Siapa Saja yang Perlu Hindari Konsumsi Jeruk? Ini 9 Daftarnya
KOMPAS.com – Rasa manis dan segar dari jeruk menjadikan buah tersebut cocok dikonsumsi dingin saat cuaca panas.
Sebuah jeruk mengandung nutrisi berupa protein, serat, vitamin C, folat, kalsium, kalium, tiamin, serta antioksidan berupa flavonoid dan karotenoid.
Kandungan itu membuat jeruk baik untuk meningkatkan kesehatan jantung, pelindung dari kanker, pencegah anemia, dan menjaga kekebalan tubuh.
Meski bermanfaat bagi kesehatan, terdapat beberapa kelompok orang yang memiliki kondisi khusus sehingga disarankan menghindari atau mengurangi konsumsi jeruk.
Lalu, siapa saja orang yang dianjurkan menghindari atau mengurangi konsumsi jeruk?
Baca juga: Diet Minum Jus Jeruk 40 Hari Diklaim Beri Manfaat Emosional, Ini Kata Ahli
Kelompok orang perlu hindari konsumsi jeruk
Terlalu banyak mengonsumsi jeruk bisa membuat kadar vitamin C dalam tubuh menjadi berlebihan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan diare, mual, muntah, nyeri ulu hati, kembung atau kram, sakit kepala, dan insomnia.
Untuk mencegahnya, pengonsumsian jeruk sebaiknya hanya dibatasi satu atau dua buah per hari.
Selain itu, ada orang dengan kondisi tertentu yang sebaiknya tidak mengonsumsi jeruk, siapa saja mereka?
1. Penderita alergi
Dikutip dari Health (29/7/2024), alergi jeruk termasuk kondisi yang langka. Jika seseorang mengalami alergi, maka sebaiknya hindari jeruk.
2. Penderita maag
Bagi orang yang mengalami sakit maag, mengonsumsi jeruk dapat memperburuk gejalanya.
Hal ini karena jeruk mengandung asam organik, terutama asam sitrat dan asam askorbat yang dikenal sebagai vitamin C.
3. Pengguna obat
Sebuah penelitian yang terbit melalui MDPI pada 2021 menunjukkan, jus buah mengandung banyak fitokimia. Namun, kadar senyawa itu dalam segelas jus buah tidak diketahui pasti.
Individu yang mengonsumsi obat-obatan sebaiknya kurangi minum jus buah dalam waktu bersamaan.
Sebab, ada potensi jus berinteraksi dengan obat sehingga menimbulkan efek tak diinginkan atau kegagalan pengobatan.
4. Pengguna obat tekanan darah
Dilansir dari Live Science (31/8/2021, orang yang mengonsumsi beta-blocker atau sejenis obat tekanan darah tinggi perlu hati-hati untuk tidak makan terlalu banyak jeruk.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), obat penurun tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar kalium. Sementara jeruk dan pisang banyak mengandung senyawa itu.
Orang yang mengonsumsi obat dan buah tersebut secara bersamaan dapat meningkatkan kadar kalium dalam tubuh menjadi berlebihan. Ini bisa menimbulkan masalah ginjal dan jantung.
5. Penderita GERD
Diberitakan Times of India (10/7/2024), jeruk kaya serat yang baik bagi tubuh. Namun, terlalu banyak serat membuat pencernaan tidak nyaman, seperti kembung, gas, dan diare. Asupan serat berlebihan juga mengganggu penyerapan nutrisi lain.
Jeruk juga bersifat asam. Terlalu banyak makan jeruk akan meningkatkan keasaman lambung yang bisa menyebabkan mulas atau memperparah penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
6. Penderita diabetes
Jeruk memiliki indeks glikemik relatif rendah. Namun, mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat melonjakkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
Gula alami dalam jeruk yang dikonsumsi berlebihan pun dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan kontrol gula darah secara keseluruhan.
7. Penderita masalah gigi
Sifat asam dari jeruk juga dapat mengikis email gigi ketika buah itu dikonsumsi dalam jumlah banyak. Karenanya, orang yang makan jeruk perlu membersihkan mulut untuk melindungi kesehatan gigi.
Pengikisan email gigi akibat jeruk dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas dan risiko gigi berlubang lebih tinggi. Kondisi ini akan semakin parah jika dialami penderita masalah gigi.
8. Orang dengan kadar zat besi tinggi
Selain itu, dikutip dari WebMD (15/9/2022), tubuh orang yang memiliki kadar zat besi lebih banyak atau mengalami kondisi hemokromatosis juga perlu mengurangi konsumsi jeruk.
Dosis vitamin C yang ada dari jeruk dapat menambahkan lebih banyak zat besi dan merusak jaringan tubuh.
9. Orang yang ikut terapi hormon
Penelitian lain juga menyebut, vitamin C yang ada pada buah seperti jeruk dapat meningkatkan penyerapan obat-obatan yang mengandung aluminium, seperti pengikat fosfat.
Hal ini juga meningkatkan kadar estrogen bagi orang yang tengah menjalani terapi penggantian hormon.
Atas risiko tersebut, orang dengan kondisi kesehatan khusus perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum makan jeruk apalagi dalam jumlah banyak.