Mengapa Baju Tahanan Berwarna Oranye? Ini Sejarah dan Alasannya
KOMPAS.com – Kebanyakan tahanan atau narapidana di berbagai belahan dunia akan mengenakan baju berwarna oranye.
Menilik ke belakang, sebelum warna oranye, baju tahanan identik dengan motif garis hitam putih.
Lantas, mengapa kini kebanyakan baju tahanan berwarna oranye?
Berikut sejarah pergantian warna baju tahanan dari seluruh penjuru dunia.
Baca juga: Ramai soal Kantong Kecil di Saku Depan Celana Jeans, Apa Fungsinya?
Baju tahanan hitam putih
Seragam tahanan bermotif garis hitam putih pertama kali digunakan oleh tahanan Auburn prison, New York pada awal abad ke-19 atau sekitar tahun 1800-an.
Dikutip dari BBC, warna hitam putih ini melambangkan jeruji besi penjara dan garis horizontal lebar pada seragam merupakan “simbol aib”, untuk mengecap tahanan sebagai pelanggar.
Dengan memakai baju garis hitam putih ini, para tahanan diharapkan akan merasa malu karena telah melanggar hukum.
Pakaian bergaris saat itu juga dinilai membuat narapidana sulit melarikan diri dan menghindari polisi.
Mulai awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1900-an, baju tahanan hitam putih mulai tergantikan dengan seragam model baru. Sebab saat itu ada perubahan filosofi mengenai penjara, dilansir dari Ranker (29/1/2024).
Penjara yang semula dipandang sebagai tempat untuk menghukum pelanggar, dipandang sebagai pusat rehabilitasi. Tahanan dilengkapi sarana untuk membuat warga negara jadi lebih baik.
Mereka juga diperlakukan lebih bermartabat, karena itu penjara memberikan seragam yang tidak begitu mencolok seperti sebelumnya. Baju terusan berwarna solid menjadi tren kala itu.
Penjara di Negara Bagian New York juga mulai mengganti seragam garis-garis dengan jaket dan topi yang terbuat dari kain abu-abu pada tahun 1904.
Namun di luar New York, seperti North Carolina, seragam garis hitam putih masih digunakan hingga 1958.
Pada akhirnya, seragam itu diganti menjadi abu-abu untuk tahanan yang memerlukan penjagaan tingkat tinggi, warna cokelat untuk tingkat menengah, dan hijau untuk tingkat rendah, dikutip dari Slate (3/12/2010).
Sekitar tahun 1950-an, sejumlah penjara ada yang mengganti seragam tahanan menjadi denim jeans dan kemeja polos. Tujuannya karena cocok digunakan untuk bekerja mau pun ketika tidak bekerja di penjara.
Baca juga: Berbahan Mewah, Celana Dalam Ini Jadi yang Termahal di Dunia
Alasan berganti warna oranye
Seragam tahanan berwarna oranye mulai digunakan pada tahun 1970-an. Pakaian ini digunakan mereka yang dipenjara dalam tahanan khusus, saat di fasilitas sementara, atau selama transit.
Alasan oranye dipilih karena warna-warna cerah dianggap membuat narapidana lebih mudah dikenali dari kejauhan dan akan menyulitkan mereka saat melarikan diri dari penjara.
Seragam oranye ini pun umumnya hanya dipakai saat tahanan berada dalam situasi yang rentan melarikan diri, seperti saat menghadiri persidangan, konferensi pers, atau ketika dipindahkan antar-penjara.
Selebihnya, para tahanan biasanya mengenakan pakaian yang lebih gelap, dilansir dari Grunge (19/4/2024).
Karena selalu digunakan ketika narapidana berada di tempat umum, oranye dianggap sebagai warna “hitam putih” yang baru.
Terlebih setelah peristiwa 11 September 2001, seragam oranye digunakan oleh para tahanan Teluk Guantanamo, kompleks penjara militer yang terletak di Kuba dan tempat menahan beberapa tersangka serangan 9/11.
Baca juga: Alasan Pakaian Astronot Selalu Berwarna Putih, Ini Fungsinya
Warna cerah pernah dipilih agar masyarakat jera
Dilaporkan New York Times, pada sekitar tahun 2000, seragam oranye pernah mendapat kritik dan penolakan di sejumlah penjara di Amerika Serikat.
Narapidana yang menggunakan seragam satu warna seringkali disalahartikan sebagai petugas kebersihan atau pekerja bangunan, sehingga dapat melarikan diri dengan mudah dan risiko tertangkapnya kecil.
Akibatnya, dalam beberapa tahun terakhir, penjara di sejumlah negara bagian Amerika Serikat mencari pakaian alternatif.
Beberapa instansi dilaporkan kembali menggunakan pakaian bergaris horizontal hitam putih.
Namun, saat ini kebanyakan penjara masih tetap memilik warna-warna cerah agar narapidana dapat mudah dikenali dari kejauhan.
Seperti penjara di Magnum, Oklahoma yang pada 2010 mengeluarkan aturan semua tahanan harus mengenakan terusan berwarna merah muda (pink) terang.
Pemilihan warna ini sekaligus bertujuan untuk mencegah masyarakat melakukan tindak kejahatan, karena mayoritas dinilai akan enggan menggunakan seragam berwarna cerah tersebut.
Baca juga: Mengapa Seragam Militer Bercorak Loreng?
Bagaimana warna baju tahanan di Indonesia?
Lantas, bagaimana dengan di Indonesia?
Pemakaian seragam narapidana di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban pada Satuan Kerja Pemasyarakatan.
Seragam ini biasanya berupa rompi atau kaos yang digunakan narapidana ketika berada di penjara, pengadilan, maupun konferensi pers.
Umumnya, warna baju tahanan di Indonesia adalah oranye, merah, pink, dan biru.
Baju atau rompi oranye digunakan untuk pakaian sehari-hari. Tujuannya agar tahanan terlihat mencolok, sehingga mengurangi peluang melarikan diri, sebagaimana dilansir dari Antara (24/5/2013).
Warna oranye juga biasa dipakai oleh narapidana umum yang terjerat kasus seperti narkoba. Sementara, warna biru dipakai oleh narapidana yang melakukan tindakan kriminal.
Warna merah biasanya dipakai oleh tahanan yang terlibat pidana umum di Kejaksaan Agung, sedangkan pink dipakai ketika terlibat pidana khusus.
Baca juga: Menilik Penjara Saydnaya, Tempat Tahanan Penuh Siksaan, Tujuan Akhir Penentang Rezim Assad