Informasi Terpercaya Masa Kini

PILUNYA Elfrida Gultom saat Kenang Iptu Tomi Samuel Marbun,Hilang saat Kontak Senjata dengan KKB

0 3

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR –Suara parau Elfrida br Gultom mengundang tangis keluarga besarnya kala menceritakan kondisi Iptu Tomi Samuel Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, Sabtu (21/12/2024).

IPTU Tomi merupakan putra kedua Elfrida hingga kini tak terdengar kabarnya.

Tepat pada Rabu (18/12/2024), Tomi dilaporkan hilang di Teluk Bintuni kala Tim Gabungan TNI-Polri melakukan kontak senjata dengan KKB atau OPM. Tomi dilaporkan hilang karena tergelincir di sungai. 

Di rumah yang berada di Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Elfrida terlihat beberapa kali menyatukan tangannya untuk berdoa agar putranya ditemukan.

Ia mengucap beberapa kali nama Tuhan Yesus hingga sanak saudara pun menenangkannya. 

Elfrida mengaku pertama kali mendapat kabar hilangnya Tomi dari sang menantu (Istri Tomi) yang bernama Riah Ukur Tarigan.

“Hari Rabu, Pukul 11.00 waktu sini lah, parumaenku menelpon saya kalau si Tomi hilang kontak. Saya menyampaikan kepada parumaen mungkin nggak ada sinyal. Saya tanya itu berita dari mana? Katanya dari Kapolres,” kata Elfrida. 

“Pukul 17.00 WIB, Parumaenku nelpon kalau Tomi tergelincir dari kapal. Saya bilang kok bisa tergelincir. Waktu itu saya minta kepada bapak yang terhormat Bapak Kapolres Teluk Bintuni tolong pencarian anak kami Tomi dapat dilanjutkan, dimaksimalkan lah Pak,” sambung Elfrida dengan tangan memohon.

Elfrida mengatakan anaknya sudah memperjuangkan NKRI sejak penempatan pertama kali tahun 2017.

Ia pun berharap presiden melalui kapolri mengerahkan pasukan semaksimal mungkin untuk mencari putranya itu. 

“Tolong bapak presiden yang terhormat, bapak kapolri tolong berikanlah perhatian kepada anak kami Tomi,” katanya lagi. 

Elfrida mengatakan, Tomi merupakan anak yang sangat berbakti kepada orangtua. 

Sejak ditugaskan di tanah Papua, Tomi tak absen meminta doanya kala bertugas di mana pun pimpinan perintahkan. 

“Dia setiap bertugas selalu minta doa saya. Saya beberapa kali bilang ‘nggak takut kau Nang?’, dia bilang “nggak apa mak, tujuan kita baik kok”. Begitulah setiap mau tugas operasi,” kenang Elfrida. 

Elfrida pun menyebut bahwa Tomi selama menjalankan tugas dikenal sebagai polisi yang bermasyarakat dan memiliki pengabdian yang tinggi kepada negara.

Hal itu dibuktikan setelah Tomi dan Tim berhasil melakukan operasi militer pada Agustus 2024.

“Anak kami Tomi ini di Bintuni tinggal bersama istrinya (Riah Ukur Tarigan) dan anaknya yang baru berusia 8 bulan. Nama anaknya Nathan Sam Aldetri Marbun,” katanya. 

Ayahanda Tomi Marbun, Tumpal Marbun mengenang bahwa putranya itu adalah anak yang pintar.

Sebelum lulus Akpol, Tomi sempat mengenyam pendidikan tingga karena lulus di Institut Pertanian Bogor dengan jurusan Hama dan Proteksi Tanaman. 

“Dia nyoba Akpol sekali kalah. Kemudian kuliah lah di IPB. Hampir setengah semester di sana, dia bilang ke kami (orangtua) mau nyoba Akpol aja untuk kedua kali. Dan akhirnya lulus,” kata Tumpal. 

Lulus Akpol Tahun 2017, Tomi pun langsung ditempatkan di Polda Papua Barat.

Ia beberapa kali berpindah markas di tingkat polres seperti Sorong dan Fakfak sebelum menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni. 

“Dia dulu di sini sekolah di SMA Kalam Kudus,” cerita Tumpal Marbun. 

Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, AKP Tomi Samuel Marbun, dilaporkan hilang setelah terjadi kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (18/12/2024).

Aparat gabungan masih terus melakukan pencarian hingga saat ini Jumat (20/12/2024) terhadap perwira polisi asal Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tersebut.

Kasi Humas Polres Teluk Bintuni, Ipda Teguh menyampaikan bahwa proses pencarian sedang berlangsung. “Mohon doanya, tim masih melakukan pencarian,” ujar Teguh kepada wartawan, Jumat (20/12/2024) malam.

Dari informasi sementara, AKP Tomi Samuel Marbun dilaporkan hilang setelah terpeleset di sungai usai baku tembak dengan KKB/OPM di wilayah tersebut.

Bahkan mertua AKP Tomi Samuel Marbun turut membantu proses pencarian.

Sementara, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ongky Isqunawan belum dapat memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. 

“Masih konfirmasi dengan Kapolres, belum terhubung,” kata Ongky singkat melalui pesan WhatsApp.

Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR gabungan yang terdiri dari kepolisian dan instansi terkait terus berupaya mencari keberadaan AKP Tomi Samuel Marbun.

Kejadian ini menjadi perhatian serius, mengingat tingginya risiko operasi di kawasan rawan konflik seperti Teluk Bintuni.

 SOSOK Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun Hilang Usai Baku Tembak dengan KKB/OPM.

Sosok AKP Tomi Samuel Marbun 

Tomi Samuel Marbun merupakan putra asal Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Beralamat di Jalan Dalil Tani I, Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Orangtuanya dikenal sebagai pengusaha katering di Kampung Kristen, Kota Siantar.

AKP Tomi Samuel Marbun menikah pada November 2022 di HKBP Sopogodang, Pematangsiantar.

Tomi Samuel Marbun juga memilik seorang adik anggota Polri, sama-sama lulusan Akpol.

AKP Tomi Samuel Marbun resmi menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni sejak Selasa (14/9/2021).

AKP Tomi Samuel Marbun menggantikan AKP Junaidi A Weken menempati jabatan baru sebagai Kabag Ops Polres Manokwari.

Jabatan Kasat Reskrim tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolda Papua Barat ST/340/VIII/KEP/2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Pamen dan Pama di lingkungan Polda Papua Barat.

 SOSOK Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun Hilang Usai Baku Tembak dengan KKB/OPM. (istimewa)

Dapat Penghargaan

AKP Tomi Samuel Marbun pernah mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Penyerahaan penghargaan dilaksanakan di lapangan apel Polres Teluk Bintuni, Senin (21/10/2024).

Penghargaan tersebut diberikan karena AKP Tomi Samuel Marbun bersama 10 anggota Polres Teluk Bintuni dinilai berhasil mengungkap kasus pembunuhan empat pekerja Jalan Trans Papua Barat di Moskono Barat pada 22 September 2022.

Penjelasan Juru Bicara KKB/OPM

Sementara, dikutip dari Tribunpapua.com, Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku markas mereka di Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, memang diserang oleh gabungan TNI dan Polri pada hari tersebut.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebi Sambom menyatakan, markas TPNPB Batalyon Moskona diserang oleh TNI dan Polri, hingga terjadi kontak tembak.

“Markas Pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya pada hari Jumat, 20 Desember 2024, sekitar pukul 20.00.”

“Militer Indonesia telah melakukan penyerangan ke Markas TPNPB di Batalion Moskona pada hari Rabu, 18 Desember 2024,” kata Sebi, Jumat malam.

Sebi menyebut, laporan lebih lanjut dari pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya menyebut, sejak Jumat pagi, militer Indonesia terus dikirim dan telah memasuki wilayah operasi TPNPB dari Batalion Moskona.

Pasukan tersebut, kata Sebi, melalui hutan, rawa, dan udara, sehingga saat ini pasukan TPNPB sedang dalam status siaga satu.

“TPNPB juga melaporkan bahwa selama aparat militer Indonesia melakukan perjalanan pulang dari hutan belantara, dua agen intelijen turut serta, dan mengakibatkan sejumlah aparat Indonesia tenggelam di dalam sungai,” tambah dia.

Akibat kejadian tersebut, salah satu agen intelijen, Silas Meyem, melarikan diri ke Kampung Majnic di Distrik Moskona Barat.

Sementara, sambung Sebi, keberadaan anggota lain yang bernama Toni Orocomna dan sejumlah lainnya pun belum diketahui.

Sebi menjelaskan, sebelum penyerangan, aparat TNI/Polri telah melakukan penyisiran dari Kampung Meyah menuju Markas Moskona dengan berjalan kaki sekitar 20 kilometer melalui kali, rawa, dan hutan belantara dari Distrik Moskona Barat.

“Dalam waktu yang bersamaan, Komandan Batalion Moskona, Matrhen Aikingging, sedang melakukan patroli, dan akhirnya terjadi baku tembak antara kedua belah pihak di rawa-rawa dalam hutan sagu.”

“Rentetan tembakan terdengar jelas dari Markas TPNPB selama kurang lebih satu jam,” kata Sebi.

Selama baku tembak tersebut, Mayor Marthen Aikingging berteriak kepada pasukannya untuk melakukan serangan balasan.

Kata Sebbi, tidak ada korban jiwa dari pihak TPNPB. Namun demikian, keberadaan Mayor OPM Marthen Aikingging juga belum diketahui.

Akibat baku tembak tersebut, sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, melarikan diri ke hutan di Distrik Moskona. 

Di antara mereka, kata Sebi, terdapat istri Mayor Marthen yang hingga kini belum ditemukan.

(alj/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Leave a comment