Informasi Terpercaya Masa Kini

Cerita Shabrina, Lulus dari Undip Dilamar Perusahaan Nikel buat Kerja

0 2

KOMPAS.com – Umumnya ketika mahasiswa lulus kuliah, mereka kemudian melamar kerja di suatu perusahaan. Tetapi yang dialami Shabrina justru kebalikannya.

Shabrina justru dilamar salah satu perusahaan nikel setelah lulus kuliah di Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip).

Lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 ini berhasil dilamar perusahaan nikel gara-gara profil LinkedInnya.

Shabrina mengoptimalkan profilnya di website ini dan siap bekerja ke Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Cerita Bima, Satu-satunya Mahasiswa Indonesia Penerima Beasiswa Erasmus+

Sempat jadi asisten laboratorium selama kuliah

Ia menceritakan bahwa seorang Section Head HRGA dari perusahaan tersebut menghubunginya melalui fitur Direct Message (DM) di LinkedIn setelah mengunjungi profilnya.

“User tersebut mengirim pesan terlebih dahulu, dan melalui pesan itu saya mengirimkan CV serta menjelaskan sedikit tentang keahlian dan sertifikasi yang saya miliki,” ungkap Shabrina, dilansir dari laman Undip, Rabu (18/12/2024).

Ia turut menyampaikan rasa syukurnya karena dengan berbekal kompetensi yang diperoleh selama kuliah di TRKI Vokasi Undip berperan besar dalam mendukung kesuksesannya.

“Selama berkuliah, saya juga berkesempatan menjadi asisten laboratorium yang bisa memberikan ilmu kepada praktikan. Selain itu, kemampuan analytical thinking dan problem solving yang saya peroleh melalui prodi TRKI dapat menjadi basic dan bekal untuk mengembangkan skill diri saya,” ucapnya.

Berbagai sertifikasi, seperti ISO 9001:2016, ISO 14001:2018, ISO 45001:2018, SMK3, serta pelatihan Biodiesel Plant Engineering dan Career Preparation Training, telah ia dapatkan selama studi.

Selain itu, Shabrina juga memiliki sertifikasi Pengawas Proses Produksi Bahan Kimia Cair yang menjadi nilai tambah dalam persaingan kerja.

Baca juga: Kapan Jadwal Beasiswa LPDP 2025 Dibuka? Cek Infonya

Untuk terus meningkatkan kompetensinya, Shabrina mengikuti berbagai pelatihan tambahan, termasuk HACCP, VACCP, TACCP Based on FSSC 22000 5.1 Version, serta pelatihan Full Stack Data Analysis yang mencakup SQL, Python, Tableau, dan Spreadsheet. Ia juga memperdalam keahlian di Microsoft Excel hingga level advance.

“Sebelumnya, saya telah bekerja freelance dan menjadi tentor privat materi kimia kepada pelajar SMA. Sembari saya selalu mencari waktu untuk ikut berbagai pelatihan yang tidak hanya berkaitan dengan background pendidikan, namun juga mengasah skill diri saya untuk mengikuti pelatihan teknologi seperti coding, tableau, dan excel hingga tingkatkan advance,” urai Shabrina.

Tak hanya itu, Shabrina bersama dosen pembimbingnya juga mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal dengan judul “Optimization of Sunflower Essential Oil Extraction (Helianthus Annus) Using Soxhletation Method with Factorial Design Experiment”. Secara rutin, ia mengevaluasi CV dan memperbarui profil LinkedIn untuk meningkatkan peluang karier.

Proses rekrutmen Shabrina pun terbilang cepat. Dalam waktu dua hari, ia menjalani wawancara terintegrasi dengan HR dan user, termasuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam waktu singkat.

Menariknya, ia menunjukkan inisiatif lebih dengan menyelesaikan tambahan tugas di luar permintaan user.

“Selang beberapa hari, saya menerima Offering Letter dan berhasil melewati tahapan lainnya seperti medical check-up dan pengumpulan berkas administrasi. Bagi saya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Yang terpenting adalah terus belajar, tidak mudah menyerah, dan berani mengambil risiko,” tutup Shabrina.

Leave a comment