Iseng “Sulap” Paralon Jadi Lampu Hias, Nurul Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
MADIUN, KOMPAS.com – Nurul Huda, seorang mantan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Bacem, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berhasil mengubah keisengannya “menyulap” paralon menjadi lampu hias, menjadi sebuah usaha yang menguntungkan.
Bahkan, saat ini omzet yang dihasilkan mencapai jutaan rupiah per hari. Kini, berbagai model dan ukuran lampu hias berbahan paralon terpajang di rumah Nurul Huda.
Bentuk lampu hias tersebut beragam, mulai dari kotak, persegi, hingga menyerupai tabung.
Inspirasi Nurul untuk membuat lampu hias ini muncul setelah ia pulang dari bekerja di Malaysia akibat terpaan pandemi Covid-19 empat tahun lalu.
Baca juga: Pria Lansia Ini Sulap Kaleng Cat Bekas Jadi Lampu Hias dan Laku Keras
“Saat itu saya pulang bekerja dari Malaysia karena pandemi Covid-19. Saya pikir daripada menganggur, saya coba buat lampu gantung dari paralon,” ungkap Huda di Madiun, Kamis (14/11/2024).
Berbekal pembelajaran otodidak melalui media sosial, Huda mulai menyulap paralon polos menjadi kerajinan lampu hias yang unik dan menarik.
Proses pembuatannya dimulai dengan memotong paralon sesuai ukuran yang diinginkan, kemudian mengamplas permukaannya agar mudah dilapisi cat.
Selanjutnya, Huda membentuk potongan paralon menggunakan api dan cetakan sesuai selera, bisa berbentuk separo bola atau kotak.
“Setelah dibentuk, paralon itu dipotong permukaannya sesuai desain yang diinginkan. Kemudian dirangkai dan dicat,” jelas Huda.
Baca juga: Dapur Wajib Ngebul, Perjuangan Mantan Sopir Taksi Jadi Perajin Lampu Hias
Tak disangka, setelah dipasarkan, peminat lampu hias paralon buatannya semakin meningkat. Huda bahkan mengaku sampai kewalahan dengan banyaknya pesanan.
Untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah, ia merekrut delapan karyawan agar dapat memproduksi lebih banyak barang.
Saat ini, terdapat sembilan model lampu hias yang dihasilkan oleh Huda, dengan model yang paling laris adalah jenis kotak lubang yang persegi.
Model ini biasanya digunakan sebagai hiasan di pilar, teras, ruang tamu, atau ornamen di taman.
Lampu hias paralon karya Nurul dijual melalui lokapasar dengan sistem reseller. Harga satu unit lampu hias karya Nurul berkisar antara Rp 70.000-Rp 100.000.
Baca juga: Penuh Lampu Hias, Kantor Polisi Ini Sering Dikira Kafe
Pelanggannya tidak hanya berasal dari daerah setempat, tetapi juga dari luar daerah hingga luar pulau.
Dalam sehari, Nurul rata-rata dapat menjual sekitar 40 buah lampu hias, dan sering kali ada pembeli yang memborong puluhan lampu hiasnya untuk sekali kirim.