Informasi Terpercaya Masa Kini

Sudah Mau Setahun Saya Tidak Lagi Membuang Kulit Bawang

0 4

Semua pasti tahu dan akrab dengan bahan masakan satu ini. Katanya yang satu bersifat baik alias bawang putih dan yang satunya bersifat jahat alias bawang merah. 

Namun di dalam masakan kedua bawang ini bersatu untuk melezatkan masakan. Banyak sekali masakan yang menyatukan keduanya ataupun salah satunya.

Bawang apakah itu bawang merah atau bawang putih memiliki peranan penting dalam masakan. Baik ketika dihaluskan, dicincang ataupun dijadikan taburan sebagai bawang goreng yang memberikan nemtuk serta aroma yang khas. Di setiap rumah biasanya pasti selalu sedia stok kedua bawang ini.

Saya sendiri juga selalu stok bawang. Biasanya saya beli per kilo agar lebih murah dan tidak sering-sering beli. 

Biasanya sekilo itu untuk kebutuhan di rumah saya bisa untuk stok3-4 minggu, tergantung nanti jenis masakan apa yang dimasak di periode itu. Apakah tidak busuk disimpan selama itu? Jawabannya adalah tentu saja tidak. Asalkan disimpan dengan baik.

Berikut beberapa tips dari saya agar bawang bisa tahan lama.

Saat membeli, pilih bawang yang kering. Atau kalau masih ragu, bisa menjemurnya sebentar di bawah terik matahari. Lalu simpan bawang di tempat yang kering dan biarkan terbuka. Kalau ada yang busuk, segera singkirkan. Rajin saja menjemur ulang agar bawang terus awet dan kering.

Selain itu, untuk memudahkan dan mempercepat waktu memasak, biasanya saya juga menyimpan bawang yang sudah dikupas. Menyimpan bawang yang sudah dikupas sangat meringkas waktu memasak. 

Setelah dikupas, simpan dalam wadah tertutup rapat kemudian taruh di kulkas bagian bawah atau chiller. Bisa bertahan selama 3-4 minggu. Biasanya setelah lebih seminggu saya periksa kembali, kalau ada air dari kelembaban, bisa dibuang kemudian disimpan kembali.

Selain bawang yang hanya dikupas, saya juga menyimpan bawang dalam bentuk yang sudah dihaluskan. 

Sebagian tips ada yang mengatakan haluskan bawang menggunakan minyak agar awet tapi selama ini saya menghaluskan bawang hanya menggunakan tambahan air sedikit, dan alhamdulillah tetap awet. 

Setelah diblender, simpan bawang dalam wadah tertutup dan simpan di kulkas bagian bawah. Bisa tahan juga 3-4 minggu.

Begitulah kira-kira selama ini cara saya menyimpan bawang agar tetap awet. Disclaimer, itu penyimpanan menggunakan kulkas dua pintu. 

Karena akan berbeda hasilnya ketika disimpan di kulkas satu pintu. Saya sudah pernah coba keduanya dan saya bisa mengatakan bahwa ketika disimpan di kulkas dua pintu akan lebih awet.

Dari yang biasanya menyimpan bawang begitu saja sampai dengan menyimpan setelah dikupas, di situlah saya berpikir. Saat akan menyimpan bawang yang sudah dikupas, tentu akan menyisakan banyak kulit bawang. 

Sebelumnya saya pernah membaca kalau sampah-sampah organik rumah tangga bisa menjadi mulsa  (material penutup bagi tanaman yang digunakan untuk menjaga kelembaban dan menekan pertumbuhan gulma) bagi tumbuhan. 

Dari situlah saya berpikir spontan untuk menaruh kulit bawang tersebut ke pot-pot tanaman. Setelahnya baru saya baca dan pelajari lagi manfaat dari kulit bawang ini untuk tanaman.

Setelah saya baca-baca, ternyata kulit bawang memang sangat bagus untuk tanaman.

Di antara beberapa manfaat kulit bawang bagi tanaman adalah sebagai berikut.

Pupuk organik cair karena kulit bawang mengandung kalium, magnesium, fosfor dan zat besi yang dapat menyuburkan tanaman.

Zat pengatur tumbuh karena kulit bawang mengandung hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pertumbuhan.

Pestisida nabati karena kulit bawang mengandung senyawa acetogenin yang dapat mengganggu organ pencernaan hama serangga yang menyerang tanaman.

Mulsa organik yaitu dengan menebar ke permukaan tanah untuk menjaga kelembaban tanah dan mengurangi hama ataupun gulma. Bahan kompos yang kaya nutrisi.

Yang baru saya lakukan baru satu yaitu menebar kulit bawang ke permukaan tanah atau ke dalam pot-pot tanaman. Benar saja, tanaman saya jadi lembab, subur dan bebas hama. 

Biasanya, sebelum tahu cara ini, seringkali daun-daun dari tanaman saya dalam pot habis dimakan ulat. Setelah rajin saya tebarkan kulit bawang, daun-daun tanaman menjadi aman dari serangan ulat.

Selain mengurangi jumlah sampah, dengan cara ini juga memberikan kesuburan terhadap tanaman. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. 

Tidak memerlukan waktu dan tenaga berlebih. Ibaratnya cukup dibuang begitu saja. Satu hal lagi, kulit bawang ini setelah ditebar di pot atau tanah, tidak menimbulkan bau lho. ini mengurangi kita untuk menyiram tanaman. Karena kulit bawang ini sudah memberi kelembaban pada tanaman.

Memasak jadi lebih cepat, sampah berkurang, tanaman menjadi subur. Kurang apalagi. Yuk, cobain.

Leave a comment