Informasi Terpercaya Masa Kini

Untuk Pertama Kalinya, Pasukan Korea Utara yang Bantu Rusia Tewas di Kursk

0 2

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Untuk pertama kalinya, pasukan Korea Utara dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan tentara Ukraina di wilayah perbatasan Kursk, Rusia. 

Menurut badan intelijen militer Ukraina dan Pentagon, sekitar 30 tentara Korea Utara tewas atau terluka selama pertarungan sengit pada akhir pekan lalu.

Dilansir Guardian, John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, mengkonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara kini telah beralih dari peran pendukung menjadi pasukan tempur langsung dalam operasi militer Rusia. 

Baca juga: 30 Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka di Kursk Rusia

“Mereka kini terlibat aktif dalam operasi tempur,” ujar Kirby, sembari menyebutkan bahwa pasukan Korea Utara telah mengalami banyak korban dalam pertempuran tersebut.

Sekretaris pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder, menambahkan bahwa pasukan Korea Utara, yang sebagian besar ditempatkan sebagai infanteri, baru mulai terlibat dalam operasi tempur sekitar seminggu yang lalu. 

Menurutnya, pasukan tersebut mengalami kerugian di sekitar tiga desa di Kursk yang telah menjadi area pertempuran intens antara pasukan Ukraina dan Rusia selama beberapa bulan.

Meski begitu, Kremlin menanggapi isu ini dengan merujuk pertanyaan kepada Kementerian Pertahanan Rusia, yang tidak memberikan komentar lebih lanjut. 

Aliansi antara Rusia dan Korea Utara, yang dipimpin oleh Kim Jong-un, semakin memperburuk ketegangan internasional, terutama dengan Amerika Serikat dan sekutunya. 

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan Rusia dalam menghadapi ancaman global yang terus meningkat.

Baca juga: Zelensky Yakin Pasukan Korea Utara dalam Jumlah Besar Dilibatkan Serangan di Kursk

Namun, para analis militer mencatat bahwa pasukan Korea Utara mengalami kesulitan dalam koordinasi dengan pasukan Rusia, terutama karena kendala bahasa dan masalah integrasi yang buruk dalam pertempuran. 

Baca juga: Korea Utara Kali Pertama Komentari Darurat Militer Korea Selatan, Apa Kata Mereka?

Institut Studi Perang memperingatkan bahwa ketegangan ini kemungkinan akan terus mengganggu operasi militer Rusia di Kursk dalam waktu dekat.

Leave a comment