Polri, Lembaga Negara dengan Anggaran Tertinggi Kedua di APBN 2025
KOMPAS.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) rutin masuk dalam tiga lembaga negara tertatas yang mendapatkan alokasi anggaran terbesar dalam APBN.
Dikutip dari Buku Nota Keuangan Kementerian Keuangan, Polri mendapat anggaran besar senilai Rp 126 triliun. Anggaran tersebut meningkat dibandingkan perkiraan belanja Polri tahun 2024 yang mencapai Rp 123,6 triliun.
Anggaran untuk Polri ini hanya kalah dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang mendapatkan alokasi anggaran Rp 165,2 triliun di tahun pertama APBN Prabowo-Gibran.
Namun meski mendapatkan alokasi paling besar, anggaran Kemenhan tersebut terbagi untuk tiga matra yakni TNI AD, TNI AU, dan TNI AL. Anggaran Kemenhan juga masih harus dibagi untuk belanja dan operasional Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI.
Penetapan anggaran untuk semua kementerian lembaga ini diatur dalam UU APBN 2025 yang sudah disahkan dalam rapat paripurna DPR RI pada 19 September 2024.
Baca juga: Respons Bahlil Soal Kasus Polisi Tembak Polisi Gegara Tambang Ilegal
Berikut ini anggaran APBN untuk Polri dalam 8 tahun terakhir yang terus mengalami kenaikan signifikan:
- 2018: Rp 98,1 triliun
- 2019: Rp 94,3 triliun
- 2020: Rp 104,7 triliun
- 2021: Rp 111,1 triliun
- 2022: Rp 108,4 triliun
- 2023: Rp 121,8 triliun
- 2024: Rp 117,41 triliun
- 2025: Rp 126 triliun
Menurut pemerintah, anggaran sebesar itu akan dialokasikan untuk memperkuat stabilitas Polhukam dalam mendorong pemulihan ekonomi, memodernisasi alat material khusus Polri dan untuk profesionalisme SDM.
Secara umum, pemerintah menggelontorkan anggaran belanja kementerian/lembaga negara lebih besar pada 2025 daripada 2024. Anggaran belanja kementerian/lembaga negara dalam APBN 2024 tercatat sebesar Rp 1.090,8 triliun.
Sementara anggaran belanja kementerian/lembaga negara dalam APBN 2025 mencapai Rp 1.160,1 triliun.
Baca juga: Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal
Pernah disorot New York Times
Salah satu media bergengsi dunia, The New York Times, sampai membuat laporan khusus yang menyorot anggaran besar yang diterima Polri dan kinerja institusi penegak hukum ini.
New York Times merilis laporan berjudul Deadly Soccer Clash in Indonesia Puts Police Tactics, and Impunity, in Spotlight yang terbit tak lama setelah insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan korban jiwa 131 orang pada 1 Oktober 2022.
Dalam laporan itu, disebutkan pula bagaimana polisi Indonesia kerap melampaui batas dalam menghadapi kerusuhan dan selalu saja kebal hukum.
Ironisnya, menurut New York Times, semua itu terjadi ketika anggaran Polri terus naik. Sejak satu dekade terakhir, uang pajak rakyat untuk membiayai operasional Polri memang cenderung mengalami peningkatan pesat.
Baca juga: Bolehkah Istri Polisi Pamer Hidup Glamor? Simak Aturan Lengkapnya
“Selama bertahun-tahun, puluhan ribu orang Indonesia telah menghadapi kekuatan polisi yang korup menurut banyak orang, menggunakan kekuatan brutal untuk menghalau massa, dan tidak akuntabel kepada siapa pun,” demikian tulis New York Times.
Selain tragedi di Kanjuruhan Malang, profesionalisme institusi Polri memang tengah jadi sorotan publik sejak beberapa tahun terakhir, termasuk hingga awal tahun 2025 atau saat sekarang ini.
Dari beberapa kasus yang mencoreng institusi ini, paling fenomenal yakni munculnya kasus kematian Brigadir J yang dianggap janggal di rumah Ferdi Sambo yang kala itu berpangkat Irjen.
Awalnya, kematian Brigadir dilaporkan akibat terjadi baku tembak dengan Brigadir E, tetapi belakangan mulai terkuak kematian Brigadir J karena pembunuhan berencana.
Baca juga: Intip Gaji Sebulan AKBP Achiruddin, Polisi yang Hartanya Jadi Sorotan