REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Di era di mana teknologi digital jadi panggung utama, Mughni Rahmat Alaziz berhasil mencuri perhatian. Mahasiswa jurusan Ilmu Komputer (sekarang Informatika) dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) ini tak hanya menyandang predikat cum laude, tetapi juga sibuk sebagai penanggung jawab lab komputer, pengajar di SMK, sekaligus CEO dari startup teknologi bernama Prasha.
“Awal masuk kuliah, saya bingung banget. Latar belakang saya dari SMA, tiba-tiba belajar coding di tengah pandemi,” ujar Mughni mengenang masa-masa sulit saat perkuliahan dilakukan secara daring pada tahun 2020.
Meski tanpa dasar ilmu komputer, Mughni langsung jatuh cinta pada teknologi, terutama Machine Learning dan AI. Ketertarikannya yang besar membuatnya memilih jurusan Ilmu Komputer. Bahkan, skripsinya pun mengusung tema machine learning. “Saya suka bagaimana machine learning bisa mengubah data jadi sesuatu yang bermanfaat. Itu seru banget,” ungkapnya.
Tidak puas hanya dengan belajar, Mughni juga aktif di berbagai organisasi kampus. Ia pernah menjadi Ketua BEM 2023, Ketua UKM Rohis 2022, dan anggota aktif HIMA. Selain itu, ia terlibat dalam berbagai program pemerintah seperti PHP2D dan MSIB.
“Pengalaman paling berkesan itu saat jadi Ketua Pelaksana di LKBB BSI FLASH 2024 Sukabumi. Serunya nggak cuma di acara, tapi juga belajar manajemen tim,” katanya.
Mendapat predikat cum laude menjadi pencapaian yang sangat disyukuri oleh Mughni. “Rasanya campur aduk, bahagia dan bersyukur. Usaha saya selama ini nggak sia-sia,” katanya.
Tips belajarnya? “Jangan hanya terpaku pada materi dari dosen. Cari sumber lain, entah dari internet, buku, atau diskusi dengan teman,” sarannya.
Setelah lulus, Mughni memiliki rencana besar. Ia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 sambil tetap fokus membangun Prasha, startup yang ia dirikan bersama teman-temannya. “Saya percaya era digital ini punya peluang besar. Bukan cuma jadi karyawan, tapi juga menciptakan sesuatu,” tegasnya.
Mughni juga berpesan kepada adik-adik tingkatnya di UBSI untuk tidak takut mencoba hal baru. “Masuk organisasi, belajar hal baru, dan terus haus akan ilmu. Ingat, step is process, and process is success,” katanya.