Profil Aditya Halindra Cabup Pemenang Pilkada Tuban 2024,Jomblo Kaya Raya yang Kerap Digoda Netizen
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Sosok Aditya Halindra Faridzky belum habis!
Dia masih berlanjut menjadi idola kaum hawa di media sosial.
Aditya Halindra Faridzky adalah calon bupati yang unggul di Pilkada Tuban 2024.
Aditya Halindra Faridzky juga merupakan petahana yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Tuban periode 2021-2025.
Kini Aditya Halindra Faridzky yang berpasangan dengan Joko Sarwono sebagai wakilnya, keluar sebagai pemenang Pilkada Tuban 2024.
Mereka mengalahkan pesaingnya, Riyadi-Wafi Abdul Rosyid.
Aditya Halindra Faridzky atau yang kerap disapa Mas Lindra tak hentinya menjadi buruan netizen wanita di social media.
Selain karena menjadi bupati di usia muda, Mas Lindra juga memiliki visual good looking idaman wanita masa kini.
Dulu sosok Mas Lindra sempat ramai saat dirinya dijodohkan dengan penyanyi dangdut Happy Asmara.
Diketahui, sejak menjabat sebagai Bupati Tuban di tahun 2021, harta kekayaan Mas Lindra terus meningkat.
Melansir dari laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) pada Maret 2023, total kekayaan Aditya Halindra Faridzky mencapai Rp10.062.032.901.
Total harta itu terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi hingga kas atau setara kas.
Menjabat sebagai Bupati Tuban sejak 2021, Lindra berhasil mengumpulkan kekayaan yang tidak sedikit. Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang diakses pada Maret 2023, total kekayaan Aditya Halindra Faridzky mencapai Rp10.062.032.901.
Baca juga: SOSOK Aditya Halindra Faridzky, Bupati Tuban yang Dijodohkan dengan Happy Asmara, Usia Baru 30 Tahun
Kenaikan harta Mas Lindra terjadi cukup signifikan.
Pada 3 bulan awal menjabat diketahui hanyanya tercatat Rp 5,6 miliar dan jumlahnya menignkat mencapai Rp 10 miliar di akhir tahun 2022.
Lantas bagaimana sosok Mas Lindra calon bupati pemenang Pilkada Tuban 2024 ini?
Aditya Halindra Faridzky atau akrab disapa Mas Lindra adalah Bupati Tuban periode 2021-2025.
Sepanjang sejarah, Mas Lindra adalah Bupati Tuban termuda, ia lahir di Surabaya, pada 15 April 1992, kini usianya baru 32 tahun.
Saat menjabat sebagai Bupati Tuban, Mas Lindra baru menginjak usia 29 tahun. Ia dilantik pada 20 Juni 2021, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Aditya Halindra Faridzky lahir dari keluarga politisi. Ia merupakan putra dari pasangan Ali Hasan (almarhum) dan Haeny Relawati Rini Widyastuti, ibunya adalah mantan Bupati Tuban ke-51.
Ibu Lindra, Haeny, sebelum menjabat sebagai Bupati Tuban, merupakan anggota DPR-RI di komisi VII.
Ia menjabat posisi tersebut selama dua periode, yaitu pada 2001-2006 dan 2006-2011.
Meski masih muda, dunia politik ternyata bukanlah hal baru bagi Mas Lindra. Sebelum menjadi Bupati, ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim periode 2019–2020.
Pengalaman singkat di dunia politik tersebut serta dukungan dari sang ibu menjadi kunci keberhasilan bagi Mas Lindra di dunia politik dan kemenangannya di Pilkada.
Tidak hanya itu, sebelum terjun di dunia politik, Aditya Halindra Faridzky ternyata sempat menduduki posisi penting di beberapa perusahaan.
Di antaranya seperti Komisaris CV Sembilan Sembilan, Komisaris PT Sembilan Sembilan Tuban Perdana, dan Komisaris PT Ariesta Tuban.
Mas Lindra kemudian terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golongan Karya (Golkar), mengikuti jejak ibunya.
Saat bergabung dengan partai yang memiliki lambang pohon beringin tersebut, Mas Lindra sempat menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Tuban.
Selanjutnya ia menempati posisi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Tuban.
Pendidikan
Aditya Halindra Faridzky menempuh pendidikan Sekolah Dasarnya di Kebonsari 2 Tuban pada 1998 hingga 2004.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tuban dan lulus pada 2007, Lindra kemudian memilih SMA Taruna Nusantara untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, Mas Lindra kemudian meneruskan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan mengambil jurusan Ekonomi pada 2010.
Mas Lindra di UGM hanya bertahan satu tahun, ia kemudian pindah ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan mengambil jurusan yang sama.
Alasan Mas Lindra pindah ke Surabaya dan meninggalkan salah satu kampus terbaik di dunia itu karena ayahnya meninggal dunia.
Ia lantas memilih pindah ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang lebih dekat dengan rumah agar bisa mengurus dan meneruskan bisnis warisan keluarga. (TribunNewsmaker | SuryaMalang/Frida Anjani)