Kota Madiun Distribusikan 20.000 Bibit Cabai untuk Tekan Inflasi
Bisnis.com, MADIUN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur mendistribusikan sebanyak 20.000 bibit tanaman cabai ke masyarakat sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan lokal dan menekan laju inflasi daerah.
Kepala DKPP Kota Madiun Totok Sugiarto di Madiun, Jumat (29/11/2024) mengatakan, ketahanan pangan diperlukan dalam menjaga inflasi. Dengan ketersediaan bahan pangan yang cukup maka pihaknya berupaya mengendalikan laju inflasi agar tidak terlalu tinggi.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah membagikan bibit tanaman cabai sebanyak 20.000 bibit kepada 56 kelompok pengelola pekarangan pangan lestari (P2L) Kota Madiun,” ujar Totok.
Baca Juga : Olahan Cabai Bikin Hasil Pertanian Bernilai Tambah
Pihaknya menilai pembagian bibit cabai ke P2L, karena kelompok tersebut memiliki komitmen untuk memelihara tanaman cabai.
“Harapannya setelah satu bulan ke depan, tanaman sudah mulai panen. Sehingga dapat mengendalikan inflasi terutama pada komoditas cabai,” kata dia.
Baca Juga : : Harga Pangan Hari Ini (27/11): Cabai hingga Beras Turun di Momen Pilkada 2024
Totok juga melaksanakan pelatihan-pelatihan dengan harapan untuk jangka panjang para petani sudah siap melakukan penanaman lebih bagus dan cangkupan lebih luas.
“Harapannya bisa meringankan beban petani, tidak perlu beli bibit karena sudah disediakan,” tambahnya.
Baca Juga : : Cabai Kering Jateng Bakal Masuk Industri dan Restoran
Selain itu, dinasnya juga memberikan pendampingan para ahli, seperti untuk budi daya tanaman bawang merah. Hal itu karena menanam bawang merah, terbilang gampang-gampang susah.
“Kami juga melaksanakan rutin satu tahun minimal 13 kali untuk gerakan pangan murah guna meredam inflasi gejolak masyarakat,” tambahnya.
Pihaknya menghimbau masyarakat Kota Madiun untuk ikut berpartisipasi dalam swasembada pangan dan lebih kreatif dalam mengembangkan budi daya tanaman di sekitar lingkungan masing-masing.
DKPP menyiapkan beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam di sekitar rumah untuk meningkatkan produktivitas tanaman dari lahan-lahan kecil, sehingga tidak ada lahan tidur. Semua lahan dikembangkan agar menghasilkan, menambah pendapatan, dan bisa dinikmati sendiri.
“Intinya, kami dorong agar masyarakat bisa menghasilkan swasembada pangan, paling tidak untuk kebutuhan lokal. Dengan demikian, masyarakat Kota Madiun tidak terlalu menggantungkan dari daerah lain untuk pengadaan komoditas tersebut,” kata dia.