Sosok Fajar Bocah SD Jadi Kuli Angkut di Jember Jatim,Obati Nenek yang Sakit,Ibu Kandungnya Pergi
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Inilah sosok Fajar, bocah kelas 5 SD asal Jember Jawa Timur yang banting tulang menjadi kuli angkut batu tambang demi menafkahi neneknya yang sedang sakit.
Sosok Fajar belakangan ini viral di media sosial dan menaruh simpati warganet lantaran nasibnya yang memilukan.
Setelah pulang skeolah, Fajar harus menyisikan waktu bermainnya untuk bekerja sebagai kuli angkut batu tambang.
Dalam kesehariannya, Fajar hanya tinggal berdua bernama neneknya pasca ditinggal kedua orangtuanya.
Diketahui, ayah Fajar telah meninggal dunia, sementara sang ibunda pergi pamit bekerja hingga tak kunjung pulang kembali.
Adapun kisah tersebut dibagikan oleh akun Instagram @temankebaikanorg, Sabtu (4/12/2024).
“Pagi2, dia ngasih surat ini ke kostan,” tulis keterangan unggahan.
Baca juga: Viral Kuli Bangunan Jalan Kaki 100 Km Selama 2 Hari Tak Tidur & Makan, Memungut Botol di Jalan
Dalam unggahannya, Fajar menuliskan sepucuk surat meminta bantuan pekerjaan demi membeli obat untuk neneknya.
Ia tak ingin hanya mendapatkan belas kasihan cuma-cuma dari seseorang tanpa berusaha.
“Kakak, aku boleh kerja 1 hari disini? nenek aku sakit, aku kerja apa ajaa..
Aku mau beliin obat, aku gak mau kakak kasih uang gitu aja.
Mau usaha dulu.. aku gak bisa minta papa soalnya udah meninggal,
mama bilang kerja, tapi sekarang gak ada kabar,” bunyi isi surat yang ditulis Fajar.
Disebutkan, penerima surat tersebut bekerja di sebuah perusahaan tambang.
Demi memenuhi usaha sang anak, penerima surat itu lantas menyuruh Fajar untuk bertugas jadi pengangkut batu.
“Karena tempat kerjaku berat, dan dia maksa pengen usaha dulu, akhirnya aku minta untuk pindahin batu aja karena gak tega,” katanya.
Sehari-hari, Fajar menerima upah Rp14 ribu dari pekerjaannya itu.
Untuk sekali mengeluh pun rasanya sudah tak ada ruang untuk Fajar.
Baca juga: Perjuangan Anak Kuli Bangunan Kini Jadi Pedangdut, Punya Bisnis Kopi: Dulu Rumahnya Tak Punya WC
“Dapet segitu soalnya kerja Fajar cuman angkut batu dan pasir ke truk kak.
Pemilik tambang gak bolehin Fajar untuk belah batu dan nambang pasir karena mungkin kasian Fajar masih kecil..” kata Fajar dilansir dari laman temankebaikan.org.
“Kalau ada Ayah mungkin hidup Fajar gak akan seberat ini ya kak?
Tiap pulang sekolah aku kerja di tambang batu, kadang sampai menjelang malam.
Uangnya dipakai buat rawat nenek yang lagi sakit.
Cuma aku yang cari nafkah sekarang…” ucap Fajar.
Setiap hari, ia harus menghadapi risiko luka dari batu tajam dan bahaya longsor yang mengintai.
Meski hanya mendapatkan belasan ribu saja, uang tersebut digunakan Fajar untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolahnya.
Fajar hanya bisa memberikan sang nenek ubi yang dibakar dengan arang.
Tak jarang juga Fajar kerap dihantui rasa khawatir lantaran tak ada yang mengurusi nenek ketika ia tengah bekerja.
“Kadang Fajar takut nenek kenapa-napa di rumah, tapi gimana kalau Fajar gak kerja kita gak akan bisa makan kak..
Fajar harap nenek bisa sembuh, soalnya kalau gak ada nenek, Fajar mau tinggal sama siapa?
Udah gak punya siapa-siapa lagi,” ungkapnya.
Kegigihan dan tekad Fajar demi mengobati sang nenek membuat pengunggah memberikan apresiasi.
Akun tersebut pun telah membuka donasi untuk Fajar dan telah terkumpul Rp 4.133.956.
(TribunNewsmaker.com/ TribunSumsel)