Informasi Terpercaya Masa Kini

11 Cara Perkenalan Diri saat Interview Kerja dan Contohnya

0 2

Bisnis.com, SOLO – Perkenalan diri saat interview kerja penting untuk menciptakan kesan pertama yang positif bagi recruiter. Cara perkenalan diri saat interview kerja dapat mencerminkan kepribadian, kemampuan komunikasi, dan kepercayaan diri Anda.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara perkenalan diri saat interview kerja, lengkap dengan contoh yang dapat membantu Anda menarik perhatian HRD dan meningkatkan peluang diterima di perusahaan impian.

Untuk mengurangi rasa gugup saat interview kerja, Anda harus bisa mempelajari bagaimana alur wawancara yang umumnya terjadi. Pertanyaan interview biasanya akan berbeda di setiap kandidat, tergantung pengalaman, posisi yang dilamar, kultur perusahaan hingga karakteristik HRD nya. 

Baca Juga : 20 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri saat Interview Kerja

Berikut cara memperkenalkan diri saat interview kerja yang baik lengkap dengan contohnya.

Cara Perkenalan Diri saat Interview Kerja 1. Fokus dan Berikan Atensi pada Kehadiran HRD

Tips perkenalan diri saat interview yang pertama yaitu fokus. Fokus menjadi kunci utama Ketika wawancara. Fokuskan diri hanya pada saat ini jangan memikirkan hal lain. Usahakan juga untuk membuat eye contact dengan HRD yang mewawancarai kamu. 

Baca Juga : : 4 Pertanyaan yang Harus Dijawab Saat Interview Kerja

Jika kamu sulit untuk membuat eye contact, kamu bisa melihat bagian muka selain mata. Jangan sampai kamu menundukkan bagian muka selain mata. Jangan sampai kamu menundukkan kepala atau justru mendongakkan kepala, karena itu akan memberikan kesan tidak sopan. 

2. Perhatikan Gesture Tubuh Ketika Kamu Berbicara

Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah gesture tubuh. Bagaimana kamu menggerakkan tangan Ketika berbicara hingga gaya duduk kamu. Hal ini akan diperhatikan HRD sebagai penilaian apakah kamu sosok yang percaya diri dalam berbicara dan menjelaskan diri dengan baik atau tidak. 

Baca Juga : : Ini Tips Melakukan Solo Travel Keliling Dunia

3. Berikan Salam Pembuka

Sebelum memberi perkenalan diri, kamu harus menyapa HRD dahulu meskipun sebelumnya sudah saling menyapa dan berkenalan. Dalam salam pembuka ini, kamu bisa mengutarakan rasa terima kasih kepada HRD yang sudah memberikan kesempatan lolos ke tahap wawancara. Hal ini akan memberikan impresi yang bagus tentang kamu karena sudah bersikap sopan dan menghargai kesempatan yang diberikan. 

Contoh salam pembuka:

“Selamat pagi, Bapak Adi selaku HRD PT Maju Bersama. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang Bapak/Ibu berikan untuk mengikuti wawancara pada pagi hari ini. Ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan untuk saya bisa lolos tahap administrasi dan bisa bertemu Bapak.”

4. Mulai Perkenalan dengan Data Diri Secara Umum

Data diri ini pada umumnya berupa nama, umur, hingga domisili. Ini akan menjadi informasi dasar yang HRD ketahui tentang kamu. Data diri singkat tersebut juga akan menyingkat waktu sehingga tidak terlalu bertele-tele. Dengan demikian, perkenalan diri Ketika interview dimulai secara efisien dan efektif. 

Contohnya perkenalan diri:

“Perkenalkan, Bapak/Ibu, nama saya David Matulesi Bapak/Ibu bisa memanggil saya David. Bulan depan usia saya genap 23 tahun. Saya berasal dari Jakarta, tetapi sekarang saya berdomisili di Bandung.”

5. Jelaskan Jurusan Apa yang Kamu Pelajari

Bagian ini hanya bisa kamu lakukan jika memang jurusan menjadi salah satu syarat dan kualifikasi yang ditentukan perusahaan. Karena, sudah banyak posisi yang tidak membutuhkan syarat untuk jobseeker dari lulusan tertentu.

Contohnya seperti: 

“Saya merupakan lulusan dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Jurusan tersebut merupakan jurusan impian saya sejak awal masuk SMA. Alasan saya masuk ke jurusan Ilkom adalah karena saya tertarik di dunia Digital Marketing di mana setelah saya observasi, jurusan tersebut mempelajari berbagai hal yang bisa mendukung saya berkarir di posisi Digital Marketing.”

6. Jelaskan Pengalaman Berkuliah

Bagian ini tidak sama dengan penjelasan tentang pengalaman organisasi. Pada umumnya, bagian ini bisa kamu jelaskan jika memang kamu lulus lebih dari waktu yang diberikan kampus. Jadi, kamu bisa menjelaskan terlebih dahulu kepada interviewer mengapa kamu mengalami keterlamabatan lulus. Jadi, HRD bisa langsung memahaminya. 

Contohnya seperti: 

“Saya lulus kuliah pada akhir tahun 2022. Waktu ini memang terbilang kurang efektif karena seharusnya saya sudah lulus sejak awal 2021. Hal ini dikarenakan saat tahun 2018, saya harus mengambil cuti kuliah selama 1 tahun dikarenakan alasan finansial. Saat itu saya bekerja dahulu di salam satu startup dengan Social Media Officer. 

Dari pengalaman tersebut, saya justru memperoleh pekerjaan pertama saya meskipun saya masih menjadi mahasiswa. Saya juga belajar banyak dari posisi yang saya jalani tersebut untuk mendukung perkuliahan saya karena memiliki konsentrasi keilmuan yang serupa. Saya juga bisa menerapkan ilmu yang saya pelajari di perkuliahan ke perusahaan tersebut dengan baik untuk menunjang performance kerja saya di sana saat itu.”

7. Jelaskan Pengalaman Kerja yang Efektif

Jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja, kamu bisa menjelaskan apa posisi kamu di perusahaan sekarang atau sebelumnya. Penjelasan pengalaman kerja ini bisa kamu susun dengan: 

  • Posisi kamu saat itu. 
  • Tanggung jawab yang kamu pegang. 
  • Kesulitan yang kamu hadapi di posisi tersebut. 

Contohnya seperti: 

“Sebelumnya, saya bekerja sebagai Performance Marketing. Jobdesk saya adalah untuk menyusun campaign produk dan perusahaan, membuat rencana tentang konten apa saja yang bisa dilakukan setiap bulannya, hingga melakukan riset pasar.

Selama saya bekerja sebagai Performance Marketing, tidak ada kesulitan berarti yang saya hadapi. Seluruh tim bekerja sama dengan baik dan saya juga telah mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan sebagai Performance Marketing selama berkuliah.”

8. Pengalaman Organisasi atau Internship

Jika kamu adalah seorang lulusan baru, pengalaman kerja bisa kamu ganti dengan pengalaman organisasi atau internship. Pokok bahasannya sama seperti pengalaman kerja, yaitu tentang posisi, tanggung jawab hingga kesulitan yang dihadapi. 

Contohnya seperti: 

“Selama berkuliah, saya aktif sebagai jurnalis di Lembaga Pers Mahasiswa tingkat universitas. Saya bertanggung jawab untuk di beberapa rubrik produk majalah kami, seperti flash news, opini, hingga resensi. Saya juga terbiasa menyusun TOR untuk menjadi panduan saya dalam melakukan wawancara kepada narasumber.

Selain itu, sebelum menulis, saya akan melakukan observasi lapangan dan literatur untuk memperkaya informasi tulisan saya. Saya menikmati seluruh kegiatan organisasi saya tersebut sehingga kendala seperti narasumber susah dihubungi hingga terbatasnya literatur yang dibutuhkan bisa terselesaikan dengan baik.”

9. Kegiatan Selama Menjadi Jobseeker

Jika kamu sudah lama menganggur, kamu bisa menjelaskan kepada HRD. Jelaskan kegiatan positif yang kamu lakukan, seperti menjalani kursus atau bergabung dengan volunteer. 

Contohnya seperti: 

“Semenjak lulus kuliah dari Mei 2021, saya beristirahat dahulu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga karena sebelumnya saya merantau. Selain itu, saya juga mengambil beberapa kursus untuk mendukung bidang karir yang saya inginkan, seperti kursus Digital Marketing hingga kursus Social Media Specialist.

Tidak hanya itu, saya juga join beberapa grup komunitas Digital Marketing online di mana saya belajar banyak dari para Digital Marketing Officer yang sudah berpengalaman di sana.”

10. Ceritakan Aktivitas di Luar Pekerjaan

Meskipun bekerja dari jam 9 hingga 5 sore dan terkadang melakukan lembur, kamu tentu saja tetap memiliki hobi. Kamu tidak perlu ragu untuk menceritakannya. Namun, kamu bisa jelaskan secara singkat.

Contohnya seperti: 

“Selain bekerja, saya juga gemar menonton film atau serial. Setelah menonton, saya akan membuat ulasan di akun media sosial yang saya khususnya untuk review film. Dengan kegiatan ini, saya mendapatkan banyak insight dari orang lain serta mendapatkan networking baru yang memiliki ketertarikan serupa di dunia perfilman.”

11. Tutup Perkenalan

Setelah semua hal tentang diri kamu jelaskan, jangan lupa tutup perkenalan diri Ketika interview dengan sopan. Ketika menutup, kamu harus memberikan kesan bahwa kamu siap untuk semua pertanyaan dari wawancara. 

Contohnya seperti: 

“Itulah hal-hal yang bisa saya perkenalkan kepada Bapak/Ibu. Perkenalan tersebut tentu saja belum bisa dijadikan acuan Bapak/Ibu menilai saya. Jadi, saya siap menjawab segala hal yang Bapak/Ibu ingin tanyakan kepada saya.”

Contoh Cara Perkenalan Diri Interview Kerja

“Selamat pagi, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti wawancara ini. Perkenalkan, nama saya Andi Pratama, biasa dipanggil Andi. Saya lulusan Teknik Informatika Universitas Indonesia tahun 2020 dan memiliki pengalaman kerja selama tiga tahun sebagai Software Developer di PT Teknologi Nusantara. Dalam peran tersebut, saya bertanggung jawab mengembangkan aplikasi berbasis web dan meningkatkan performa sistem dengan integrasi teknologi terbaru. Selain itu, saya juga aktif mengikuti pelatihan dan sertifikasi di bidang pemrograman untuk terus mengasah kemampuan saya. Saat ini, saya tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini karena saya melihat adanya peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang inovatif dan sejalan dengan visi saya untuk menciptakan solusi digital yang bermanfaat. Saya percaya pengalaman dan keterampilan saya dapat memberikan dampak positif bagi tim dan perusahaan.”

Contoh ini mencakup identitas, latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, serta motivasi melamar pekerjaan, yang menunjukkan profesionalisme dan relevansi dengan posisi yang dilamar.

Itulah beberapa cara perkenalan diri saat interview yang mungkin belum kamu ketahui. Dengan contoh cara memperkenalkan diri yang baik harapannya recruiter dapat mengenali diri kamu dengan baik dan lanjut ke tahap selanjutnya.

Leave a comment