Informasi Terpercaya Masa Kini

Menteri Koperasi Sebut Minyak Makan Merah untuk MBG, Apa Saja Manfaat dan Risikonya?

0 3

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi sempat  menyatakan, minyak makan merah yang merupakan produk dari koperasi petani akan digunakan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). 

“Kita kan ada 16 program prioritas, salah satunya soal minyak makan merah. Karena minyak makan merah itu kan adalah produk dari koperasi petani yang bisa menjadi bagian dari MBG,” kata Budi Arie, Sabtu (4/1/2024) dikutip dari Kompas.com. 

Joko Widodo ketika menjabat presiden  sempat mempromosikan minyak makan merah,  saat meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah Pagar Merbau di Deli Serdang, Sumatra Utara, Maret 2024 silam. 

“Harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran. Artinya, barang ini bisa bersaing di pasar, bisa bersaing dan harganya kompetitif,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet. 

Ia menambahkan, kandungan vitamin A dan vitamin E dalam minyak makan merah juga terjaga.

Lantas, apa sebenarnya minyak makan merah itu? Lalu, apa saja manfaat dan risikonya bagi kesehatan? 

Simak uraian di bawah ini. 

Baca Juga: Apa Itu Minyak Makan Merah dan Manfaatnya? Jokowi Sebut Harganya Lebih Murah daripada Minyak Goreng

Apa Itu Minyak Makan Merah?

Dilansir Indonesia.go.id, minyak makan merah dibuat dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis) yang tumbuh di banyak negara tropis, termasuk Indonesia dan Malaysia. 

Dalam keadaan belum diolah, minyak sawit berwarna merah tua karena mengandung beta karoten, pigmen oranye-merah yang memberi warna khas pada wortel.

Sebutan minyak makan merah berasal dari warna minyaknya yang kemerahan (terang dan mencolok) dan itu terjadi karena proses produksi. 

Adapun berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi, minyak makan merah adalah minyak yang diperoleh dari rafinasi (penyulingan) tanpa pemucatan (bleaching) dan deodorisasi (proses memisahkan aroma dan bau minyak). 

Oleh karena itu, minyak makan merah memiliki warna merah dan aroma kuat. 

Minyak ini dapat digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan, dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi, atau sebagai fortifikan minyak goreng sawit.

Minyak ini juga dapat digunakan untuk bahan baku nutrasetikal (makanan, vitamin, herba, dan sebagainya khusus yang dikonsumsi untuk mengingkatkan kesehatan). 

Lalu, apa saja manfaat minyak makan merah? 

Baca Juga: Komitmen Pemerintah Atasi Kelaparan dan Kemiskinan di Indonesia Lewat Program MBG

Manfaat Minyak Makan Merah 

Berikut ini sejumlah manfaat minyak makan merah, dikutip dari Indonesia.go.id. 

Manfaat untuk kesehatan jantung 

Minyak sawit merah dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung. 

Efek antioksidan dari vitamin E dan karotenoid dalam minyak sawit merah mampu membantu mencegah aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. 

Manfaat untuk kesehatan otak 

Minyak sawit merah mengandung vitamin E yang dapat membantu melindungi otak dari radikal bebas yang dapat merusak neuron.

Dampaknya adalah itu bisa mengurangi perkembangan demensia dan penyakit Alzheimer yang diakibatkan lesi otak. 

Manfaat untuk kesehatan mata 

Kandungan minyak yang cukup dalam makanan dapat membantu penyerapan vitamin A dan vitamin larut lemak lainnya dengan lebih efektif. 

Oleh karena itu, kandungan vitamin A dapat membantu mencegah mata dari kerusakan. 

Lantas, apakah minyak makan merah tidak ada risikonya?

Baca Juga: Saat Jokowi Promosikan Minyak Makan Merah: Lebih Murah, Lebih Bergizi, Lebih Enak

Risiko Minyak Makan Merah 

Minyak makan merah dapat meningkatkan kadar kolesterol. 

Dibandingkan dengan minyak nabati cair lainnya, minyak sawit merah lebih buruk dalam menurunkan kolesterol, bahkan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat yang dapat menjadi penyebab utama pembentukan ateroma.

Dilansir Kemkes.go.id, ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah.

Aterotema merupakan pemicu penyakit jantung yang dikenal juga sebagai ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah. 

Selain itu, minyak makan merah memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak lainnya. 

Lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, membuat minyak sawit merah dirugikan dibanding dengan minyak nabati lainnya.

Leave a comment