Informasi Terpercaya Masa Kini

Gen Z Tidak Akan Membeli Produkmu, Kecuali…

0 8

Kalau kita bicara tentang Gen Z, jangan bayangkan mereka sebagai sekadar kelompok usia muda yang doyan TikTok dan Instagram saya ya. Mereka itu kekuatan besar yang mendominasi pasar global, termasuk di Indonesia. Bayangkan saja, sekitar 27,94% populasi Indonesia adalah Gen Z. Ini bukan angka yang kecil lho. Dengan daya beli yang terus meningkat, mereka punya pengaruh besar terhadap tren konsumsi, dari yang lokal sampai global.

Tapi, nih ya, bikin Gen Z tertarik itu nggak semudah kasih diskon gede. Coba deh tanya si pemilik toko elektronik yang gagal jualan meski udah banting harga. Gen Z-nya malah sibuk foto-foto tanaman hias di toko sebelah dan langsung upload ke medsos. Generasi ini beda banget. Mereka nggak kayak Baby Boomers atau Gen X yang sering kali lebih setia sama satu merek. Gen Z? Mereka mainnya pakai filter “Apa untungnya buat gue, apa dampaknya buat dunia?”

Jadi, Apa Sebenarnya yang Dicari Gen Z?

Mereka nggak cuma beli barang, mereka beli cerita. Beli hubungan emosional. Beli dampak sosial. Kalau cuma mengandalkan iklan TV mahal, sorry to say, itu nggak bakal ngaruh banyak. Menurut konsultan pemasaran global, Alex Smith, “Gen Z itu lebih milih transparansi daripada janji-janji palsu.” Dan ini berlaku di mana-mana.

Bayangkan kamu adalah bisnis yang ingin menggaet hati Gen Z. Pertanyaannya sekarang: Apa yang membuat mereka mau ngeluarin dompet? Dan gimana caranya kamu bisa bikin mereka jatuh hati tanpa kehilangan identitas bisnismu?

Kenali Pola Pikir Mereka: Apa yang Membuat Mereka Klik? 1. Peduli Sosial dan Lingkungan

Gen Z ini punya radar hijau. Mereka lebih peduli apakah produk kamu ramah lingkungan dan punya dampak positif bagi masyarakat. Fakta menarik: 67% dari mereka lebih suka membeli dari perusahaan yang punya misi sosial kuat. Jadi, kalau merekmu nggak punya nilai lebih di bidang ini, siap-siap deh, dilirik pun nggak.

2. Loyalitas? Hanya Jika Ada Chemistry

Kalau kamu pikir Gen Z bakal setia hanya karena produkmu keren, pikir ulang. Mereka gampang berpaling kalau nggak ada hubungan emosional. Loyalitas mereka itu bersyarat. Kamu harus bikin mereka merasa “terhubung.”

3. Medsos adalah Tempat Mereka Cari Inspirasi

Mau jualan ke Gen Z? Jangan repot-repot pasang iklan di koran. Mereka lebih percaya ulasan di TikTok, Instagram, atau bahkan Discord. Dr. John Mayer, seorang ekonom digital, bilang, “Iklan TV itu seperti fax—cuma menarik buat nostalgia, tapi udah nggak relevan.” Jadi, pastikan produkmu punya jejak yang bagus di medsos.

Bagaimana Membuat Mereka Membeli Produkmu?

Menurut Harvard Business Review, ada dua kunci utama untuk menarik perhatian Gen Z:

1. Keaslian

Jadi diri sendiri, jangan terlalu dibuat-buat. Gen Z bisa mencium “kepalsuan” dari jarak jauh. Narasi merekmu harus relevan, transparan, dan konsisten.

2. Personalisasi Pengalaman

Pengalaman itu penting banget buat mereka. Misalnya, pakai teknologi seperti AR/VR atau bikin kampanye gamifikasi. Dengan cara ini, mereka bakal merasa produkmu dibuat khusus buat mereka.

Kisah Sukses Merek yang Dapat Menaklukkan Gen Z

Coba lihat Nike dengan kampanye “You Can’t Stop Us”. Mereka berhasil menggambarkan keberagaman dan pemberdayaan individu. Lalu ada Glossier, yang bikin komunitas merasa dilibatkan dalam produk kecantikan mereka. Tapi hati-hati, merek yang asal-asalan pakai isu sosial untuk pencitraan sering kena “cancel culture” sama Gen Z. Jangan sampai bisnismu jadi korban berikutnya.

Berikut adalah langkah-langkah dederhana agar produkmu dicintai oleh gen Z :

1. Pahami Kebutuhan Mereka

Lakukan survei dan kumpulkan data. Jangan asal nebak-nebak apa yang mereka mau.

2. Bangun Interaksi Otentik di Medsos

Posting di medsos itu bukan cuma soal jualan, tapi tentang membangun percakapan. Dengarkan mereka.

3. Tunjukkan Nilai Tambah

Mungkin kamu belum bisa 100% ramah lingkungan, tapi langkah kecil seperti kemasan yang lebih hijau akan sangat dihargai.

Siapkah Bisnismu untuk Masa Depan?

Seperti kata futuris Alvin Toffler:

“Buta huruf di abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau menulis, tetapi mereka yang tidak bisa belajar, melupakan, dan mempelajari ulang.”

Jika kamu ingin produkmu tetap relevan, teruslah belajar, beradaptasi, dan memahami kebutuhan generasi ini. Nah, sekarang, sudah siapkah produkmu menarik hati Gen Z?

Maturnuwun,

Growthmedia

NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com

Leave a comment