Kisah Bripka Seladi,16 Tahun Jadi Polisi Kerja Nyambi Pemulung,Hindari Sogokan Meski Banyak Utang
TRIBUN-MEDAN.com – Kisah Bripka Seladi, kisah inspiratif anggota polisi yang nyambi jadi pemulung di Malang, Jawa Timur kini viral di media sosial.
Sosok Bripka (Purn) Seladi (47) merupakan seorang ayah tiga anak yang tinggal di Gadang, Kota Malang, Jawa Timur, telah pensiun sebagai anggota Satlantas Polresta Malang Kota pada 2017.
Bripka Seladi menceritakan, dulunya saat masih aktif pernah bertugas di Timor Timur hingga akhirnya kembali ke Polres Malang Kota di Bagian Urusan SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas).
Setelah pensiun, Bripka Seladi masih tetap mengumpulkan dan memilah sampah di Ex TPA Lowokdoro untuk dijual.
Bripka Seladi mengaku selama 16 tahun menjadi anggota polisi, Bripka Seladi tidak menampik bahwa dirinya kerap menolak sogokan dari berbagai pihak.
“Banyak sekali godaannya, bahkan saya pernah disogok, namun keras saya tolak. Yang terpenting dalam hidup saya yakni rezeki yang halal,” kata Bripka Seladi, dikutip dari SuryaMalang, Senin (9/12/2024).
Ia juga bercerita bahwa selama ini dirinya memiliki utang, khususnya kepada para tetangga.
Tetapi, Bripka Seladi menjunjung tinggi pencarian rezeki yang halal untuk melunasi hutangnya.
“Saya dulu juga banyak hutang ke tetangga kanan-kiri disini, namun tetap saya bayar dengan rezeki yang halal,” tambahnya.
Kini Bripka Seladi tetap melanjutkan usahanya menjadi pemulung dengan mengumpulkan dan memilah sampah.
“Sampai saat pensiun ini saya masih memulung, setiap hari ya masih mencari botol bekas untuk dijual,” tuturnya.
Bripka Seladi, yang juga pernah mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu mengatakan dirinya tidak malu menjadi pemulung.
“Saya tidak malu mas, bahkan anak-anak saya mendukung. Yang penting halal barokah untuk keluarga saya,” tambahnya.
Kini, anak keduanya yang bernama Rizal Dimas Wicaksono mengikuti jejak dirinya menjadi anggota polisi.
“Alhamdulillah anak saya yang kedua sudah menjadi polisi. Sekarang bertugas jadi Polairud di Surabaya,” katanya.
Bripka Seladi kerap berpesan kepada putranya untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran saat bertugas.
“Saya berpesan kepada anak saya, agar jujur dalam bertugas, yang terpenting halal. Gini saja lho, yang terpenting kerja ikhlas dan bisa makan,” tegas Seladi.
Pria kelahiran 1977 itu merasa bangga bahwa dirinya selama ini dijadikan contoh kepada para anggota polisi yang muda-muda.
“Alhamdulillah, saya dijadikan contoh sebagai polisi yang bersih,” kata Bripka Seladi.
“Yang terpenting saat ini menjadi polisi harus jujur, ikhlas dalam bekerja dan taat kepada pimpinan, itu saja pesan saya,” ujarnya menambahkan.
Saat ini Bripka Seladi mempunyai gudang sendiri untuk menampung hasil pilah sampahnya untuk dijual kembali di Gadang Kota Malang.
Pesan Bripka Seladi di Hari Antikorupsi
Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Bripka Seladi berpesan kepada para anggota polisi agar bekerja sesuai prosedur serta jujur dalam bertugas.
“Pesan saya untuk jajaran Kepolisian RI agar seluruhnya bekerja sesuai prosedur dan jujur dalam bertugas,” terangnya.
“Yang terpenting apa yang sudah dicanangkan oleh Bapak Kapolri dapat dijalankan dengan benar,” tambahnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel