Informasi Terpercaya Masa Kini

Usai Viral, Posyandu di Semarang Janji Beri Makanan Bergizi untuk Balita

0 2

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Posyandu di Kelurahan Genuksari setelah kasus viral di media sosial.

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan kedatangan Ketua RT, Ketua Posyandu, dan beberapa warga ke rumah Ika Purnama Sari, viral setelah Ika mengunggah kritikan mengenai PMT Posyandu.

Lurah Genuksari, Yatno menjelaskan bahwa puskesmas telah mengundang ahli gizi untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas makanan yang diberikan kepada warga.

Baca juga: Warga Semarang Dibentak Ketua RT dan Posyandu Usai Kritik PMT Balita

“Hasilnya nanti makanan yang diberikan untuk selanjutnya akan lebih bergizi,” kata Yatno saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (14/11/2024).

PMT Posyandu merupakan program Pemerintah Kota Semarang yang ditujukan untuk balita.

Menurut Yatno, jumlah penerima PMT di Kelurahan Genuksari cukup banyak.

“Posyandu ada 14, tiap RW ada. Tapi yang bermasalah hanya 1 posyandu,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa menu yang disediakan di 14 Posyandu di Kelurahan Genuksari bervariasi.

“Posyandu ada 14, tiap RW ada. Tapi yang bermasalah hanya 1 posyandu,” tambahnya.

Ika, sebagai warga yang mengunggah keluhan tentang PMT di media sosial, berharap kritikannya dapat menjadi bahan evaluasi.

Baca juga: IDAI: Posyandu Harus Bisa Jadi Wadah Pencegahan Stunting Primer

“Dalam unggahan saya juga bertanya tentang standar PMT seperti apa dan menandai akun @dkksemarang serta @infokejadian_genuk dengan harapan ada kesadaran, evaluasi, serta pengawasan dari dinas terkait. Karena sebagai warga negara, sesuai dengan UUD, kita berhak mengungkapkan pendapat lewat lisan dan tulisan, dan itu dijamin sesuai Pasal 28 UUD 1945,” kata Ika saat dihubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Kamis (14/11/2024).

Ika mengaku merasa tersinggung karena keluarganya dibentak saat rombongan Ketua Posyandu, Ketua RT 004, istri Ketua RT, Ketua RW 005, Ketua RT 002, dan tiga ibu-ibu lainnya datang ke rumahnya.

“Trauma tidak, kami tersinggung atas bentakan-bentakan yang mana bertamu namun tidak memiliki adab seperti itu karena mempermasalahkan saya yang mengunggah dan menandai akun @dkksemarang,” ungkap Ika.

Leave a comment