Informasi Terpercaya Masa Kini

Menarik Pemilih Pilkada,KPPS dan Linmas TPS 13 Pamusian di Tarakan Kompak Pakai Seragam Barista

0 1

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Momen pesta demokrasi Pilkada 2024, Rabu (27/11/2024), terlihat ada TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang terbilang menarik di  RT 22 TPS 13 Kelurahan Pamusian, Tarakan, Kalimantan Utara.

Pantuan TribunKaltara.com di TPS 13 Kelurahan Pamusian telihat tujuh orang KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan dua orang petugas Linmas menggunakan celemek yang biasa dipakai barista.

Para pemilih yang datang ke TPS 13 Kelurahan Pamusian pun terkesima melihat penampilan para KPPS dan Linmas dengan kostum khas barista yang digunakan. Bahkaan ada pula pemilih yang memfotokan dan share ke grup RT.

“Sempat dishare juga di grup RT ada yang bilang kopi terus ada yang bilang oh barista. Jadi memang sempat heboh,” ucap Ketua KPPS 13 Pamusian, Novianto Sutrisno.

Baca juga: Hasil Pilkada Tarakan, Di TPS Khairul Masih Unggul dari Kolom Kosong, Selisih Suara Tipis

Novianto Sutrisno menyampaikan, pakai kostum celemek khas barista ini idenya dari kesepakatan di grup dan membahas hal yang beda ditampilkan saat  hari pemungutan suara.  Akhirnya tim sepakat mencari ide kekinian yang identik digandrungi anak muda.Hingga akhirnya memilih celemek yang biasa dipakai barista.

“Karena di Tarakan banyak banget yang jual kopi di kafe, jadi kami akhirnya pilih tema barista saja. Karena identik sama tren anak muda kekinia.  Kesepakatan teman-teman kostumnya tentang barista kaitannya dengan UMKM juga kan,” ucap Novianto.

Noviato mengungkapkan, tim akhirnya sepakat  konsep di hari H pemilihan semua anggota KPPS menggunakan style anak muda dan khas barista.

Untuk desain seragam khas barista pun dipesan seminggu sebelum pencoblosan dan akhirnya tba sekitar tiga hari sebelum pencoblosan. Dalam membeli seragam khas barista ini, pihaknya urunan dari hasil honor yang didapat sebagai petugas KPPS dengan mebeli celemek dan topi khas barista.

“Kami kesepakatan honor Rp50 ribu beli kostum ada celemek dan topi pakai uang  sendiri,” ujarnya.

Pria berusia 40 tahun mengungkapkan bahwa anggota KPPS masih usia sekolah 17 tahun. Ia menyampaikan jika bisa regenerasi untuk petugas KPPS. Sehingga kemarin juga diarahkan anak muda setempat mendaftar petugas KPPS.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Leave a comment