Intelijen Ukraina: Tentara Korea Utara yang Bantu Perang Rusia Alami Kelaparan
KIEV, KOMPAS.TV – Intelijen Ukraina mengungkapkan penemuan mengejutkan bahwa tentara Korea Utara yang membantu perang Rusia mengalami kelaparan.
Laporan tersebut diungkapkan oleh Direktorar Utama Intelijen Ukraina (HUR) dalam postingannya di Telegram.
Dikutip dari The Defence Post, Kamis (5/12/2024), HUR mengungkapkan pasukan asing di Moskow mengalami malnutrisi dan kelaparan.
Baca Juga: Bela Israel Tanpa Batas, AS Tolak Laporan Amnesty International Zionis Lakukan Genosida di Gaza
HUR mengatakan para tentara Korea Utara itu mengalami malnutrisi karena persediaan makanan yang tak mencukupi operasional sehari-hari.
Kebanyakan tentara Korea Utara tersebut ditempatkan di wilayah Kursk.
Kota yang berada di perbatasan dengan Ukraina itu telah dilanda pertempuran intensif setelah pasukan Volodymyr Zelenskyy menguasai wilayah itu pada Agustus.
Untuk mengatasi situasi tersebut, pemerintah Rusia dilaporkan mengirim komandannya untuk mendapatkan dukungan sumber daya, guna memiliki solusi untuk masalah tersebut.
Menurut laporan intelijen Ukraina, pejabat itu kemudian memerintahkan jatah makanan dari cadangan makanan brigade serangan udara untuk mengurangi masalah kelaparan di kalangan pasukan Korea Utara.
Tentara Korea Utara dilaporkan telah mengirim pasukan ke Rusia yang diyakini bakal digunakan untuk berperang melawan Ukraina.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, berdasarkan kesepakatan pertahanan bersama Rusia-Korea Utara, Pyongyang telah mengirim 10.000 tentara untuk membantu perang Moskow.
Baca Juga: Kisruh di Korea Selatan, Kim Jong-Un Bakal Memanfaatkannya untuk Beri Pukulan ke Musuh
Tentara bantuan dari Korea Utara tersebut dilaporkan telah dikerahkan ke sejumlah garis depan, termasuk di Kursk.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pasukan Korea Utara telah memiliki korban tewas dalam pertepuran dengan pasukannya.
Militer Ukraina juga mengklaim telah menghancurkan sistem rudal anti-tank Korea Utara, Bulsae, menggunakan drone bunuh diri.