Informasi Terpercaya Masa Kini

Menepuk Bahu Anak Laki-laki, Hal Sepele Tapi Penting Dilakukan

0 3

Anak lelaki cenderung tidak banyak kata-kata dalam berkomunikasi, mereka lebih banyak mengamati daripada berkomentar. Maka pandai-pandainya orang tua untuk membuka pintu komunikasi dengan anak laki-laki. Karakteristik komunikasi anak laki-laki sering kali dipengaruhi oleh usia, lingkungan, dan perkembangan individu. Anak laki-laki cenderung lebih suka langsung dalam menyampaikan informasi atau pendapat. Mereka sering berfokus pada fakta daripada emosi dalam komunikasi.Komunikasi mereka sering kali berkaitan dengan aktivitas yang sedang mereka lakukan. Mereka mungkin lebih nyaman berbicara sambil bermain atau melakukan sesuatu bersama.  Jadi jangan heran kalau mereka menolak berbicara serius face to face untuk membicarakan sesuatu hal. Berkomunikasilah Ketika mereka sedang asyik bermain.

Secara umum, anak laki-laki mungkin menunjukkan kesulitan dalam mengungkapkan emosi mereka secara verbal. Hal ini bisa karena stereotip budaya atau perkembangan emosional yang berbeda. Dalam percakapan, anak laki-laki mungkin menunjukkan kecenderungan untuk bersaing atau menunjukkan kemampuan mereka, terutama dalam kelompok. Selain kata-kata, mereka mungkin lebih sering menggunakan bahasa tubuh atau tindakan fisik untuk menyampaikan maksud, misalnya, menunjuk atau melakukan kontak fisik, untuk menunjukkan rasa sayang kepada ibunya, dia enggan mengucapkan i love momy, tapi lebih suka memeluk atau mencium ke momynya.

Karena mereka lebih cepat menangkap komunikasi nonverbal, maka sebaliknya orang tua juga memberikan sentuhan dan komunikasi nonverbal melalui tepukan bahu.

Tepukan di bahu dari orang tua kepada anak laki-laki adalah sebuah bentuk komunikasi non-verbal yang sederhana namun sangat bermakna. Hal ini memiliki dampak besar terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak. 

Alasan Tepukan Bahu Penting

Pemberian Rasa Aman

 Tepukan di pundak dapat menjadi simbol bahwa orang tua hadir, mendukung, dan memberikan rasa aman kepada anak. Ini membantu anak merasa diterima dan dihargai. 

Penguatan Emosional

  Sentuhan fisik seperti tepukan di bahu dapat memberikan dorongan emosional. Anak merasa diperhatikan dan didukung, terutama saat menghadapi tantangan atau tekanan. 

Membangun Kepercayaan Diri

   Gestur ini dapat menjadi bentuk pengakuan atas usaha atau pencapaian anak, sekecil apa pun. Ini membantu membangun rasa percaya diri dan motivasi untuk terus berkembang. 

Komunikasi Kasih Sayang

   Terkadang, tepukan di bahu dapat berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Ini adalah cara orang tua menunjukkan kasih sayang dan perhatian tanpa harus berbicara panjang lebar. 

Menanamkan Nilai Kedewasaan 

   Bagi anak laki-laki, tepukan di bahu dari ayah atau ibu bisa bermakna sebagai bentuk pengakuan atas proses pendewasaan mereka. Ini dapat menjadi simbol kepercayaan bahwa mereka mampu menghadapi tanggung jawab.  Karena bahu adalah simbol dari kemampuan menopang beban berat.

Memperkuat Ikatan Keluarga

 Sentuhan sederhana ini dapat memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak, menciptakan ikatan yang lebih erat dan harmonis dalam keluarga. 

  Tips Memberikan Tepukan Bahu yang Bermakna

– Lakukan dengan tulus dan pada momen yang tepat, misalnya saat anak berhasil menyelesaikan tugas atau membutuhkan semangat. 

– Kombinasikan dengan senyuman atau kata-kata positif seperti, “Kamu hebat!” atau “Ayah/Ibu bangga sama kamu.”, “Kerja hebat nak”

– Jangan lakukan dengan nada memaksa atau dalam konteks negatif, agar pesan yang diterima tetap positif. 

Tepukan di bahu, meskipun sepele, memiliki kekuatan untuk menciptakan memori emosional yang bertahan lama dalam diri anak. Maka mengapa tidak kita coba berbicara dengan bahasa non verbal melalui tepukan bahu, gerakan ringan tapi penuh makna.

Leave a comment