Informasi Terpercaya Masa Kini

Workshop PECAHIN Edisi 2: Mengenal Lebih Dekat Seni Tata Cahaya Panggung

0 3

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG – Seni tata cahaya panggung bukan hanya sekadar tentang menyorot lampu ke arah yang benar, tetapi juga seni menciptakan suasana, menyalurkan emosi, dan menyampaikan cerita melalui cahaya.

Memahami pentingnya peran penata cahaya yang kompeten dalam industri seni pertunjukan, Pecahin kembali menghadirkan Kelas Pecahin Edis 2 di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI, Kota Bandung.

Acara ini berlangsung selama empat hari, mulai hari ini sampai tanggal 16 Januari 2025 dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Iwan Hutapea, seorang penata cahaya senior dengan pengalaman lebih dari dua dekade, serta Johan Didik, profesional di bidang tata cahaya dan seni pertunjukan.

Iwan Hutapea mengatakan, pendidikan di bidang tata cahaya di Indonesia masih terbatas, sementara dalam lima tahun terakhir dunia lighting telah berkembang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah profesional yang terlibat.

Dengan semakin meningkatnya jumlah siaran langsung maupun broadcast, kebutuhan akan penata cahaya yang kompeten kian mendesak.

“Kelas Pecahin Edisi 2 hadir untuk menjawab kebutuhan industri dan mendorong para penata cahaya untuk terus berkembang. Kami ingin para peserta tidak hanya memahami teknis pencahayaan, tetapi juga mampu menciptakan karya yang penuh makna dan relevan dengan kebutuhan zaman,” kata Iwan dalam konferensi pers di Kampus ISBI Bandung, Senin (13/1/2025).

Acara ini terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas dasar tata cahaya dan kelas dasar tata cahaya & pelajaran penggunaan console grandMA3.

Kelas pertama akan dipandu oleh Iwan Hutapea, peserta akan belajar dasar-dasar tata cahaya, mulai dari pengenalan jenis lampu & intensitas cahaya, arah & distribusi cahaya, pergerakan cahaya dalam desain panggung, cahaya terhadap set & desain, dan pengenalan hardware dan manajemen lampu.

“Bersama dengan Johan Didik akan membawakan kelas kedua. Peserta akan mendalami materi kelas pertama sekaligus mendapatkan pengenalan komprehensif tentang perangkat GrandMA3, perangkat kontrol pencahayaan canggih yang mendukung berbagai produksi seni di tingkat nasional dan internasional,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, Kelas Pecahin Edisi 2 bertujuan untuk memperkenalkan seni tata cahaya kepada lebih banyak pekerja seni di Indonesia.

Dengan membangun jejaring dan iklim kerja yang positif, diharapkan komunitas pencahayaan dapat semakin berkembang dan menghasilkan penata cahaya yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Selain meningkatkan kompetensi teknis, acara ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang dunia tata cahaya.

Para peserta didorong untuk terus mengembangkan kemampuan dan menemukan semangat baru dalam mempelajari seni pencahayaan.

“Melalui kelas ini, kami ingin menginspirasi dan memotivasi generasi baru untuk melihat tata cahaya sebagai seni yang berdampak besar. Kami percaya, pengetahuan yang dibagikan di sini akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan tata cahaya di Indonesia,” terang dia.

Sebagai komunitas Penata Cahaya di Indonesia, PECAHIN juga membuka ruang selebar-lebarnya untuk memperluas jejaring informasi, pengetahuan, dan kolaborasi dengan pelaku industri tata cahaya.

Acara ini bukan hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi wadah bertemunya para pelaku industri, baik yang berasal dari Bandung maupun dari seluruh penjuru Indonesia.

Dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah, kelas ini memberikan kesempatan berharga untuk bertemu, bertukar ide, dan menjalin hubungan profesional baru. (mcr27/jpnn)

Leave a comment