Informasi Terpercaya Masa Kini

Leicester Kalah Besar, Pekerjaan Raksasa Menanti Van Nistelrooy

0 6

KOMPAS.com – Pekerjaan rumah nan besar menanti pelatih asal Belanda, Ruud van Nistelrooy, di klub barunya Leicester City.

Legenda Manchester United, Ruud van Nistelrooy, harus melihat dari tribune bagaimana Leicester City kalah 1-4 saat bertandang ke markas Brentford di Gtech COmmunity Stadium pada Sabtu (30/11/2024).

Kekalahan besar tersebut datang walau Leicester terlebih dulu memimpin lewat gol Facundo Bonanontte (21′) sebelum menderita dari empat gol balasan tuan rumah termasuk hat-trick Kevin Schade.

Van Nistelrooy belum menukangi kubu juara Divisi Championship musim lalu tersebut pada laga di mana Leicester menderita kekalahan kelima dari delapan laga terakhir tersebut. Namun, ia ada di tribune stadion bersama pemilik Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha.

Baca juga: Ruud van Nistelrooy Kembali ke Premier League, Menukangi Tim Promosi

Pelatih asal Belanda tersebut akan menukangi klub saat Leicester menjamu West Ham pada Selasa (3/12/2024) dengan tim hanya berjarak satu poin di atas zona degradasi.

Para pemain the Foxes membutuhkan sebuah penampilan besar setelah kritikan atas pesta Natal mereka di Kopenhagen, Denmark, akhir pekan lalu, 24 jam sebelum Steve Cooper dipecat pada Minggu.

Ruud van Nistelrooy dikonfirmasi sebagai manajer baru Leicester City jelang akhir pekan ini.

Pria berusia 48 tahun ini menggantikan Steve Cooper, yang dipecat setelah kekalahan 2-1 di kandang sendiri dari Chelsea pada Sabtu lalu. Van Nistelrooy menandatangani kontrak hingga Juni 2027.

“Saya bangga, saya bersemangat. Semua orang yang saya ajak bicara tentang Leicester City sangat antusias,” ujarnya di situs resmi klub.

Baca juga: Rio Ferdinand Ungkap Alasan Van Nistelrooy Tinggalkan Man United

“Mereka memiliki cerita bagus tentang kualitas orang-orang yang bekerja di klub, para pendukung dan, tentu saja, sejarah klub baru-baru ini sangat mengesankan.”

“Saya bersemangat untuk memulai dan mengenal semua orang dan memberikan semua yang saya bisa untuk klub sepak bola ini.” 

Ini adalah pekerjaan manajerial permanen pertamanya sejak meninggalkan PSV Eindhoven pada akhir musim 2022-23, ketika ia hengkang setelah merasa kurang dapat dukungan dari hierarki klub Belanda tersebut. 

Leave a comment