Warga Sekitar Gunung Lewotobi yang Tolak Hunian Sementara Diganti Tunjangan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, telah menyiapkan hunian sementara bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Saat ini, telah tersedia 90 hunian sementara yang dapat menampung 450 kepala keluarga (KK).
Nantinya, warga yang menolak dipindahkan ke hunian sementara bakal mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang diberikan selama enam bulan. Tunjangan tersebut senilai Rp 600 ribu per kepala keluarga.
“Nah sisanya ada mereka yang memilih tidak mau tinggal di huntara [hunian sementara], tapi mereka mau tinggal di rumah saudara atau keluarganya. Dan pemerintah membantu, namanya dana tunggu hunian. Per kepala keluarga Rp 600 ribu, diberikan selama 6 bulan jadi Rp 3.600.000,” tutur Suharyanto di KemenkoPMK, Jakarta Pusat, Jumat (21/3).
Suharyanto mengatakan, saat ini baru 263 KK yang menempati hunian sementara. Targetnya, ada 450 KK dari pengungsian yang akan dipindahkan ke hunian sementara sebelum lebaran.
“Tetapi yang baru menempati sekarang hanya 250 KK. Kemudian ditambah ada 13 KK, jadi 263 KK. Nah, harapannya sebelum lebaran itu nanti sudah masuk semua. Sehingga ada 450 KK yang pindah dari pengungsian masuk ke huntara,” ujarnya.
Dari erupsi Gunung Lewotobi semalam, Suharyanto menyebutkan terdapat 1 korban luka-luka dan lebih dari 4 ribu warga telah mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kemudian dari letusan tadi malam memang ada satu korban luka, tapi yang bersangkutan ini sedang berada di kebun. Jadi masyarakat yang masih ada di tempat pengungsian ada 4 ribu lebih, cukup disiplin, tidak kembali ke rumah masing-masing sehingga ketika ada letusan besar, tadi malam sampai kurang lebih 8 KM. Itu tidak mengakibatkan korban jiwa,” ucapnya.
Suharyanto mengatakan, sepanjang tahun 2024-2025 Gunung Lewotobi telah melakukan erupsi sebanyak tiga kali. Saat ini, Badan Geologi Kementerian ESDM lewat PVMBG, sudah menaikkan kembali status gunung menjadi level 4 kembali awas.
“Tadi malam kembali Gunung Lewotobi erupsi sehingga mulai 22.30 Badan Geologi Kementerian ESDM lewat PVMBG, sudah menaikkan kembali status gunung menjadi level 4 kembali awas. Sehingga praktis di tahun 2024 dan 2025 ini sudah tiga kali Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai status awas,” pungkasnya.