Makna Pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Sultan Yogyakarta Menurut Pengamat
YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan dua tokoh penting dalam seminggu terakhir.
Pada Minggu (12/1/2025), Jokowi dikabarkan bertemu dengan Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto, di Jakarta.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam rangka pernikahan anak politikus senior Akbar Tandjung, Sekar Krisnauli Tandjung.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Jokowi menegaskan bahwa diskusi yang terjadi tidak menyentuh isu politik.
Kemudian pada Rabu (15/1/2025), Jokowi mendatangi Raja Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca juga: 1,5 Jam Bertemu Jokowi, Sultan HB X: Pembicaraan Pribadi
Jokowi tiba di Keraton Kilen, Kota Yogyakarta sekitar pukul 08.51 WIB dengan menggunakan mobil Alphard berwarna hitam.
Pertemuan antara Jokowi dan Sultan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam.
Setelah pertemuan, Jokowi memberikan salam kepada awak media dengan menangkupkan kedua tangan.
Hanya Jokowi yang terlihat di dalam mobil tersebut.
Saat dikonfirmasi mengenai kunjungan Jokowi, Sri Sultan enggan memberikan komentar lebih lanjut.
“Ya, enggak bisa diomongke, wong itu pribadi og (ya enggak bisa disampaikan, itu kan pribadi kok),” ujarnya di Kantor Gubernur DIY.
Sultan menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas soal politik.
“Saya enggak mau komentar apa pun, ya silaturahmi itu,” tambahnya.
Apa makna pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Sultan?
Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sekaligus pengamat politik, Zuly Qodir menilain, pertemuan Jokowi dengan dua tokoh tersebut memiliki makna yang dalam.
“Jokowi menemui dua tokoh yang memiliki pendukung militan. Prabowo menang Pilpres 2024 karena memiliki pendukung yang kuat, sedangkan Sultan adalah kepala daerah yang masih berpengaruh di DIY,” ujarnya.
Zuly menambahkan, Jokowi mungkin ingin menunjukkan kesamaan dengan Prabowo dan Sultan yang sama-sama memiliki dukungan masyarakat yang besar.
“Jokowi akan mengatakan kira-kira begini, lo saya ini ada lo kemiripan dengan Prabowo ataupun Sultan karena juga sama-sama memiliki pendukung yang militan,” tuturnya.
Ia juga mencatat bahwa situasi politik saat ini mengarah pada potensi peradilan bagi Jokowi.
“Dengan cara begitu, akan ada kemungkinan bahwa jika betul-betul Jokowi akan diperadilankan atau diperkarakan hukum nanti, para pendukung militan dari Pak Jokowi sebelumnya dan juga dugaan saya pendukung Prabowo akan membela Pak Jokowi,” ungkapnya.
Baca juga: Bertemu Sri Sultan Hampir Dua Jam, Jokowi: Ngomong Banyak Hal…
Kemungkinan lain dari pertemuan ini adalah sebagai jembatan untuk bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.
“Bisa juga bertemu untuk melakukan negosiasi ataupun musyawarah sehingga ketegangan antara dua tokoh yang sama-sama dulunya PDIP mereda,” tambahnya.