Imbas Aniaya Karyawan,Toko Ibu George Terancam Bangkrut,Linda Pantjawati tak Bayar Gaji Pegawai
SRIPOKU.COM – Imbas anak bos aniaya karyawan, kini toko roti milik ibunya terancam bangkrut.
Karyawan toko milik Linda Pantjawati ibunda George Sugama memilik resign.
Hal ini lantaran Linda Pantjawati ketahuan tak membayar gaji karyawannya.
Selain itu, banyak netizen yang mendesak izin toko roti tersebut ditutup lantaran ulah George yang kini sudah dipenjara.
Diketahui beberapa waktu lalu viral di sosial media aksi George, anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawainya.
George ditangkap di Hotel Anugerah, kawasan Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (15/12/2024) sekira pukul 20.00 WIB.
Melihat video yang tersebar di sosial media, publik pun bak geram dengan kelakuan George.
Hal ini berimbas pada toko roti milik ibunda George.
Baca juga: Kuak Penyesalan George, Linda Pantjawati Nangis Kena Karma Hidup Dalam Ketakutan, Toko Roti Diboikot
Tak sedikit yang meminta agar izin toko roti Lindayes Patisserie & Coffee itu dicabut.
Menanggapi hal tersebut, Dwi Ayu Darmawati (19) selaku korban penganiayaan George Sugama Halim ikut bereaksi.
Dilansir dari Kompas.com, Dwi mengaku meminta pada netizen untuk tidak menyerang toko tersebut.
“Tapi saya juga mau bilang ke teman-teman semua, jangan sampai menyerang tokonya,” kata Dwi.
Hal tersebut lantaran, masih ada yang bekerja dan menggantung kehidupan kepada toko roti tersebut.
“Karena di sana kan masih banyak orang yang bekerja.” lanjutnya.
Lebih lanjut, Dwi lantas mengungkap bila beberapa karyawan di toko itu juga memilih resign.
Adapun, alasan rekan-rekan Ayu memilih resign tersebut lantaran gajinya tak kunjung dibayar.
“Teman-teman saya masih bekerja karena berharap gaji keluar terlebih dahulu. Tapi memang tetap nggak keluar (gajinya), akhirnya teman saya keluar semuanya, sekitar 3 orang (bagian depan atau kasir),” katanya.
Dwi juga menjelaskan bahwa ketakutan pegawai di toko roti tersebut disebabkan oleh tidak adanya kontrak kerja dan ketidakpastian tanggal gajian.
“Emang kan di sini gajinya tidak ada tanggalnya ya. Jadi mungkin keresahan dari teman-teman itu sih,” ujarnya.
Ditambah lagi, gaji bulan Oktober pun belum dibayarkan oleh Linda ibunda George.
“Itu gaji saya yang belum dibayar hanya bulan Oktober. Di situ bos saya sempat untuk saya ngambil ke tokonya. Tapi kan karena kondisi saya yang kayak gini nggak memungkinkan untuk saya mengambil gaji ke sana,” terangnya.
George menangis takut di penjara
Sementara itu George Sugama Halim menangis hingga berucap ‘takut’ di penjara usai menjadi tersangka kasus penganiayaan.
George Sugama Halim yang dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP, UU Nomor 1 tahun 1946, mencurahkan isi hatinya kala dijenguk oleh keluarganya.
“Nangis gemetar gak mau di penjara. Dia takut katanya. Karena di dalam penjara kan serba tidak enak,” beber Linda Pantjawati, ibunda George Sugama Halim dikutip dari Youtube Intens Investigasi.
Ucapan ini pun membuat hati sang ibu luluh.
Dengan suara terisak, Linda memohon kepada Dwi Ayu untuk berdamai.
“Jadi saya minta tolong saya berharap semua ini berjalan dengan damai lalu saya memang sudah minta maaf kepada Ayu supaya Masalah ini tidak diperpanjang tidak ada saling tuntut menuntut. Tidak akan ada habisnya,” ungkapnya.
Sejak awal, Linda mengatakan jika dirinya dan keluarga tak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan terhadap para karyawannya.
“Tidak adanya niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan,” kata Linda.
Namun, merujuk pada fakta yang ada, Dwi Ayu terluka akibat penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim.
George Sugama Halim sempat melempar patung, mesin EDC, kursi, dan loyang untuk membuat kue hingga mengakibatkan Dwi Ayu babak belur.
Adapun barang bukti yang diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur di antaranya patung, mesin EDC, kursi, dan loyang pembuatan kue dilempar George ke tubuh Dwi Ayu.