Informasi Terpercaya Masa Kini

Cara Mengatasi Rasa Kesepian di Dunia yang Selalu Terhubung

0 8

Di zaman serba terhubung seperti sekarang, di mana setiap notifikasi dan pesan menjanjikan hubungan, banyak dari kita tetap merasa kesepian. Penting untuk memahami bahwa kesepian dan kesendirian adalah dua hal yang berbeda. Kesendirian bisa menjadi tempat perlindungan—sebuah momen di mana kamu menemukan kedamaian dan kejelasan dalam menikmati waktu sendiri. Sebaliknya, kesepian terasa seperti kekosongan, sebuah kerinduan untuk terhubung meskipun kamu dikelilingi banyak orang.  

Kabar baiknya, kesepian bukanlah kondisi permanen atau sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dengan kesadaran diri dan usaha yang disengaja, kamu bisa kembali menemukan rasa kebersamaan. Psikolog Vidyut Lata Dhir, ketua departemen Organisation and Leadership Studies (OLS) di SPJIMR dan direktur urusan mahasiswa, membagikan tips tentang cara melawan kesepian dengan langkah-langkah praktis untuk merawat kesehatan emosional dan membangun koneksi yang bermakna.  

Kenali dan Pahami Rasa Kesepianmu 

Langkah pertama untuk mengatasi kesepian adalah menyadari dan menerima perasaan itu, daripada mengabaikannya. “Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang mungkin memicu rasa isolasi—mungkin itu perubahan hidup, hubungan yang berubah, atau perasaan stagnasi yang semakin besar. Dengan mengenali emosi kamu, kamu bisa mendekatinya dengan penuh kasih daripada menghakimi,” ujar Dhir.  

Berlatih kasih sayang terhadap diri sendiri sangat penting dalam fase ini. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, ingatlah bahwa kesepian adalah pengalaman manusia yang umum dan bukan cerminan dari nilai dirimu. Menulis jurnal bisa membantu kamu memproses emosi ini. Tuliskan pikiran dan pola kamu, lalu identifikasi momen-momen yang memicu kesepian. Refleksi ini membantu kamu menghadapi masalah dengan kejelasan dan kebaikan terhadap diri sendiri, menciptakan fondasi untuk tumbuh.  

  Bangun Hubungan yang Sehat dengan Diri Sendiri  

Salah satu cara paling efektif untuk melawan kesepian adalah memperkuat koneksi dengan dirimu sendiri. Sering kali, rasa kesepian berasal dari kurangnya penghargaan terhadap kebutuhan dan nilai diri kamu. Berlatih kasih sayang terhadap diri sendiri bisa membantu memutus siklus ini. Teknik seperti meditasi kasih sayang—di mana kamu mengulang afirmasi seperti, “Semoga aku bahagia, semoga aku sehat, semoga aku damai”—bisa memberikan ketenangan batin dan penerimaan diri.  

“Menetapkan batasan juga langkah penting,” tambah Dhir. “Evaluasi hubungan yang kamu miliki sekarang dan sadari jika kamu terlalu memaksakan diri untuk menjaga hubungan yang dangkal. Prioritaskan hubungan yang saling mendukung dan memungkinkan kamu menjadi diri sendiri. Belajar mengatakan tidak saat perlu adalah cara untuk melindungi energi kamu dan fokus pada apa yang benar-benar penting.”  

  Ambil Langkah Kecil untuk Membangun Koneksi

Bagi kamu yang merasa sulit bersosialisasi—terutama jika kamu punya kecemasan sosial—membangun hubungan baru bisa terasa menakutkan. Kuncinya adalah memulai dari hal kecil dan menetapkan harapan yang realistis. Renungkan jenis hubungan yang kamu inginkan, apakah itu persahabatan, hubungan profesional, atau kelompok dengan minat yang sama. Menemukan hobi dan passion bisa membantu kamu bertemu orang-orang yang sejalan.  

“Mulailah dengan menginisiasi percakapan di lingkungan yang familiar dan tidak bertekanan, seperti acara kantor atau pertemuan lingkungan,” saran Dhir. “Ikut serta dalam kegiatan komunitas seperti menjadi relawan, kelas, atau kelompok hobi memberi kamu peluang alami untuk berinteraksi. Teknologi juga bisa menjadi alat yang berguna; aplikasi dan platform daring yang berfokus pada minat bersama bisa membantu kamu terhubung dengan orang lain.”  

Ingat, kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam hubungan. Rayakan pencapaian kecil, seperti menghadiri acara atau melakukan percakapan bermakna, karena langkah-langkah ini membuka jalan menuju koneksi yang lebih dalam.  

Bangun Kebiasaan yang Membawamu ke Masa Kini

Daripada terjebak dalam nostalgia atau merindukan masa lalu, fokuslah pada kebiasaan dan aktivitas yang membuatmu tetap hadir di saat ini. Praktik seperti meditasi mindfulness atau yoga bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi perasaan keterasingan. Aktivitas kreatif seperti melukis, berkebun, atau memasak tidak hanya memberikan rasa pencapaian tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri.  

Menulis jurnal rasa syukur juga efektif untuk melawan kesepian. Dengan mencatat tiga hal yang kamu syukuri setiap hari, kamu bisa mengarahkan fokus pada aspek positif dalam hidupmu. Aktivitas fisik, seperti berjalan di alam atau mengikuti kelas kebugaran, bisa meningkatkan suasana hati sekaligus menciptakan peluang untuk interaksi sosial santai.  

  Atur Emosi Secara Real-Time

Saat rasa kesepian datang, mudah untuk terjebak dalam siklus merindukan masa lalu atau takut akan masa depan. “Teknik regulasi emosi bisa membantu kamu menghadapi perasaan ini secara langsung,” kata Dhir. “Latihan pernapasan, seperti menarik napas dalam empat hitungan dan menghembuskannya dalam enam hitungan, bisa menenangkan sistem saraf dan membuatmu tetap tenang di saat sulit.”  

Menulis jurnal juga bisa menjadi alat yang kuat, terutama jika kamu fokus pada pencapaian dan tantangan saat ini daripada penyesalan masa lalu. Menetapkan rutinitas harian dengan tujuan kecil yang dapat dicapai memberikan struktur dan tujuan, mengurangi rasa hampa yang sering menyertai kesepian.  

  Jaga Hubungan Otentik dengan Batasan yang Sehat  

Batasan yang sehat sangat penting untuk membangun hubungan yang tulus. Renungkan apa yang memberimu rasa nilai dalam hubungan. Apakah hubunganmu didasarkan pada kepercayaan, rasa hormat, dan nilai-nilai bersama, atau hanya karena kenyamanan atau takut sendirian? Perhatikan interaksi yang membuatmu merasa lelah atau tidak dihargai, dan sesuaikan batasanmu.  

Meluangkan waktu untuk diri sendiri—melalui hobi, perawatan diri, atau kesendirian—membantu menjaga keseimbangan emosional dan mencegah kelelahan. “Belajar mengatakan tidak saat perlu adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri yang memastikan hubunganmu tetap otentik dan memuaskan. Dengan memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, kamu akan menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna,” tegas Dhir.  

  Nikmati Kesendirian Tanpa Rasa Takut

Kesendirian, ketika dijalani dengan sengaja, bisa sangat menyegarkan. Ini adalah kesempatan untuk kembali terhubung dengan dirimu sendiri tanpa gangguan dari dunia luar. Nikmati kegiatan solo yang membawa kebahagiaan, seperti hiking, membaca, atau mempelajari keterampilan baru. Gunakan waktu ini untuk merenungkan nilai dan tujuanmu, membangun rasa kemandirian dan keyakinan diri.  

Perbedaan antara kesendirian dan kesepian terletak pada perspektif. Kesepian terasa melelahkan, sementara kesendirian bisa memberikan kekuatan, mengingatkanmu bahwa nilai dirimu tidak tergantung pada validasi dari luar.  

  Cari Dukungan Ketika Dibutuhkan 

Jika kesepian terasa terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan. Menghubungi teman atau orang tercinta untuk percakapan yang menenangkan bisa memberikan kelegaan instan. Jika perasaan ini terus berlanjut, pertimbangkan dukungan profesional. Terapis dan konselor bisa memberikan alat untuk membantumu memproses emosi dan membangun hubungan dengan cara yang sehat.  

“Kesendirian bisa menyegarkan, tetapi kesepian melelahkan. Perbedaannya terletak pada membangun hubungan—dengan dirimu sendiri dan orang lain—yang otentik, seimbang, dan memuaskan,” kata Dhir. Dengan mengenali emosimu, memupuk kasih sayang pada diri sendiri, dan mengambil langkah kecil menuju koneksi, kamu bisa mengubah kesepian menjadi perjalanan pertumbuhan, keaslian, dan tujuan. 

 

(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.in / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis, Nadhifa Arundati / Image: Dok. Pexels  by Mikoto.Raw)

Leave a comment