Viral Pria di Surabaya Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ini Analisis Reza Indragiri
jpnn.com – Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis soal video viral yang memperlihatkan seorang pria penuh amarah menyuruh siswa laki-laki sujud dan menggonggong di hadapannya.
Belakangan diketahui kejadian dalam video viral itu terjadi di lingkungan SMAK Gloria 2 Surabaya, Jawa Timur.
Pria berkemeja putih merupakan IV yang tidak diterima anaknya diejek oleh siswa yang dia suruh sujud dan menggonggong di hadapan publik.
Reza Indragiri mengatakan perbuatan pria dalam video tersebut tak bisa dilihat dari satu sisi saja.
Baca Juga: Kasus Pria Pengusaha di Surabaya Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong Diusut Polisi
Menurutnya, murkanya pria di dalam video tersebut bisa jadi merefleksikan parahnya penderitaan anaknya.
“Di media menyebutnya ledek-ledekan, tetapi siapa tahu peristiwa yang dialami si anak bisa disebut sebagai perundungan,” ujar Reza diberitakan JPNN Jatim, Selasa (12/11).
Reza menilai jika yang dialami anak tersebut adalah perundungan maka harus disikapi dengan serius.
Orang tua pasti akan memperjuangkan untuk melindungi anaknya dari kejadian itu.
Baca Juga: Reza Indragiri Adukan Fufufafa & Mobil Esemka ke Lapor Mas Wapres Gibran, Ini yang Terjadi
“Setiap orang tua harus terpanggil untuk melindungi anak-anak mereka yang menjadi korban perundungan,” tuturnya.
Karena itu, Reza menilai penting untuk mengetahui bentuk ledekan yang diterima anak dari orang tua yang marah-marah sampai memerintahkan siswa yang mengejek sang anak untuk bersujud di hadapannya.
Selain itu, penting juga diketahui apa yang dilakukan si anak dalam situasi perundungan itu.
Baca Juga: Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
“Dari situlah masalah ini sepatutnya disorot. Bukan dari momen ketika lelaki mengamuk seperti terlihat di video itu. Dari situ pula barangkali ada unsur pemaaf,” ujarnya.
Reza menyebut aksi naik pitam seperti yang ada di dalam video tersebut memang terkesan berlebihan.
Namun, ada pemakluman jika kemarahan si ayah itu benar-benar respons terhadap provokasi dahsyat yang sudah diterima anaknya.
Namun, perundungan merupakan pidana. Walhasil, jika yang dialami si anak memang hal tersebut maka proses hukum selayaknya ditegakkan.
“Sedapat mungkin lewat mekanisme diversi, bukan litigasi,” kata Reza.
Polisi Tetap Lakukan Penyelidikan
Penyidik Polrestabes Surabaya sedang mengusut kasus pria pengusaha yang menyuruh siswa sujud dan menggonggong di lingkungan SMAK Gloria 2 Surabaya yang sebelumnya viral di media sosial.
Polisi telah memeriksa sebanyak delapan orang sebagai saksi dalam kasus tersebut
Video aksi pengusaha berinisial IV itu sebelumnya menghebohkan jagat maya lantaran sikapnya dinilai arogan dan penuh amarah terhadap anak di bawah umur.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan delapan orang yang diperiksa, antara lain guru-guru, kedua pihak orang tua, dan IV.
“IV sudah diperiksa sebanyak tiga kali,” kata Dirmanto saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (13/11).
Dirmanto menyebut kasus ini tetap diproses secara hukum meski kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai.
Pihaknya juga akan terus melakukan penyelidikan untuk menemukan titik terang pada kasus pria suruh siswa sujud dan menggonggong itu.
“Dari pihak sekolah SMAK Gloria ini, terus mendesak agar Polrestabes melakukan proses lanjut terkait dengan kejadian ini. Sekarang ini kami juga terus melakukan pendalaman,” tuturnya.
Walakin, Dirmanto mengingatkan kasus ini berhubungan dengan anak di bawah umur. Jangan sampai kasus ini bisa memengaruhi masa depan anak.
“Jangan sampai peristiwa ini, masa depan anak terganggu sehingga kami harus terus melakukan pendekatan-pendekatan atau melakukan upaya-upaya sebagaimana peristiwa ini supaya betul-betul terang benderang sehingga tidak simpang siur di berbagai pemberitaan,” ujar dia.(mcr23/mcr12/jpnn)