Informasi Terpercaya Masa Kini

Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia

0 7

jpnn.com, JAKARTA – Institute for Humanitarian Islam resmi diluncurkan di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Senin (4/11) malam. Lembaga yang dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut ini hadir sebagai upaya untuk mendorong pemahaman, kasih sayang, dan aksi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia.

Peluncuran lembaga baru ini dilakukan oleh Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar, didampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Acara peluncuran dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, Direktur Eksekutif Rabithah ‘Alam Islami untuk Indonesia Syekh Abdulrahman Al-Khayyat, perwakilan organisasi keagamaan, serta perwakilan kementerian/lembaga negara.

Gus Yaqut mengatakan Institute for Humanitarian Islam ini lahir sebagai langkah penting untuk menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia.

“Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam upaya kita untuk mendorong pemahaman, kasih sayang, dan aksi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang mendesak di dunia kita,” ujar Gus Yaqut dalam sambutannya.

Baca Juga: Menag Yaqut Resmikan Program 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS

Menurut dia, peluncuran lembaga kemanusiaan ini mengingatkan akan ajaran mendalam Islam yang menekankan kasih sayang, empati, dan tanggung jawab terhadap sesama.

“Institut ini bertujuan untuk mewujudkan prinsip-prinsip tersebut dengan menyediakan platform untuk pendidikan, dialog, dan kolaborasi. Kami bertekad untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam upaya kemanusiaan yang berakar pada nilai-nilai Islam,” ucap dia.

Melalui lembaga ini, Gus Yaqut mengajak semua pihak menjelajahi solusi inovatif untuk mengurangi penderitaan, mempromosikan keadilan, dan membangun jembatan pemahaman antar berbagai komunitas.

“Komitmen kami terhadap keunggulan dan inklusivitas akan menjadi panduan dalam setiap langkah yang kami ambil,” kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini.

Baca Juga: Kemenag di Bawah Kepemimpinan Menag Yaqut Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren

Dia sangat menantikan partisipasi pihak lain saat berupaya memberikan dampak positif di dunia ini. “Mari kita jalani misi ini bersama-sama, dengan harapan dan tekad,” ucap Gus Yaqut.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan wacana Humanitarian Islam pertama kali diperkenalkan pada 2017 lalu dalam konferensi yang digelar di Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.

“Kami waktu itu menghadirkan narasumber dari berbagai negara yang kemudian melahirkan deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang Islam untuk kemanusiaan,” kata Yahya.

Baca Juga: Menag Yaqut Ungkap Keberhasilan Mendorong Perbaikan Lembaga Pendidikan

Kakak kandung Gus Yaqut ini menuturkan ada banyak keragaman di Indonesia ini, tetapi uniknya satu peradaban yang bersatu dan harmonis mampu terbangun di tengah-tengah perbedaan dan luar biasa.

“Saya kira di Indonesia sangat pantas mengeklaim bahwa unity of diversity sungguh-sungguh telah terwujud di dalam kehidupan berkuasa masyarakat,” jelas Gus Yahya.

Gus Yahya yakin keberhasilan Indonesia ini cukup berharga untuk disumbangkan ke tengah-tengah masyarakat internasional dengan harapan bisa menjadi inspirasi untuk menemukan jalan keluar dari berbagai macam masalah internasional yang berkaitan dengan konflik.

Baca Juga: Rekomendasi Pansus Minta Prabowo Tunjuk Menag yang Lebih Baik Dari Yaqut

“Mudah-mudahan nanti ini akan mewujudkan peradaban global yang sungguh-sungguh adil dan harmonis,” kata Gus Yahya.

Sementara itu, Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar berharap Institute for Humanitarian Islam ini ke depannya bisa meningkatkan indeks kualitas keberagaman di Indonesia.

“Inilah harapan kami dan harapan kita semuanya. Semoga peluncuran institut yang kita lakukan pada hari ini akan mengangkat indeks kualitas keberagaman, kualitas kemanusiaan kita semuanya, khususnya bangsa Indonesia,” kata Imam Masjid Istiqlal Jakarta ini. (tan/jpnn)

Leave a comment