Persija Jakarta Tolak Kelola JIS Jadi Home Base,Ini Alasannya Menurut Mohamad Prapanca
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Selama ini Persija Jakarta menjadi salah satu klub besar di Indonesia yang tak punya home base.
Klub berjuluk Macan Kemayoran itu kerap berpindah stadion saat menggelar laga kandang.
Tentu ini sangat memprihatinkan buat Persija, klub yang sangat diidolai Jakmania.
Terkait hal itu, Direktur Persija, Mohamad Prapanca, buka suara mengapa pihaknya tidak memilih untuk mengelola Jakarta International Stadium (JIS).
Dengan mengelola sendiri stadion berkapasitas 80 ribuan penonton itu, tentu Persija bisa leluasa untuk memainkan laga kandangnya.
Langkah tersebut sebelumnya sudah dilakukan Persib Bandung, yang mengelola Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Baca juga: Carlos Pena Beberkan Kunci Kesuksesan Persija Jakarta Raih Hatrik Kemenangan di Pekan 10 Liga 1 2024
Prapanca menyebutkan ada beberapa alasan yang menyebabkan Persija untuk tidak mengelola JIS secara mandiri.
Secara kepemilikan, Prapanca mengatakan JIS dan GBLA memiliki perbedaan.
JIS sendiri berada dibawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta.
Sementara itu, GBLA dibangun dan berada langsung di bawah pemerintah daerah.
Baca juga: Kirim Dua Pemain Lebih ke Timnas Indonesia, Persija Tampil Tanpa Pemain U-22 Saat Piala AFF Bergulir
“Kalau GBLA itu kan langsung di bawahnya Pemprov, jadi standarnya itu terkait dengan aturan Pemprov. JIS itu di bawah perusahaan daerah BUMD, di mana notabene pemiliknya adalah si Pemprov itu sendiri,” ujar Prapanca, akhir pekan lalu.
“Tapi kalau seandainya BUMD, BUMD itu kan punya nilai komersil,” ujarnya.
“Dalam arti ya, atas investasinya, dia harus memenuhi syarat untuk pengembangan atas investasi,” imbuhnya.
Praktis, lanjut Prapanca, Persija harus memberikan uang yang jumlahnya sangat besar untuk membayar nilai investasi JIS.
Baca juga: Pj Gubernur DKI Teguh Diminta Lanjutkan Program Ahok Perlebar Jalan Akses menuju JIS
Jika dikalkulasikan, biaya yang dikeluarkan tentu tidak sesuai dengan pemasukan yang didapatkan oleh Persija.
“Jadi menurut saya risikonya terlalu besar untuk kami apabila kami mengelola JIS ya, sangat megah gitu,” kata Prapanca.
“Sebaiknya hari ini kami bermitra gitu, kalau kami bermitra, kami bantu komersilnya dia, tapi kami adalah sebagai tenant anchor gitu, customer utama karena kami yang mempromosikan atas Stadion JIS, selain si manajemen JIS sendiri menurut saya itu yang per hari ini paling ideal gitu,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Prapanca mengatakan belum memutuskan venue untuk laga klasik Persija Jakarta kontra Persib Bandung di putaran kedua Liga 1 2024-2025.
Namun, laga pada 16 Februari 2025 itu dipastikan bergulir di Jakarta.
Menurut Prapanca, pihaknya sudah bersurat kepada pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Jakarta International Stadium (JIS), sebagai calon venue.
“Oke pada prinsipnya, kami sudah memasukkan surat ke pengelola dua stadion, yang sampai hari ini kami masih menunggu jawabannya,” kata Prapanca.
Kendati demikian, Prapanca mengatakan jika Persija saat ini masih fokus untuk laga kandang mendatang.
Tim berjuluk Macan Kemayoran itu masih memiliki tiga pertandingan kandang di Desember 2024.
Persija akan menjamu Persik Kediri, Borneo FC, dan PSS Sleman.
“Jadi, sebelum kami bicara Februari, kami lagi berusaha untuk fokus untuk bulan Desember dulu,” ucap Prapanca.
“Semoga kami bisa bermain di JIS dalam semua pertandingan home. Dan tentunya bisa mendapatkan tiga poin dan tentunya kami juga berusaha untuk bisa mengukur para penonton yang nanti hadir ya.”
“Kami akan memberikan sebaik mungkin pelayanan agar semua penonton itu bisa enjoy nonton pertandingan Persija di bulan Desember ini,” imbuhnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09