yang ada di Pondok Ungu, Bekasi. Kapasitas produksi untuk tahap awal dicanangkan sebanyak 25 ribu unit per tahun hingga 50 ribu unit per tahun.
“Jadi nanti skemanya dua CKD dan semi CKD, itu cukup lah. Nanti kita lihat saja nanti, kalau minatnya masih tinggi kita bisa tambah besar dan luas. Begitu,” pungkasnya.
***