Sri Mulyani Sebut Jadi Menteri Keuangan Tidak Enak, karena…
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan menjadi Menteri Keuangan bukanlah hal yang mudah.
Sebab seringkali Menteri Keuangan dituntun untuk membuat semua pemangku kepentingan (stakeholder) bahagia dengan kebijakan yang dibuat.
Dia mencontohkan, seperti pengenaan cukai tembakau, apabila Menteri Kesehatan ingin cukai tembakau dikenakan dengan tarif yang tinggi namun tidak dengan Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Perindustrian.
Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Perkembangan Global, Termasuk Dampak Kemenangan Trump
“Menteri Tenaga kerja dan Menteri Industri bilang serendah-rendahnya karena ada (industri di sana). Jadi ini yang kami coba lakukan, kadang-kadang memang jadi Menteri Keuangan tidak enak karena indikatornya semua tidak happy,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (12/11/2024).
Meski demikian, Sri Mulyani bilang, pihaknya yang bertugas sebagai bendahara negara harus hati-hati dalam mencerna semua kebijakan. Hal itu untuk menjaga anggaran pemerintah agar digunakan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga membeberkan mengenai tren angka peningkatan angkatan kerja.
Dia mengklaim bahwa angka pengangguran sepanjang tahun ini menurun.
Baca juga: Penerimaan Pajak Seret, Sri Mulyani Akui 2024 Tahun yang Berat
Hal itu tercermin dari adanya tambahan angkatan kerja tahun ini sebanyak 4,79 juta orang sehingga jumlah penduduk yang bekerja hingga tahun ini meningkat menjadi 144,64 juta.
“Kalau penduduk bekerja naik dan ada tambahan angkatan pekerja, maka angka pengangguran menurun ,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebutkan angka pengangguran tahun ini berada di bawah 5 persen yakni 4,91 persen.
Dia menilai tren ini cukup baik lantaran angka pengangguran di Indonesia pernah melonjak hingga 7 persen pasca Pandemi Covid-19.
Baca juga: Sri Mulyani Klaim Angka Pengangguran Tahun Ini Menurun
“Ini momentum yang harus dijaga, growth creating job penting akhirnya masyarakat bisa menikmati kue ekonomi yang naik,” pungkasnya.