Humor : Bercanda untuk Bahagia
Fenomena psikologis manusia merupakan sumber terbesar humor yang tak ada habisnya. Cara orang berpikir, merasa, dan bertindak sering kali ambigu. Aneh, konyol, ganjil dan tak terduga. Selalu ada karakter yang membuat kita tertawa. Ada banyak hal menarik berisi ratusan lelucon tentang fenomena psikologis manusia.
Kita semua tahu apa artinya memiliki selera humor. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai hal-hal menarik. Seseorang yang menceritakan kisah-kisah lucu, melakukan hal-hal lucu, membuat komentar-komentar lucu, membaca lelucon, melihat gambar-gambar lucu, dan sebagainya. Menonton acara komedi juga merupakan hal yang umum. Dan oh, kami tahu betapa lucunya hal-hal ini. Juga tergantung pada intensitas humor yang kita rasakan, kita mungkin tersenyum, terkekeh, atau tertawa terbahak-bahak. Reaksi kita adalah kegembiraan dan kebahagiaan.
Humor sejatinya menyenangkan, kita selalu berusaha membuat canda tawa dalam kehidupan. Orang-orang yang pandai menciptakan humor akan menjadi teman yang paling diinginkan. Laki-laki humoris terkadang mengalahkan ketampanan seorang pria, kelucuan seorang perempuan dapat meluluhkan seorang pria. Humoris jadi saingan terberat dari harta dan ketampanan.
Apa itu Humor ?
Martin mendefinisikan humor sebagai deskripsi berbagai fenomena yang terkait dengan penciptaan, pengenalan, dan kenikmatan terhadap sesuatu yang lucu, jenaka, atau tidak konsisten dengan suatu ide, situasi, atau peristiwa. . Menurut Ruch, pengalaman inti humor adalah pengakuan bahwa sesuatu itu “lucu”. Untuk memahami sesuatu sebagai “menarik”, kita harus mampu mengenali ketidaksesuaian, hal yang tidak terduga, dan sifat main-main dari stimulus tersebut. Ketidaksesuaian adalah suatu kontradiksi, keanehan, ketidaknormalan, ketidaksesuaian, atau kurangnya keselarasan dengan apa yang normal atau yang diharapkan dari suatu stimulus. Jika menganggapnya menarik, maka ia telah menemukan kontradiksi. Proses ini sering kali terjadi secepat kilat. menganggap ini lucu dan tiba-tiba tertawa. Karena itu, orang mungkin merasa sulit untuk menunjukkan ketidakkonsistenan mereka.
Humor dalam Keseharian
Secara umum humor yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat dibagi menjadi tiga kategori:
Lelucon. Anekdot dan cerita lucu yang diingat dan diceritakan orang. dari satu orang ke orang lain;
Humor spontan, dalam percakapan, yang dihasilkan secara tidak sengaja oleh orang-orang selama interaksi sosial, baik verbal maupun nonverbal (misalnya, lelucon, komentar aneh, tanggapan jenaka terhadap pernyataan serius) tanggapan yang kaya),
Humor aksidental, tidak disengaja, humor yang tidak dimaksudkan untuk menjadi lucu. Contohnya: seseorang terpeleset karena menginjak kulit pisang, salah sebut kata atau salah tulis kata, dan semacamnya.
Cara orang tersenyum atau tertawa bergantung pada tingkat persepsi humor, situasi sosial, kepribadian, dan norma budaya. Umumnya, semakin lucu suatu lelucon, semakin keras dan bebas orang akan tertawa. Derajat komedi itu sendiri bergantung pada seberapa banyak kontradiksi yang dapat ditemukan. Semakin besar dan jauh perbedaan dalam, semakin besar kemungkinan orang menyadari humor di dalamnya.
Dalam situasi sosial (ketika orang lain hadir), orang biasanya tertawa lebih keras. Jarang sekali ada orang yang tertawa terbahak-bahak sendirian. Saat orang sendirian, mereka cenderung hanya tertawa. Saat mengamati humor, respons tersenyum diketahui terjadi lima kali lebih sering dibandingkan respons tertawa.
Kepribadian juga memengaruhi cara Anda merespons humor. Orang ekstrovert (terbuka) cenderung lebih banyak tertawa dibandingkan orang introvert (tertutup). Budaya juga memegang peranan penting. Dalam beberapa budaya, tertawa keras adalah hal yang diharapkan. Dalam budaya lain, senyuman lembut sebagai tanggapan terhadap humor sudah cukup, tetapi tertawa terbahak-bahak dianggap tidak sopan. Faktor budaya juga memengaruhi bagaimana pria dan wanita menanggapi humor. Secara umum, wajar bila pria tertawa keras, sedangkan wanita diharapkan tertawa sedikit saja.
Humor sebagai Sebuah Kekuatan Manusia
Humor baik untuk kesehatan mental. Orang yang sehat mental diketahui memiliki ciri-ciri memiliki kemampuan untuk mengelola emosi negatif dan menikmati emosi positif, kemampuan untuk mengatasi stres dan beradaptasi dengan perubahan, dan kemampuan untuk menjalin hubungan yang dekat, bermakna, dan langgeng dengan orang lain.
Humor adalah proses psikologis. Menceritakan lelucon melibatkan pengenalan kontradiksi, memperoleh “wawasan” atau pemahaman bahwa sesuatu itu lucu, mengalami humor, mengalami emosi bahagia karena hal itu lucu (“keceriaan”), dan tersenyum. Hal ini menyentuh setiap aspek psikologi manusia, termasuk bagaimana kita merespons dalam bentuk tertentu. Atau tertawa.
Wolfgang Grodt dari Universitas Tbingen menemukan bahwa orang dengan kepribadian ceria cenderung memiliki lebih banyak aktivitas di bagian otak yang disebut lobulus parietal inferior (ditunjukkan dengan warna hijau). Area ini diketahui berperan dalam menyelesaikan ketidakkonsistenan, keterampilan penting dalam memahami humor. Jadi, bagi mereka yang angka dipercaya sebagai bagian yang mendatangkan kecerahan dan membuat mereka bisa menikmati ambiguitas dan humor.
Diketahui bahwa pria dan wanita memandang humor secara berbeda. Ketika wanita menikmati humor, area korteks prefrontal kiri menjadi lebih aktif dibandingkan pria. Artinya perempuan memerlukan tingkat yang lebih tinggi dalam proses berpikir dan menguraikan bahasa. Akibatnya, wanita membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pria untuk memutuskan apakah sesuatu itu menarik atau tidak. Namun kondisi tersebut tidak menghalanginya untuk menikmati lelucon. Diketahui juga bahwa sistem limbik wanita lebih aktif ketika mereka menikmati humor, artinya wanita mungkin lebih menikmati humor.
Humor dan Kebahagiaan
Humor adalah salah satu obat mujarab bagi jiwa. Tertawa, yang merupakan respons alami terhadap humor, memicu pelepasan endorfin dalam tubuh sebagai hormon bahagia karena dapat mengurangi stres, kecemasan, dan rasa sakit. Selain itu, tertawa juga merangsang sistem kekebalan tubuh, membuat kita lebih tahan terhadap penyakit. Dalam kehidupan yang seringkali penuh tekanan, humor memberikan kita pelarian sejenak dan membantu kita melihat sisi positif dari berbagai situasi.
Humor juga berperan penting dalam membangun hubungan sosial. Disaat kita berbagi canda tawa dengan orang lain, kita akan merasa lebih terhubung dan dekat. Humor mampu mencairkan suasana tegang, memecahkan kebekuan dalam percakapan, dan menciptakan ikatan yang lebih kuat. Dalam lingkungan kerja, humor juga dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Di dalam keluarga, humor dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga dan menciptakan suasana rumah yang hangat dan menyenangkan.
Humor adalah cara yang efektif untuk mengatasi masalah. Ketika kita menghadapi masalah yang sulit, humor dapat membantu kita melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Dengan menertawakan diri sendiri atau situasi yang sulit, kita dapat mengurangi tekanan dan menemukan solusi yang lebih kreatif. Humor juga dapat membantu kita menjaga perspektif yang sehat dan mencegah kita terjebak dalam pikiran negatif.
Humor adalah anugerah yang luar biasa. Kemampuan untuk tertawa dan membuat orang lain tertawa adalah salah satu hal yang membuat hidup ini lebih bermakna, jangan ragu untuk mencari celah-celah humor dalam kehidupan sehari-hari Anda. Tertawa itu menular, dan dengan menyebarkan tawa, Anda tidak hanya membuat diri sendiri bahagia, tetapi juga orang-orang di sekitar Anda.
Referensi : Humor Psikologi A. Mendatu
Sekedar Humor
Sebuah Timnas sedang dalam kondisi sulit. Pelatihnya kemudian memutuskan untuk memberikan motivasi kepada para pemain dengan cara mengajak mereka menonton debat calon presiden. Setelah itu, para pemain merasa terinspirasi dan berjanji akan berjuang sekuat tenaga untuk negara.
Seorang menteri sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Suster yang merawatnya heran karena menteri itu terus-terusan mengeluh.
Menteri: “Gak bisa dong, masak saya disuruh tinggal di sini, saya kan seorang menteri!”
Pasien: “Gak masalah kok pak, saya dulunya juga ngaku-ngaku seorang presiden.”
Dua calon presiden sedang berdebat sengit di televisi. Tiba-tiba, salah satu calon bertanya, “Menurut Anda, apakah lebih penting, membangun stadion megah atau rumah sakit?”
Calon lainnya, dengan penuh semangat menjawab, “Tentu saja stadion! Rakyat butuh hiburan setelah seharian bekerja keras. Lagipula, kalau rumah sakit terlalu banyak, nanti orang-orang malas sakit!”
Seorang calon gubernur berjanji akan membangun stadion sepak bola yang lebih besar dari Stadion Maracan jika terpilih. Uniknya, janji berikutnya adalah akan mengadakan turnamen adu banteng internasional setiap tahun.
Seorang politisi yang terkenal dengan pidato berapi-api memutuskan untuk ikut serta dalam lomba lari maraton. Di tengah lomba, ia tiba-tiba berhenti dan mulai berpidato tentang pentingnya olahraga bagi generasi muda. Peserta lomba lainnya pun bingung dan akhirnya menyalipnya satu per satu.