Kecelakaan menimpa pesawat Embraer 190 (E190) milik Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12).
Seperti apa kronologinya?
Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 berangkat dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, Rusia.
Pesawat ini membawa 62 penumpang dan lima awak.
Di tengah perjalanan, cuaca buruk berupa kabut tebal di Grozny memaksa pilot untuk mengalihkan pendaratan ke Bandara Aktau, Kazakhstan, di pesisir timur Laut Kaspia.
Selama penerbangan, data FlightRadar24 menunjukkan pesawat menghadapi gangguan GPS kuat yang mengakibatkan pengiriman data penerbangan ADS-B tidak akurat.
Menuju Aktau, pesawat terlihat berputar ke kanan dengan ketinggian yang naik-turun secara signifikan.
Di menit-menit terakhir sebelum jatuh, pilot dilaporkan berusaha melakukan pendaratan darurat setelah pesawat menabrak burung.
Kemudian pesawat jatuh sekitar 3 kilometer dari Bandara Aktau, menyebabkan ledakan dan api besar.
Video amatir menunjukkan pesawat menghantam tanah dengan keras, diikuti asap hitam tebal yang membubung ke langit.
Sebagian badan pesawat terlepas, sementara bagian lain terlihat terbalik di rerumputan.
Korban dan Upaya Penyelamatan
Sejauh ini sebanyak 32 orang dilaporkan selamat, termasuk tiga anak-anak. Empat jenazah telah ditemukan, namun angka korban tewas belum dapat dipastikan.
Para korban yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, dengan kondisi beberapa di antaranya kritis.
Lebih dari 150 petugas penyelamat, termasuk tenaga medis spesialis dari Astana, dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan penyelamatan.
Pemerintah Kazakhstan telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan, termasuk kemungkinan masalah teknis dan gangguan eksternal. Kazakhstan juga bekerja sama dengan Azerbaijan dalam proses investigasi.